Mobil yang Arsen kemudikan melaju dengan kecepatan sedang. Pria itu memang sengaja menyetir sendiri padahal biasanya Hedy selalu mengantarnya ke mana pun Arsen inginkan. Hanya saja, pengecualian untuk saat ini. Arsen sedang ingin berdua dengan Fadia yang duduk di sampingnya.
Sementara itu Fadia yang telah memilih pakaian terbaiknya serta menggunakan riasan tipis-tipis di wajahnya, berusaha menyembunyikan ketegangannya. Meski dihantui rasa cemas apakah keluarga Arsen akan menerima dirinya apa adanya, Fadia berusaha tetap berpikiran positif.
“Mas Arsen.” Fadia memecahkan keheningan di antara mereka.
“Ya?” balas Arsen seraya fokus menyetir.
“Mereka itu … orang yang seperti apa?”
“Mama dan papa saya?”
“Ya, semua yang akan kita temui malam ini,” jawab Fadia setenang mungkin.
“Mama dan papa itu ter……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.