"Kamu telah salah menilaiku Sovia,kamu pikir aku akan dengan mudah memaafkannya?" "Dewa,sungguh! tolong maafkan Fiona" "Kamu tahu,Fiona telah membodohiku.Dan kamu bersekongkol mempermainkan diriku" "Wa,.. tolong maafkan Fiona ya! Place,demi aku" Dewa mendekat,menghampiri Sovia,pandangan matanya menyipit,seperti hendak memangsa.membuat Sovia merasa tidak aman. "Baiknya pekertimu Sovia,aku akan memaafkan Fiona,demi kamu sebagai tebusannya. Fiona adalah sahabat Sovia yang terobsesi dengan Dewa.Segala cara dilakukan,agar Dewa mau melihatnya. Fiona yang sempat patah arang,menemukan ide yang cemerlang untuk bisa mendekati Dewa. Dengan menggunakan identitas Sovia,akhirnya bisa mendekati Dewa. Awalnya,Dewa bisa dikelabui.Tapi akhirnya ketahuan juga. Dewa sang pria populer merasa dipermainkan.Harga dirinya telah terluka. Cara terindah yang bisa Dewa lakukan adalah,menjebak Sovia dalam pernikahan.Dewa akan puas,jika Sovia terluka,karna dirinya ikut andil dalam dusta yang diciptakan Fiona. Bagaimana dengan hati Sovia.Sementara hatinya telah memiih Mahendra,sahabat Dewa sebagai lelaki masa depannya.
huh..hah..huh..hah..hosh..hosh Aira terus berlari dengan nafas yang tersengal.Berlari pagi seperti itu,sudah menjadi kebiasaan untuk dirinya.Larinya berpacu dengan Pak Kelik satpam yang bersiap menutup gerbang sekolah. "Aira...lekas ikut push up bareng temen kamu yang telat."seru Pak Harso guru olah raga.Kamu itu..,udah tau hari ini jadual pelajaran saya.Kok masih telat aja. cie..cie..cie..seru siswi siswi teman Aira.Mereka menyoraki Aira yang asyik bengong memperhatikan senior kelas XII yang tengah melintasi lapangan basket. "Aira..dari tadi bapak ngomong lho...kok malah kamu merhatiin iklan yang lewat".Ledek Pak Harso menimpali sorakan para siswi ."mubazir pak...nutrisi pagi penambah energi.Cengir Aira sambil menjulurkan lidahnya meledek teman temannya. "Kak Fatih...kalau boleh tau,kemarin Erina ngomong apaan soal aku?"Tanya Aira saat mereka berpapasan di lorong parkiran. "ngomong apa ya? Eng..coba Erina ngomong apa hayo? soal kamu kan?Coba kamu ulangi.Nanti samaan ga,sama yang di omongin Erina. OK..ng.. Kak Fatih..Aira menggantung kalimatnya.Dadanya berdesir saat menatap mata Fatih yang bulat dan berbinar.Tidak lebar tapi sangat cemerlang
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.