“Datang-datang langsung begini,” canda Fadia.
“Habisnya kamu malah berpenampilan seperti itu.”
“Namanya juga baru selesai mandi,” balas Fadia. “Mas Arsen ingat nggak, saat aku masih di rumah Juragan Iwan sebelum hari H dilangsungkan, Mas Arsen menyusup ke kamar dan membuat mbak-mbak terapis kehilangan kesadarannya.”
Arsen kemudian berbaring menyamping menghadap istrinya. “Tentu ingat, memangnya kenapa?”
“Saat itu aku juga berpenampilan nggak jauh dari ini, kan?” tanya Fadia.
“Ya, kamu malah membuat saya hampir Khilaf menggantikan terapis mengelus-elus punggung mulusmu. Untungnya saya cukup waras untuk tidak macam-macam di pertemuan pertama kita setelah dua tahun berpisah.”
“Ah, benar juga. Itu pertemuan pertama kita setelah sekian lama.”
“Kamu tahu, saat itu saya sangat bersyukur bisa bertemu den……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.