Selagi dokter sedang memeriksa Arsen dengan saksama, Revana menyambut kedatangan Kiana dan Abimana di depan ruang perawatan Arsen.
“Mas Arsen sedang diperiksa oleh dokter, Ma,” jelas Revana.
“Tadi melalui telepon kamu bilang kalau Arsen hilang ingatan?” tanya Kiana.
“Ya, aku pikir Mas Arsen amnesia, Ma, Pa. Dia tidak ingat aku bahkan tidak ingat dirinya sendiri serta apa yang telah terjadi sehingga bisa terbaring di rumah sakit.”
“Papa pikir itu sesuatu yang lumayan bagus,” kata Abimana.
“Sangat bagus, Pa,” balas Kiana. “Ternyata memang benar, Revana. Benar kalau keajaiban itu sungguh ada,” lanjutnya sambil menatap Revana.
“Sepertinya ini balasan dari kegagalan-kegagalan yang kita alami saat berusaha menyingkirkan Fadia, Ma, Pa. Bukankah selama ini kita selalu gagal? Bahkan, kecelakaan yang ……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.