bc

Bucinnya Pria Arogan

book_age18+
7.9K
FOLLOW
34.7K
READ
family
HE
age gap
heir/heiress
drama
mystery
loser
friends with benefits
like
intro-logo
Blurb

Pelangi. Hanya Pelangi. Satu kata untuk nama seorang gadis berparas ayu nan lembut yang masih sangat polos. Gadis yang sudah menjadi yatim piatu, saat usianya baru beranjak 15 tahun. Pelangi harus bekerja paruh waktu sebagai seorang pelayan disebuah restoran bintang lima, milik sahabat mendiang ayahnya sepulang sekolah.

Diusianya yang baru menginjak 18 tahun, Pelangi harus mengalami hal buruk dalam hidupnya. Seorang pria memperkosanya secara brutal atas dalih sebuah dendam.

Drex Connor, seorang pria dewasa berusia 32 tahun. Merupakan seorang pengusaha sukses di bidang konstruksi juga properti.

Drex adalah pria yang telah merenggut satu-satunya harta berharga yang selama 18 tahun Pelangi jaga.

Tanpa tau apa kesalahannya, Pelangi harus menerima kebrutalan Drex tanpa bisa memberikan perlawanan.

Bagaimanakah nasib Pelangi pasca mengalami penindasan se*ksual yang dia terima? akankah Drex bertanggungjawab terhadap Pelangi saat tau jika sasaran dendamnya salah orang?

chap-preview
Free preview
Bab 1 Awal Mula Semar Kelabu
Suara jerit tangis seorang gadis menggema memenuhi kamar sempit berukuran tak lebih dari 3x4 meter persegi tersebut. Tak peduli sudah berapa banyak permohonan yang di ucapkan oleh sang gadis, si pria tak berniat sedikitpun untuk menghentikan aksinya. Lenguhan panjang menandakan aktivitas tersebut telah berada di ujung puncak tertinggi. Plak! Tak berhenti rasa sakit yang dia alami di sekujur tubuhnya. Si pria kembali menambah memar di pipi kanannya. Gadis tersebut hanya bisa terisak dalam keputusasaan. "Apa rasanya menyakitkan?" Si pria melontarkan tanya yang sudah sangat jelas jawabannya. Beberapa memar di beberapa bagian tubuhnya jelas terlihat nyata. Sudut bibirnya mengeluarkan bercak darah, bibir mungil itu terlihat pecah dan membengkak. Kedua tangan yang terikat kuat oleh lilitan dasi si pria, meninggalkan bekas memerah di pergelangan kecil tersebut. "Jawab aku ja la ng! Apa rasanya sakit, hmm?" Hardiknya menatap bengis pada gadis tak berdaya itu. Gelengan lemah memancing reaksi marahnya kian memuncak. Plak! plak! Suara nyaring kembali terdengar. "Aku harap kau benar-benar merasakan sakit yang amat sangat sekarang. Agar kau belajar untuk tak menjadi seorang ja la ng di kemudian hari. Ini peringatan pertama juga terkahir untukmu, jauhi kakak iparku. Jika tidak, bukan hanya aku yang akan menikmati tubuh kotormu ini. Tapi akan ada banyak pria, yang menjamah tubuh sampahmu hingga terkoyak bagai hewan yang di mangsa serigala." Lanjutnya menyeringai iblis. Tak peduli tubuh mengenaskan di atas ranjang kayu tersebut, si pria mulai mengenakan kembali pakaiannya. Terlihat noda darah di atas sprei biru muda itu, namun si pria membuang pandangan ke arah lain. "Ambil ini. Aku harap cukup untuk membayar harga keperawananmu yang tak berarti itu. Pergilah menjauh dari kota ini, sampai bayanganmu pun tak pernah terlihat lagi." Ujar si pria melempar secarik kertas bertuliskan sejumlah nominal uang yang cukup fantastis ke wajah gadis lemah tersebut. "Ambil kembali cek anda tuan, aku tak membutuhkannya. Kau bisa memakainya untuk membeli keperawanan gadis lain yang mungkin saja memang sedang mereka perjualbelikan. Sampah sepertiku tak pantas menerima uangmu ini. Sekarang pergilah dari hadapan tubuh kotor ini, aku tak ingin anda terkontaminasi karenanya." Ujar si gadis dengan suara lirih. Rasa sakit di sekujur tubuhnya, seperti di iris-isir lalu di taburi berton-ton garam. Dengan ekspresi dingin, si pria menatap tubuh polos yang tengah meringkuk dengan tubuh bergetar. Tanpa berkata apapun, si pria pergi meninggalkan gadis tersebut seperti meninggalkan ja la ng yang baru saja di pakai. Drex Connor! Nama yang tak akan pernah bisa Pelangi lupakan seumur hidupnya. Pria paling jahat dan b***t yang telah merampas hak kegadisannya secara paksa. Merenggut satu-satunya masa depan yang dia punya. Harta berharga setelah nama baik yang di tinggalkan oleh kedua orang tuanya. Kini hidupnya telah hancur lebur tak berisa hanya dalam waktu singkat. Menerima hukuman yang bukan sebuah kesalahan miliknya. Amanah untuk menjaga kesucian diri sebelum akhirnya di persunting oleh pria pujaannya. Kini telah sirna. Dia tak mampu menjaganya hingga kedua kakinya menapaki altar suci. Sedangkan pria perampas masa depan Pelangi, kini tengah menikmati hiruk-pikuk suasana diskotik. Entah sudah berapa gelas minuman panas tersebut masuk ke dalam tubuhnya. Beberapa tangan nakal mulai bermain-main liar di beberapa bagian tubuhnya yang sensitif. Drex menepis kasar tangan jahil tak tau aturan tersebut. Dia sedang tidak mood untuk sekedar bertukar kemesraan dengan wanita ja la ng malam ini. Ingatannya masih stak pada kejadian beberapa jam yang lalu. Senja yang memancarkan cahaya jingga, menjadi saksi bisu atas kebrutalannya merenggut masa depan seorang gadis belia. "Pergilah bit*ch! Aku sedang tak ingin di ganggu." Usirnya kasar. Dua wanita yang sudah sejak kedatangan Drex ke sana, mendesis kesal. Mereka sangat menantikan momen untuk bisa menikmati keperkasaan pria tampan tersebut. Mereka berharap bisa menjadi penghangat ranjang tetap bagi pria kaya raya, penguasa seluruh kerjaan bisnis di berbagai negara itu. Namun sayang, angan tak seindah harapan. Si pria arogan sedang dalam mood yang buruk. Sehingga hanya terlihat sisi arogansi yang mendominasi di sana. "Kami akan kembali jika kau berubah pikiran tuan. Kami siap melayanimu dengan sepenuh hati. Kau hanya perlu memilih satu di antara kami, atau bermain bersama teman-temanku. Kami selalu siap menunggu panggilanmu tuan." Ujar si wanita tersenyum sensual, berusaha menarik minat Drex agar tertarik akan pesonanya. Namun kibasan tangan kanan Drex membuat wanita itu harus menelan kekecewaan tepat di depan mata. Drex sama sekali tak tertarik melirik bongkahan dadanya yang sengaja dia gesekkan ke lengan pria macho itu. Dengan rengutan wajah kecewa, wanita itu pergi bersama seorang temannya