[Mature 21+] *** "Aku gak mau tahu, pokoknya kamu jadi pacarku mulai detik ini!" Anya menatap angkuh pria di depannya. Tangannya terlipat di d**a dengan dagu yang diangkat tinggi. Benar-benar sosok 'pemaksa' yang dikenal oleh orang-orang di sekitarnya. "Maaf, Zevanya, tapi saya tidak mungkin memacari kamu. Itu mustahil," ujar pria yang dipaksa Anya menjadi pacarnya. "Kenapa? Gak ada yang mustahil bagi seorang Anya!" Perempuan itu masih teguh pada keputusan gilanya. "Dengar, alasan pertama, kamu mahasiswa saya. Kedua, saya sudah bertunangan. Ketiga, saya tidak tertarik dengan gadis muda. Keempat, kamu bukan tipe saya." Anya mengerjap tidak percaya. Baru kali ini dia ditolak oleh lawan jenis. Sial. Lihat saja. Bukan Anya namanya jika ia mudah menyerah.
[Mature 21+] *** "Berhenti menatapku seperti itu!" kesal Kirana. Sudah lebih setengah jam ia di kurung di ruangan ini tapi pria sialan yang sedang duduk santai di depannya tidak juga membuka mulut untuk bersuara. "Oke, kalau lima menit lagi Mas gak juga bersuara, aku akan teriak dari jendela ini biar keluargaku mendengarnya," ancam Kirana sambil beranjak menuju jendela di ruangan tersebut. Pria itu menghembuskan napas panjang, "Menikahlah dengan Mas." Tiga kata yang berhasil menghentikan aksi tangan Kirana yang berniat untuk membuka jendela. Kirana berbalik. Bibirnya melengkung membentuk sebuah senyuman. Tatapan matanya lurus membalas tatapan mata sang pria. "Aku gak mau!" tolak Kirana. Hal tersebut membuat pria di depannya menjambak rambut dengan frustasi. "Jangan egois, Ana!" bentaknya. "Aku gak akan menikah dengan pria yang sudah ber-ISTRI!!" sentak Kirana dengan tegas.
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.