“Ayah, Nuri tidak bisa menikah dengan Abang Razi dan tidak akan mungkin! Bagaimana perasaan kak Salma kalau kami menikah yah?” “Kamu harus menikahi Nuri Razi, agar ayah bisa menimang cucu sebelum ayah meninggal. Kesehatan ayah sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Semakin hari semakin parah, jadi tolong mengertilah nak. Ayah juga akan tenang dijaga oleh kamu kalau ayah sudah tidak ada nanti.” Kehidupan bahagia seorang gadis yatim piatu setelah diangkat menjadi putri di keluarga seorang Kiai dermawan bernama Abdullah, lenyap seketika saat dirinya harus menikah dengan abang angkatnyayang bernama Razi atas permintaan ayahnya agar Nuri bisa membalas budi atas kebaikan yang telah merawat Nuri serta menjadikan putri di keluarga mereka selama 12 tahun ini. Tidak hanya sampai disitu, Razi Abangnya yang dulu sebelum menikah adalah sosok yang baik, perhatian, sangat peduli bahkan memperlakukan gadis itu seperti seorang Princess berubah drastis. Ia menjadi cuek, pendiam, tidak peduli dan memperhatikan Nuri lagi. Puncaknya setelah malam panas yang mereka lakukan karena tekanan, Razi tidak lagi mengunjungi Nuri sekalipun sampai empat bulan lamanya. Akibatnya Nuri memutuskan untuk pergi tanpa pamit kepada suaminya itu, kerena merasa sangat sepi, sedih diperlakukan seperti orang asing. Bagaimanakah akhirnya kisah mereka setelah tanpa sengaja Razi bertemu lagi dengan Nuri? Akankah dia mencintai dan merindukan Nuri, atau malah membenci karena ditinggalkan tanpa pamit?
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.