bc

GENIUS GIRL

book_age18+
693
FOLLOW
1.9K
READ
time-travel
fated
sweet
humorous
genius
royal
sword-and-sorcery
like
intro-logo
Blurb

Raina, gadis jenius itu harus meninggal dengan tidak elit dan sialnya jiwannya harus nyasar kedalam sebuah novel, kemudian menempati tubuh seoran tokoh antagonis yang harus mati ditangan suaminya sendiri, yaitu Bella Margareta, putri dari seorang bangsawan membuatnya memiliki sifat manja, centil, sombong dan angkuh, pokoknya semua sifat buruk ada didirinya. oh iya jangan lupakan otak bodohnya.

Dan dengan segala keahliannya Raina membuat barang-barang diduniannya dulu, didunia kuno ini agar dapar mempermudah kehidupannya, tapi hal itu malah membuat semua orang terkesima dan takjub dengan alat-alat buatanya.

Rencananya yang terakhir adalah membuat pangeran jatuh cinta kepadanya, agar dia tidak mati kembali dikehidupan keduannya ini. Jadi, apakah dia akan berhasil?

chap-preview
Free preview
Part 1
"AAAA" Mimpi buruk membangunkannya dengan nafas yang memburu. "Gue dimana?" tanyanya saat dia menyadari dirinya tengah berada diruangan yang sangat asing. "OMG! pakaian jelek siapa nih yang gue pake?" Gadis itu terkejut dengan dress model kuno yang melekat ditubuhnya. Raina, gadis yang mati hanya karena hal sepele. penyebab kematiannya hanya karena dia tak sengaja meminum minuman boba kadaluwarsa yang diberikan oleh teman kantornya. Minuman kenyal itu adalah salah satu minuman kesukaannya, sehingga dia langsung meminumnya tanpa mengeceknya terlebih dahulu. Konyol, kata itu yang dapat menggambarkan kematiannya. Dia beralih menatap cermin yang menampilkan seorang gadis cantik dengan pakaian zaman kerajaan, Raina mengamati wajah tersebut hingga dia sadar bahwa dia kini masuk kedalam sebuah novel yang dia baca. Ah, penulis novel tersebut terlalu detail menggambarkan tokoh antagonis ini. "s**t, kenapa gue harus jadi sibodoh Bella. Gue ga mau mati dua kali" Bella Margareta diceritakan sebagai istri dari seorang pangeran kerjaan yang sangat dingin dan tak tersentuh, mereka menikah hanya untuk kepentingan politik. Sang pangeran membenci Bella karna gadis itu sangat bodoh dan manja, ditambah lagi dengan kelakuannya yang selalu menggoda Alaric. Menjijikan dan murahan, kata itu yang selalu berputar diotak Alaric ketika melihat sang istri. Padahal tidak dapat dipungkiri bahwa wajah tokoh antagonis itu sangat cantik, bahkan melebihi pemeran utama wanita. Hingga suatu hari pangeran membawa seorang gadis yang bernama Merry untuk tinggal bersama mereka. Semakin hari hubungan Alaric dan Merry semakin dekat bak sepasangkan kekasih, Merry selalu mendapatkan perhatian Alaric yang membuat Bella cemburu hingga dia merencanakan pembunuhan kepada Merry, tapi sebelum rencana itu terlaksana pangeran sudah mengetahuinya dan berujung Bella yang dihukum mati. "Persetanan dengan alur novel yang akan berubah, pokoknya gue harus tetep hidup! Gue harus buat pangeran dingin itu cinta sama gue sebelum pemeran utama wanita itu datang" ucap Bella dengan penuh tekad. Riana si gadis jenius itu bertekad untuk terlepas dari hukuman mati yang akan menimpanya, dia tidak mau mati dua kali karena itu sangat mengenaskan. Walau Raina tidak menyukai dunia fiksi ini, tapi dia berencana untuk tinggal lebih lama, setidaknya hingga dia berusia 40 tahun. "Huh, kenapa juga gue harus terdampar didunia fiksi ini, but setidaknya sekarang gue bisa lebih santai dan engga dikejar deadline hahahaha" "Tuan putri ternyata sudah bangun" ucapan seorang pelayan membuat Bella membalikkan tubuhnya. "Hah? Emm... i-iya hehehe" ucap Bela dengan cengiran bodohnya, dia sangat malu kepergok tertawa sendiri. "Apakah putri ingin segera makan sekarang?" "Iya saya akan turun dan tolong siapkan alat menjahit dan beberapa kain, setelah makan saya ingin menjahit" Ucapan Bella membuat pelayan itu terkejut dan bingung. Pelayan itu bertanya tanya, kenapa sang putri yang pemalas tiba tiba ingin mengerjakan hal-hal yang sama sekali tidak pernah dia kerjakan seumur hidupnya. Karena biasanya perkerjaan yang dilakukan sang putri hanya berkumpul dengan teman-temannya atau menggoda pangeran Alaric. tapi tak ingin ambil pusing, pelayan itu menggangguk dengan kepala yang masih menunduk. "B-baik putri, s-saya permisi" ucap pelayan tersebut meninggalkan Bella. Setelah berganti pakaian, Bella turun untuk sarapan pagi, dan kebetulan hari ini Alaric pergi berburu bersama sang Raja, jadi dia tidak perlu bertemu pria itu. Dimeja makan sudah ada berbagai jenis makanan yang sangat menggugah selera, Bella segera duduk dan makan dengan lahap tanpa menghiraukan pandangan bingung dari para pelayannya ketika melihat sang putri yang biasanya makan dengan anggun kini malah makan seperti orang yang tidak makan 5 hari. Selesai makan, Bella membawa piring kotornya untuk dicuci. "Maaf, biar saya saja putri" cegah seorang pelayan yang terlihat sudah berumur. Bella menepuk dahinya pelan, kebiasaanya didunianya dulu yang sehabis makan langsung cuci piring terbawa hingga kesini, membuatnya sedikit malu. "Gue lupa kalau sekarang gue orang penting" gumam Bella. "Baiklah, apakah yang saya pinta tadi sudah siap?" Bella memberikan piring yang dia pegang kepada pelayan tersebut. "Sudah putri" Tanpa membalas perkataan pelayan itu, Bella langsung pergi kekamarnya. Setelah sampai dikamar, dia melihat beberapa jenis kain dan alat alat menjahit yang sangat kuno, untung saja dia jenius jadi hal tersebut tak begitu masalah baginya. Bella mulai menjahit untuk membuat pakaian yang dia inginkan, dia sudah sangat risih dengan gaun yang mengembang ini. Hingga tak terasa matahari sudah mulai bewarna jingga yang menandakan hari sudah sore. "Done" Ujar Bella senang setelah berhasil membuat beberapa pakaian yang dia inginkan. Bella langsung mengganti gaunnya dengan gaun berwarna gold buatannya. "Perfect" gumamnya puas saat melihat dirinya dicermin. Bella akan menghabiskan harinya untuk membaca diperpustakaan mansion ini, ya Raina memang sangat suka membaca. "Wow" Kata-kata itu muncul bergitu saja ketika dia melihat perpustakaan yang sangat besar dengan berbagai jenis buku didalamnya. Bella berkeliling disekitar rak buku dan dia tertarik dengan sebuah buku berwarna hitam yang ditengahnya terdapat batu permata berwarna ungu, terlihat misterius sekaligus cantik. "The Sworn Book of Honorius, menarik" ucap Bella membaca judul buku tersebut. Didalam rumah, sang pangeran baru saja pulang dari acara berburunya, dia bingung karena tidak melihat sang istri yang biasanya selalu menyambutnya dengan antusias kini malah tidak terlihat batang hidungnya, tapi dia tidak perduli dan langsung memasuki kamarnya untuk membersihkan diri. For you information kamar Bella dan Alaric terpisah. Jangan tanya siapa yang membuat keputusan tersebut, ya pasti Alaric, karena dia sangat risih bila berdekatan dengan Bella. Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Alaric pergi keperpustakaan untuk mencari buku yang dia butuhkan. Dia menyeringitkan dahinya ketika melihat Bella yang sedang fokus membaca. Sejak kapan gadis bodoh itu suka membaca? dan apa yang dipakainya? sangat aneh, namun itu semakin membuat dia terlihat cantik. Hah? Apakah aku baru saja memujinya? Batin Alaric. Dia berdiri dibelakang Bella dan menepuk bahunya, tapi gadis itu masih saja sibuk membaca, sekali lagi Alaric menepuk bahu Bella sedikit lebih keras. "Apasih Ba...bi, OMG ganteng banget" Bella yang semula ingin memarahi orang yang menepuk bahunya kini malah terdiam dan menatap sipelaku dengan penuh kekaguman. "Apa? Kau mengataiku babi?!" ucap Alaric melotot kearah Bella. "Hah? Em baby aku tadi berkata baby hehe...ya baby, honey, bannie, sweety apakah kau baru pulang? Hehehe" "Bersikap baiklah Reina atau kau akan langsung dipenggal olehnya" gumam Bella yang tidak bisa didengar Alaric. Alaric tidak menjawab, dia hanya menaikan sebelah alisnya. Bella yang tidak mendapatkan jawaban, bingung dan malah kembali bertanya. "Apakah kamu sudah makan?" "Belum" "Mau ku masakan?" "Tidak perlu" ucap Alaric tajam. "Ya sudah, padahal aku sedang berbaik hati ingin memasakan makanan untukmu" Ujar Bella dengan wajah tidak perduli dan berlalu dari sana sambil membawa buku yang belum selesai dia baca. Alaric yang ditinggal begitu saja bingung dengan sikap Bella yang tampak acuh tak acuh padanya. ---------- Bella tengah berdiri dibalkon, menatap indahnya langit malam, didunianya dulu dia tidak bisa seperti ini karna kesibukannya bekerja, tapi saat ini dia sudah tidak perlu lagi memikirkan bekas berkas yang menumpuk, dia hanya perlu memikirkan bagaimana caranya membuat Alaric mencintainya agar dia bisa tetap hidup. "Malam ini gue harus tidur sama dia" Bella mengganti gaunnya dengan baju tidur buatannya. Dia segera berjalan kekamar Alaric untuk melancarkan aksinya. Bella langsung membuka pintu tanpa mau repot repot mengetuknya, Alaric yang tengah baca buku disofa menoleh melihat siapa yang berani memasuki kamarnya, bahkan dulu Bella yang asli pun tidak berani memasuki kamar Alaric. Alaric mendapati Bella yang tengah menyengir menatapnya. "Aku tidur disini ya? Aku takut tidur sendiri, banyak hantu dikamarku" ucap Bella absurd. "Tidak" "Tidak perduli, pokoknya aku tidur disini" Bella membanting tubuhnya kekasur empuk Alaric hingga gaun tidurnya sedikit tersingkap memperlihatkan paha mulusnya. Alaric berjalan kesamping ranjang untuk mengusir Bella dari kamarnya. "Keluar" ujar Alaric tajam dan sedikit melirik paha mulus Bella. "Tidak, aku mau disini. Lebih baik kau naik kekasur, ini sudah malam" "KELUAR DARI KAMARKU GADIS BODOH!!" bentak Alaric, dia sangat tidak suka diusik, apalagi dengan wanita seperti Bella. Bentakkan tersebut tak membuat Bella takut, dia malah menarik tangan Alaric dengan kasar hingga tubuh Alaric jatuh diatasnya. Hal tersebut membuat Alaric mematung menatap wajah cantik Bella yang ada dibawahnya. "Ayo tidur" ajak Bella dengan wajah polos dan tangan yang memeluk pinggang Alaric. "Lepaskan dan keluar dari kamarku" Alaric kembali mengusir Bella yang masih teguh dengan pendiriannya. "Tidak mau" ucap Bella penuh penekanan dan semakin mengeratkan pelukannya. Menang banyak gue hahaha Batin Bella tertawa. Alaric memejamkan mata dan menghela nafas untuk meredakan emosinya, dia menunduk menatap tajam Bella yang ada dibawahnya. "Baiklah, biarkan aku berpindah kesampingmu" ujar Alaric mengalah. "Baiklah, lagipula tubuhmu sangat berat aku tidak sanggup jika harus memelukmu dengan posisi seperti ini semalaman, bisa bisa badanku sakit semua" keluh Bella membuat Alaric ingin merobek mulut gadis itu. Bella merenggangkan pelukannya agar Alaric bisa berpindah kesampingnya. Bella memiringkan tubuhnya menghadap Alaric, menatap wajah tampan Alaric dengan senyum manis. "Kau sangat tampan" puji Bella membuat jantung Alaric berdegup kencang. Apakah aku kelainan jantung? Batin Alaric. "Selamat malam my prince, mimpi indah" ucap Bella sebelum memasuki alam mimpi. Alaric menatap Bella dalam diam, hingga dia membalas pelukan gadis itu walau ragu ragu, lalu menyusul Bella kedalam mimpi. Untuk pertama kalinya pasangan suami istri itu tidur diranjang yang sama dengan saling berpelukkan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
9.0K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.4K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.5K
bc

Romantic Ghost

read
162.5K
bc

Time Travel Wedding

read
5.4K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
3.9K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook