"Seneng banget gangguin anak sendiri." Sindir Mama.
Papa kembali terkekeh, mengambil cangkir teh yang disiapakan Mama dan mengesapnya perlahan.
"Abis Nadi lucu sih, Ma, kayak kamu waktu masih muda."
Mama mencubit pinggang Papa gemas, hingga Papa meliuk agar teh di cangkir yang masih di tangannya tidak tumpah kemana-mana.
"Kamu kenapa sih nggak kasih tau Nadi kalau Zillo yang gendong dia semalem?"
"Papa nggak sepenuhnya bohong, separuhnya kan Papa yang gendong."
"Iya... tapi kan—"
Papa meletakan cangkir tehnya dan menarik tubuh Mama dalam dekapan, menyembunyikan wajah di lekukan leher jenjang Mama dan mendaratkan dagu nyaman. Bisa Mama rasakan helaan napas berat Papa di lekukan lehernya.
"Papa nggak mau Nadi terlalu banyak berharap, lalu dia terluka dengan harapannya sendiri. Kita nggak pernah t……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.