yang sejak tadi hanya menyaksikan tanpa berniat ikut merayu Drex. "Dasar sombong sekali! Dia pikir hanya dia yang si paling kaya. Mhuh! Masih ada om Remon yang bisa ku rayu malam ini." Ujar si wanita tersenyum sinis. "Bagaimana denganmu Put? Apa kau sudah ada target incaran? Ku lihat kau begitu tenang saat aku sedang susah payah merayu si pria sombong tadi." Tanyanya melirik sang rekan yang terkesan santai. "Aku sedang lelah melayani pria hidung melintang, Re. Malam ini aku hanya ingin menemani mereka minum saja. Ciuman panas, masih bolehlah. Ayah gulaku sedang diabetes mungkin, karena terlalu banyak terkena cairanku yang manis. Sampai hari ini pria itu tak kunjung menghubungiku kembali sejak kejadian malam itu. Aku merindukan belut raksasa yang telah berhasil memecahkan keperawananku. Rasanya tak bisa di urai dengan kata-kata. Sakit awalnya, nagih akhirnya." Sahut Puput panjang lebar. Wanita itu terkikik geli kala mengucapkan kalimat frontal tersebut. Plak! Geplakan tangan Rere menyapu lengan Puput. "Auww! Sakiitt! Kau kasar sekali..." Sungut Puput pura-pura marah, sembari mengusap lengannya yang terasa memanas. "Makanya kalau bicara di pikirkan dahulu. Ingat Siput, pekerjaan kita tidak boleh menggunakan hati di dalamnya. Cukup gunakan va gi na saja, kedua tanganmu dan mulut lebarmu ini. Selebihnya cukup diam menikmati, maka rekeningmu akan senantiasa terisi tanpa kendala." Ujar Rere mengingatkan sang teman. Puput mencebik. Dunia malam adalah hal baru baginya. Bermodalkan nekat dan ijazah SMA, wanita itu merantau ke ibukota. Namun sayang, agen penyalur tenaga kerja asisten rumah tangga yang dia masuki. Ternyata agensi abal-abal. Berkahirlah kehidupan Puput luntang lantung selama beberapa bulan. Wanita itu bekerja di rumah makan padang dan konter hp persis di samping wanung makan tempatnya bekerja. Puput membagi dua shift, agar bisa mendapatkan gaji double. Hingga akhirnya wanita itu bertemu dengan Rere yang tengah mabuk berat di taman kota. Wanita itu baru saja di tinggalkan begitu saja oleh teman kencannya setelah puas menikmati malam penuh peluh di dalam mobil. Tanpa bayaran, Rere di tinggalkan dalam keadaan setengah tak berbusana di sana. Puput membawanya ke kost murah miliknya, merawat Rere hingga membaik. Dan berkahirlah Puput ikut bekerja di club malam itu atas rekomendasi Rere. Awalnya hanya sebatas pelayan tamu VVIP, namun lama kelamaan Puput mulai tergiur dengan jumlah cuan yang di dapat Rere kala melayani pelanggan plus-plus. Puput pun mendaftarkan diri, meski Rere sempat menolak keras. Namun apa daya, sang manager telah menemukan pelanggan untuk membeli wanita tersebut. Transaksi terjadi, dan Puput pun mengucapkan selamat tinggal pada kegadisan yang dia bawa serta sebagai harta paling berharganya dari kampung halaman. Namun rupanya Puput menggunakan hati dalam transaksi lahan basah tersebut. Puput bahkan rela melayani pria itu tanpa bayaran sepeserpun di hari lain. Namun belakangan, si pria begitu sulit untuk di hubungi. Seolah sengaja menghindarinya. Puput sedikit ogah-ogahan dalam bekerja. Membuat Rere dongkol. Demikian sekelumit kisah Puput sang penjelajah belut liar. Bersama sang rekan seprofesinya Rere, mereka berlomba untuk mendapatkan mangsa yang siap membayar mahal. "Ayo kita berburu, Siput! Lupakan ayah gulamu itu. Mungkin saja dia sedang isoman karena belutnya lelah menjelajah." Ucap Rere sembari mengangkat satu tangan penuh semangat. Puput melipat bibirnya tak bersemangat. Apalagi saat melihat tamu VVIP yang di d******i oleh pria buncit, selera Puput langsung anjlok ke dasar bumi. Di sebuah rumah sederhana. Terlihat seorang gadis baru saja selesai mengepak barang-barang miliknya. Hanya tas jinjing ukuran sedang, berisi pakaian-pakaian murah nan sederhana di dalamnya. "Maafkan Pelangi, ibu, ayah. Pelangi tak bisa menjaga diri dengan baik. Entah apa kesalahan Pelangi, sehingga harus menanggung nasib buruk ini. Pelangi akan menjual rumah ini untuk biaya hidup Pelangi di tempat baru. Doakan Pelangi, mohon jangan marah. Pelangi akan sering mengunjungi makam ayah dan ibu sewaktu-waktu." Ucap gadis itu sembari memeluk pigura foto kebersamaannya dengan kedua orang tuanya. Pelangi memejamkan kedua matanya yang sudah membengkak akibat terlalu banyak menangis. Gadis itu bertekad untuk pergi jauh dari kota tersebut. Kota yang memberikannya dua kenangan sekaligus. Kenangan manis bersama kedua orang tuanya, juga kenangan buruk dari seorang pria asing yang merusak hidupnya hingga sehancur-hancurnya. Tbc

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Bukan Cinta Pertama

read
52.3K
bc

Dear, Mr. Duda (I Hate You but I Love You)

read
47.0K
bc

Love Match (Indonesia)

read
173.0K
bc

Suami untuk Dokter Mama

read
18.4K
bc

Pesona Mantan Istri Presdir

read
14.1K
bc

Ay Lub Yu, BOS! (Spin Off MY EX BOSS)

read
263.6K
bc

KUBELI KESOMBONGAN IPARKU

read
45.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook