Fadia memang sangat menunggu telepon dari Hedy, satu-satunya orang yang bisa dipercaya dan diandalkan selagi Arsen masih terbaring di rumah sakit. Namun, Fadia hanya ingin mendengar kabar baik, bukan kabar buruk seperti yang akan Hedy katakan.
Meskipun tidak ingin mendengar kabar buruk, tapi siap atau tidak siap Fadia harus mendengarnya.
“Bagaimana keadaan Mas Arsen sekarang, Pak?” tanya Fadia sekali lagi, masih berharap ada keajaiban.
“Jangan membuatku takut dan cepat katakan sekarang!”
“Tuan Arsen masih koma,” jawab Hedy. “Tapi bukan itu yang ingin saya katakan. Kabar buruknya bukan tentang Tuan Arsen.”
Walaupun masih ada kabar buruk yang entah apa itu, tapi Fadia sedikit lega jika kabar buruk yang ingin Hedy sampaikan bukan tentang Arsen. Sungguh, Fadia tidak siap jika suaminya……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.