Sepasang mata Nadi berkaca-kaca, belum juga detak jantungnya kembali normal, cewek itu kini di hadapkan pada sesuatu yang membuat sepasang matanya perih. Pandangannya tertuju hanya pada satu titik, titik yang membuat perasaannya tak karuan—Zillo yang kini memegangi lengan sebelah kirinya sambil meringis kesakitan.
"Ka—Kak Illo nggak apa-apa?" Suara Nadi terdengar penuh kekhawatiran, ada getar pada suaranya, getar takut sekaligus merasa bersalah yang menjadi satu.
Niat Nadi hanya menolong, bukan malah mencelakai cowok itu karena dorongannya yang terlalu keras. Jelas sama sekali bukan untuk mencelakai Zillo, tidak akan pernah.
"NGGAK APA-APA GIMANA? TANGANNYA TERKILIR GARA-GARA LO CENTIL!" Seorang cewek meneriaki Nadi tepat di hadapannya, mendorong Nadi yang hendak mendekat ke arah Zillo den……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.