bc

Office Mate

book_age18+
68
FOLLOW
1K
READ
HE
playboy
badboy
sweet
bxg
office/work place
like
intro-logo
Blurb

Hubungan Kanaya dan Niko harus kandas ditahun kedua anniversary mereka. Alasannya simpel; kita udah ngga cocok lagi.

Namun, Kanaya mendapatkan fakta bahwa alasan Niko memutuskannya tak sesimpel apa yang pria itu katakan. Lima hari setelah kandasnya hubungan mereka, Kanaya mendapatkan sebuah undangan pernikahan dari mantan pacarnya, membuat Kanaya merasa seperti dikhianati.

Tak ingin terlihat menyedihkan, Kanaya berencana membalas dendam pada mantan pacarnya dengan membawa pasangan ke pesta pernikahan mantan. Sayangnya Kanaya tidak memiliki opsi pria yang akan dijadikan partner kondangan. Selama ini hidupnya terpusat pada Niko sampai dia tidak punya riwayat dekat dengan pria lain selain mantannya.

Saking putus asanya, akhirnya Kanaya mengambil jalan terakhir, yaitu dengan meminta Raja-rekan kerja sekaligus musuh bebuyutannya di kantor-untuk berpura-pura menjadi pasangannya di pernikahan sang mantan.

Berawal dari kepura-puraan itu Kanaya tidak tau bahwa semua ini akan membawa hubungan mereka ke sesuatu yang lebih rumit.

Sesuatu yang semesta bilang sebuah takdir.

