bc

Bound by a Wound

book_age18+
17.8K
FOLLOW
236.5K
READ
billionaire
possessive
sex
badboy
goodgirl
tragedy
sweet
bxg
office/work place
first love
like
intro-logo
Blurb

Judul awal Devil on My Bed

⚠️⚠️⚠️⚠️

Banyak adegan dewasa yang hanya cocok untuk usia 21 tahun ke atas. Harap kalian bijak menyikapi dan sesuaikan usia kalian.

"Aku... tidak mau...." Grace mengerang, tubuhnya tidak mau mendengarkan perintah otaknya. Tubuhnya menikmati sentuhan William yang memorak-porandakan dirinya hanya menggunakan jemarinya yang begitu ahli bermain-main di antara kedua pahanya.

"Aku tidak memberimu pilihan. Grace, suka atau tidak suka kau adalah milikku." Seringai William penuh kemenangan menyaksiakan Grace hanya mampu menyandarkan kepalanya di dadanya.

chap-preview
Free preview
Prologue
"Grace...!" Aida memanggil Grace dengan suara cempreng yang sedikit nyaring. Gadis itu datang saat Grace baru saja mendudukkan bokongnya di bangku ruang kelas. Grace menoleh ke arah sumber suara, ia melambaikan tangannya ke arah Aida yang memanggilnya. Tampak Aida berlari kecil mendekati Grace. "Ms. Albert memanggilmu, sekarang." Aida memberitahu sahabatnya. "Ms. Albert?" Grace memiringkan kepalanya. "Ya." Aida menjawab pertanyaan Grace dengan nada acuh. "Untuk apa? Seingatku kita tidak memiliki tugas." Grace mengerutkan keningnyamenata, ia menatap wajah Aida. "Benar, kita tidak memiliki tugas. Sepertinya perawan tua itu telah menentukan di mana tempat magangmu," jawab Aida sambil meletakkan tasnya di atas meja. "Magang?" Grace menepuk jidatnya sendiri tanpa bangkit dari duduknya. "Aku melupakannya. Bagaimana dengan tempat magangmu? Apa kau juga telah tahu di mana kau ditempatkan?" "Ya, aku mendapatkannya," jawab Aida. "Barusan." "Di mana?" sepertinya Grace lebih penasaran dengan tempat magang Aida dibanding tempat magangnya sendiri. "Oh, ayolah, Grace. Ms. Albert menunggumu, kita bisa bicara nanti di kamar," sungut Aida. Mereka adalah teman satu kamar di asrama dan Grace sedang bersikap seolah mereka tidak memiliki waktu lain untuk mengobrol. Grace menyeringai, ia perlahan bangkit dari duduknya dan melangkahkan kakinya menuju ruangan di mana Ivy Albert menunggunya. "Grace, ini adalah tempat magangmu," Ivy menyodorkan sebuah amplop berwarna putih tanpa menyuruh Grace duduk terlebih dulu. Wanita berkacamata yang sering di sebut perawan tua oleh mahasiswa di universitas itu selalu memasang ekspresi wajah yang begitu dingin dan datar, pantas saja hingga kini belum ada pria yang tertarik kepadanya meski usianya sepertinya telah memasuki empat puluh tahun. Grace menerima dan perlahan membuka amplop itu. Perlahan pula ia membuka lipatan kertas di tangannya, membaca deretan huruf di atas kertas yang membuat lututnya terasa lemas seketika. Tidak mungkin. Grace menelan ludahnya. Ini bukan berita baik tetapi sebaliknya kerena tempat magangnya adalah tempat yang paling ia hindari selam tiga tahun. "Ms. Albert, bisakah saya meminta sesuatu?" Grace memberanikan diri menatap mata Ivy yang berada di balik lensa kacamata. "Katakan." Ivy membalas tatapan Grace dengan pandangan mata lurus, ekspresi wajahnya begitu dingin dan sedikit terkesan angkuh. "Bisakah kau mengganti tempat magangku?" Grace benar-benar mengumpulkan keberaniannya untuk menyuarakan apa yang ada di dalam benaknya. Ivy membenarkan gagang kaca matanya kemudian ia berucap, "Grace? Apa kau bodoh? Johanson Corporation adalah perusahaan berskala internasional dan masuk ke dalam peringkat seratus perusahaan terbaik di dunia." "Aku tahu," jawab Grace dengan nada lirih. "Kau pasti juga mengetahui jika Johanson Corporation hanya menerima satu mahasiswa magang setiap tahun," kata Ivy dengan nada tegas. "Aku tahu Ms. Albert. Tetapi, Bisakah kau menggantikanku dengan Aida?" Grace benar-benar harus berusaha dengan gigih sepertinya karena sikap dingin Ivy. "Keputusan ada di tangan kami, dan itu mutlak." Jawaban Ivy benar-benar mematahkan harapan Grace satu-satunya hingga Grace kembali menelan ludahnya yang kini benar-benar terasa lebih pahit dari sebelumnya. Bagi sebagian besar mahasiswa di Britania Raya, di terima magang di Johanson Corporation adalah berita yang sangat baik namun bagi Grace ini adalah berita terburuk yang pernah ia terima. Ia tidak ingin kembali bertemu keluarga Johanson, ia terlalu pengecut untuk bertemu mereka. gadis itu takut bertemu keluarga Johanson dengan apa yang telah ia perbuat di masa lalu dan tidak tertutup kemungkinan jika keluarga Johanson murka karena ulahnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Prince Meet The Princess

read
182.0K
bc

UN Perfect Wedding [Indonesia]

read
75.9K
bc

Secret Marriage

read
943.2K
bc

Bukan Cinta Pertama

read
52.6K
bc

Accidentally Married

read
102.8K
bc

Long Road

read
118.3K
bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
50.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook