Diamatinya wajah Nadi yang terlelap dalam gendongannya, tanpa sadar membuat Zillo menahan napas untuk beberapa detik, hingga perhatiannya teralih saat sudah berada di depan pintu rumah Nadi. Dengan susah payah ia berusaha menekan bel rumah itu berkali-kali, hingga pintu yang tertutup rapat itu akhirnya terbuka.
"Zillo? Ya ampun Nadi kenapa?" Ucap Tante Meta—alias Mama Nadi—histeris melihat putrinya ada dalam gendongan Zillo.
"Tidur Tante, kayaknya kecapekan." Senyum Zillo disambut helaan napas lega dari Tante Meta, meneliti wajah Nadi yang bersandar nyaman pada d**a bidang Zillo, senyum tipis tercipta di bibir wanita paruh baya yang masih tetap cantik itu, melihat napas putrinya teratur dalam dekapan pemuda di hadapannya.
"Ya udah ayo masuk, langsung bawa Nadi ke kamar aja ya. Maaf ya, Llo……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.