chap-preview
Free preview
PROLOG
"Happy anniversary." Seorang wanita berdiri membawakan sebuah kue bertuliskan '2nd Anniversary Niko-Kanaya' dihadapan seorang pria. Wajah ayu itu tersenyum sumringah mendapati hubungannya dengan sang kekasih sudah memasuki tahun kedua. Berbeda dengan sang wanita. Si pria tampak lebih datar menanggapi momentum spesial mereka. Tidak nampak pancaran kebahagiaan di sana. Raut mukanya tak menggambarkan suasana bahagia yang sedang diciptakan. "Nik, ayo tiup lilinnya bareng-bareng." Kanaya menggoyangkan lengan Niko, menyuruh pria itu untuk bergerak mendekat ke sampingnya, berdampingan meniup lilin. Namun, tak seperti yang Kanaya harapkan. Sang kekasih justru diam saja ketika Kanaya heboh menyuruh untuk meniup lilin. Hal tersebut membuat Kanaya mengernyit heran. Ada apa gerangan dengan tingkah kekasihnya hari ini? "Nik, kamu kenapa, Sayang? Kok diem aja?" Kanaya memilih untuk meletakkan kue yang sedang dipegangnya ke atas meja terdekat. Dia mendekati sang kekasih, mencoba mendengarkan apa yang menjadi keluh kesah prianya. Kanaya berharap tidak ada hal mengkhawatirkan yang terjadi pada kekasihnya. Dia seperti melihat Niko yang berbeda di depannya. Kekasihnya itu terlihat tidak bersemangat seperti biasanya. Apakah masalah yang sedang dihadapi pria itu lebih besar dari yang Kanaya kira? "Na, aku mau bilang sesuatu sama kamu." Akhirnya sang kekasih bersuara. Kanaya mendengarkan dengan seksama. "Bilang aja." Niko terlihat gelisah ditempatnya. Mata pria itu bergerak ke segala arah. Kanaya bisa merasakan tangan yang berada digenggamannya terasa dingin, membuat Kanaya mulai menaruh rasa curiga. Sesuatu apa yang ingin dikatakan sang kekasih hingga membuat pria itu segugup ini? "Nik? Hey, are u okay?" Kanaya sedikit mengguncang bahu sang kekasih, mencoba menyadarkan pria itu dari keterdiamannya. "Kita sampai di sini aja, ya." Deg! Otomatis genggaman tangan Kanaya terlepas begitu saja. Dia terkejut bukan main mendengar kalimat yang dilontarkan kekasihnya. Apa ada yang salah dengannya? Bukankah selama ini hubungan mereka baik-baik saja? Kenapa tiba-tiba Niko menyatakan ingin berpisah? Kanaya mencoba tersenyum, menepis segala pemikiran negatif yang hinggap dikepalanya. Apakah ini sebuah prank yang sengaja Niko rencanakan agar Kanaya terkejut kemudian pria itu akan memberikan kejutan yang membuat Kanaya sampai tidak bisa menutup mulut saking kagetnya? Hm … hadiah semacam cincin mungkin? Kalau memang benar itu yang Niko rencanakan Kanaya akan mengikuti alur pria itu. Walaupun hal semacam kata “putus” tidak seharusnya dijadikan candaan. Itu merupakan kata sacral. "Kamu pasti bercanda kan, Nik? Sumpah! Bercandaan kamu gak lucu banget." Kanaya tertawa sumbang. Entah kenapa walaupun sudah mengenyahkan segala pikiran negatif yang menghampirinya, Kanaya tidak bisa untuk tidak khawatir. Bagaimana jika perkataan Niko serius? Bukan hanya candaan belaka seperti apa yang Kanaya pikirkan? Sayangnya Niko menggeleng. Menyangkal pernyataan Kanaya yang membuat wanita itu lemas seketika. "Aku gak bercanda, Na. Aku mau hubungan kita sampai di sini. Aku mau kita putus." Runtuh sudah segala pemikiran positif yang coba Kanaya bangun. Kanaya mulai merasakan sesuatu disekitarnya memburam. Air mata yang sedari tadi menumpuk di pelupuk matanya akhirnya jatuh. Seharusnya bukan air mata kesedihan yang keluar dari matanya. Bukan ini yang Kanaya inginkan di hari spesialnya dengan sang kekasih. "T-tapi kenapa, Nik? Apa yang salah sama aku?" tanya Kanaya. Mungkin saja ada yang salah dengan dirinya hingga membuat Niko ingin berpisah. "Gak ada yang salah. Aku cuma ngerasa kalo kita udah gak cocok lagi. Maaf." Dari sekian banyaknya alasan. Kanaya tidak menyangka 'ketidakcocokan' menjadi alasan Niko memutuskannya. Kalau memang dia dan Niko tidak cocok lalu kenapa mereka bisa sampai dititik ini? Dua tahun hidupnya sia-sia dihabiskan bersama dengan pria itu. "Kamu bercanda, ya, Nik? Kamu bilang kita gak cocok? Terus anniversary kita hari ini itu apa? Kita bahkan udah bareng-bareng dua tahun. Gimana bisa kamu bilang kalau kita gak cocok?" Niko hanya menunduk menyembunyikan wajahnya. “Maaf.” Demi Tuhan! Bukan permintaan maaf yang ingin didengarnya dari mulut Niko sekarang. Kanaya hanya membutuhkan penjelasan atas “ketidakcocokan” yang Niko sebut tadi. Itu saja. "Awalnya aku emang ngerasa semua baik-baik aja, tapi semakin kesini aku mulai meragukan hubungan kita. Banyak hal yang gak bisa kita satukan." Kanaya tidak mengerti bagian mana yang membuat hubungan mereka tidak cocok? Selama ini Kanaya merasa hubungan mereka cocok-cocok saja. Masalah yang timbul selalu diselesaikan dengan baik. Lalu apa yang membuat Niko merasa meragu? "Bagian mana kamu ngerasa hubungan kita gak cocok lagi? Aku punya salah yang bikin kamu kecewa? Bilang, Nik, aku bakal perbaiki kesalahan aku. Kedepannya aku janji bakal ngerubah sikap aku. Kita jalani bareng-bareng lagi, ya." Kanaya mencoba menggenggam tangan Niko, tetapi Niko lebih dahulu menarik diri dari genggaman Kanaya, membuat hati wanita itu mencelos. "Aku gak bisa. Aku mau kita putus. Maafin aku, Na." Setelah itu Niko meninggalkan Kanaya sendiri. Wanita itu memandang nanar punggung Niko yang mulai menjauh. Kenapa jadi seperti ini? Bukan ini yang Kanaya inginkan terjadi dihari anniversary-nya. Kue yang berada dalam tangan Kanaya jatuh seketika, hancur berserakan di lantai. Saat potongan kue yang jatuh ke lantai mengenai ujung sepatu Kanaya, wanita itu jadi ingat sesuatu. Seharian ini Kanaya sibuk memilih baju mana yang akan dipakainya untuk merayakan anniversary-nya. Mematut di depan cermin sambil memadupadankan dengan sepatu yang akan dipakainya. Ah, iya sepatu. Sepatu yang dipakainya sekarang juga merupakan hadiah ulang tahun yang Niko berikan padanya tahun lalu. Kanaya yang memilih sendiri sepatu itu, tanpa tahu kalau Niko akan menghadiahkan sepatu itu padanya. Tak lupa juga make up yang dipakainya malam ini. Kanaya bukan wanita yang jago dalam urusan merias wajah. Make up yang dipakainya sehari-hari hanya polesan bedak dan lipstick agar wajahnya tak terlihat pucat. Sementara itu, untuk mengejutkan Niko malam ini, demi tampil cantik di depan pria itu, Kanaya sampai ke salon untuk merias diri. Kukunya juga diwarnai dengan cantik, padahal Kanaya bukan tipe wanita yang memperhatikan penampilan sedetail ini. Kalau tahu pada akhirnya ini yang didapatkan saat bertemu Niko, Kanaya lebih memilih tidak mempersiapkan semuanya sedari awal. Sekarang dia merasa seperti orang bodoh ketika memikirkan bahwa hanya dirinya yang menanti-nantikan momen ini, sedangkan Niko mungkin dari kemarin memikirkan cara agar berpisah dengannya. Ironis sekali. Yang bisa Kanaya lakukan hanyalah menangis. Menyesali kenapa hubungan yang dia pertahankan selama ini harus kandas begitu saja. Padahal dia berpikir bahwa Niko adalah orang yang akan menemaninya sampai tua nanti. Nyatanya, pria itu pergi meninggalkannya, membuat harapan-harapan tentang masa depan yang selama ini Kanaya bayangkan harus sirna. ***

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
12.4K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
95.5K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.3K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook