Kiana dan Abimana masih berdiri sambil memperhatikan mobil yang Arsen kemudikan perlahan menuju gerbang keluar meninggalkan area rumah ini. Sejenak mereka tetap berdiri di luar sampai kemudian Kiana lebih dulu masuk ke rumah. Tentu saja sang suami langsung mengikutinya.
“Bagaimana? Apa pembicaraanmu dengan Fadia berjalan lancar, Ma?” tanya Abimana seraya bergabung dengan istrinya duduk di sofa.
Sebelum menjawab Kiana tersenyum sehingga Abimana langsung mengerti.
“Pasti lancar,” kata Abimana lagi.
“Bagaimana dengan Papa? Pasti tidak lancar, bukan? Buktinya Arsen langsung mengajak Fadia pulang dengan ekspresi penuh amarah,” tebak Kiana.
“Sesuai dugaan kita. Arsen memang sangat berbeda dengan Alva, sulit diajak kerja sama,” balas Abimana. “Untungnya kita bisa berpikir cepat saat Arsen mengatak……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.