Zillo berdecak, menghela napas panjang sebelum memberikan keputusan yang dia ambil dengan amat sangat terpaksa.
"Terserah kalianlah, yang pasti gue nggak mau ada orang nggak becus dipengurusan ini. Sekalinya gue nemuin orang yang kayak gitu, gue pastiin dia nggak bakal pernah nginjek ruang OSIS lagi." Ancam Zillo menatap Nadi tajam.
Senyum Nadi kembali merekah, tatapannya berbinar tidak lepas dari Zillo.
"Oke Kak! Nadi pastikan Kak Illo nggak bakal nyesel biarin Nadi ada di sisi Kakak! Nadi akan mengabdi sepenuhnya seumur hidup Nadi sama Kak Illo kalo perlu. Jiahaha... istri dong. Ngarep gila lo, Di... Di..." Kekeh Nadi dalam hati.
"Karena semua udah ngumpul, kita bahas soal undangan SMA Atlanta kemarin." Putus Zillo akhirnya.
Baru saja Nadi akan melangkahkan kakinya mantap menghampiri kursi……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.