Halte bus, hujan, orang asing
“Sunny, maaf ya . Sepertinya aku tidak akan bertahan cukup lama” dia berkata terbata. Tenggorokanku tercerkat berusaha menahan tangis. “ Jangan ngomong gitu, kamu kuat. Kamu bisa. Kamu kan janji bakalan terus sama aku dan nggak ninggalin aku” Kataku menguatkan nya. Dia berusaha tersenyum “ Maaf sun. Aku sayang sama kamu” katanya lagi.
Itu untuk terakhir kalinya dia berbicara dengan ku. Dia pergi meninggalkan ku. Tak ada lagi canda tawanya, tak ada lagi orang yang bisa diajak bicara, tak ada lagi senyuman nya, tak ada lagi panggilan telfon yang kutunggu setiap malam. Semua hilang
Aku menggeleng, menarik nafas dengan berat. Untuk kesekian kalinya aku mengingat kejadian itu. Aku berusaha tetap fokus, setidaknya itu yang diinginkannya
Aku melihat jam tanganku, Pukul 20.00 WIB. Aku telat, semoga busnya belum datang. Aku cepat - cepat berlari menuju halte bus dan sialnya aku telat, busnya sudah berangkat. Aku bernafas lelah, lalu duduk di tempat tunggu bus.
Hari yang kulalui cukup berat, aku cukup lelah dengan segala sesuatu. Hingga tiba – tiba hujan, rasa lelahku hilang. Tanpa sadar aku tersenyum, sudah sekian lama aku tak merasakan hujan. Aku berdiri mendekati hujan, mengadahkan tanganku dan membiarkan tangan ku basah
Aku memejamkan mataku. Dulu aku pernah seperti ini, bersamanya. Kita sering menghabiskan waktu berdua bermain hujan. Tapi sekarang, aku sendiri tanpa ada dirinya disisiku, Aku merindukan setiap hal kecil yang selalu aku lakukan dengan nya. Aku berusaha menahan tangis
Tanganku sudah seutuhnya basah, tapi aku tidak peduli. Hingga tiba tiba, seseorang datang menghampiriku sembari meletakan jaket dipundakku. “ Jangan terlalu dekat, nanti bisa sakit”
Deg..... Jatungku berdetak kencang
Suara ini mengapa terasa familiar ?