*Happy Reading*
"Berenti di sana aja, Mas!" Arletta menunjuk sebuah pom bensin, yang tak jauh dari cafe tempatnya bekerja.
"Kenapa? Saya bisa kok anter kamu sampai depan cafe."
"Gak usah."
"Kenapa?"
"Gak papa. Udah, turunin di sana aja." Arletta bersikukuh, ketika Arkana hampir melewati tempat yang ditunjuknya tadi.
Si gondrong macho itu pun mau tak mau menghentikan mobil mewahnya di tempat yang Arletta mau. Meski ....
"Mas buka, ih! Saya mau turun!" Ternyata tak begitu saja membiarkan Arletta pergi.
"Sebentar dulu. Kita kan belum deal perkara tadi." Arkana kembali menyebalkan.
"Perkara apa?"
"Hubungan kitalah. Apa lagi, coba?"
Astaga pria ini! Masih aja ternyata gak mau nyerah.
"Loh, kan. Katanya saya cuma suruh nikmatin aja perjuangan Mas deketin saya. Gimana, sih?" Arletta mencoba mengingatkan ucap……
Waiting for the first comment……
Please log in to leave a comment.