Kupastikan Karma Pengkhianatanmu, Mas!!!

Nicola sangat bahagia hari ini, karena hasil test pack yang ada di tangannya menunjukkan hasil positif. Setelah 2 tahun pernikahannya dengan Hassan, inilah saat yang ia tunggu tunggu. Kesabarannya berbuahkan hadiah yang sangat luar biasa, buktinya dirinya saat ini sudah hamil. Nicola tidak hanya puas dengan hasil tespek yang dia memiliki saat ini makanya habis ini dia akan pergi ke dokter untuk memastikan kehamilannya. Pagi hari ini setelah mengantar suaminya dan mempersiapkan semua kebutuhan Suaminya ke kantor, Nicola langsung pergi ke klinik dekat kantor suaminya menggunakan taksi online karena dirinya ingin memberikan kejutan apabila dirinya sudah betul-betul hamil maka dia akan berangkat ke kantor suaminya dan memberitahukannya secara langsung. Bukankah hal ini yang diimpi-impikan oleh dirinya dan Hasan, supaya keluarga dari Hasan tidak lagi membullynya dan menyuruh Hasan menceraikan dirinya. “ Ah mudah-mudahan kamu benar-benar sudah hadir di dalam perut Mama saat ini!” gunamnya lirih sambil mengelus perutnya yang masih datar, tersenyum bahagia sehingga sang driver ojol online itu hanya bisa turut berbahagia melihat penumpangnya berbahagia. *** Benar seperti dugaannya dan tespek itu tidak salah!! Dokter menyatakan bahwa dirinya hamil sudah 4 minggu ini, dan itu berarti ini adalah berita gembira yang harus segera disampaikan ke suaminya, Mengingat bahwa inilah yang dinanti-nantikan oleh dirinya dan juga sang suami. Berbekal tes USG yang sudah dia print dari klinik tersebut, Nicola langsung meluncur menggunakan taxi online yang lain agar ia dapat segera sampai ke kantor suaminya. “Ah, nak . . . ini kantor papa kamu, pasti ia sedang sibuk mencari nafkah untuk kita. Jadi kamu harus sehat sehat selama di dalam perut mama ya nak!” kata Nicola dengan nada bahagia, sambil mengelus perutnya yang masih datar, karena dirinya ingin menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan sang anak mengingat bahwa saat dia membaca buku-buku Parenting hubungan ayah ibu dan anak itu sangatlah penting. Bukan seperti dirinya yang lahir tanpa mengetahui siapakah orang tuanya sebenarnya? Karena dia besar di sebuah Panti Asuhan Kristen di mana dirinya diasuh oleh ibu panti yang baik hati bernama Ibu Ratih yang mengajarkan dia akan kasih sayang, kemandirian, dan juga mengajarkan dirinya untuk mempertajam talenta-talenta yang dimilikinya supaya dia bisa mandiri sendiri dan mencari uang sendiri. Dia Melangkah dengan pasti menuju ke ruangan kantor sang suami diiringi oleh tatapan-tatapan tidak enak dan mungkin juga tatapan kasihan dari para pekerja suaminya itu. Aneh!! Sebenarnya Nicola merasa aneh namun dia mengeraskan tekadnya untuk berjalan menuju ruangan sang suami sekalipun mungkin ada perasaan tidak enak yang menggelayut di dalam hatinya yang terdalam seakan-akan memberitahu kepadanya bahwa akan ada masalah besar yang dia harus hadapi setelah ini. Dan benar saja, mungkin ini adalah firasat seorang istri yang melihat sang suami yang saat ini terlihat lebih sibuk di kantor daripada biasanya. Karena sesampainya Nic di ruangan depan kantor suaminya, dia melihat bahwa pintu ruangan suaminya tidak tertutup dengan rapat, sehingga aktivitas yang ada di dalam ruangan tersebut dapat ia dengar dari luar. Bukannya celotehan orang yang sedang melakukan rapat atau conversation antara sang suami dengan pekerjanya namun dia mendengarkan desahan- desahan erotis yang membuat dirinya tegang dan mengucurkan keringat dingin secara tiba-tiba. Karena ia mengenal betul suara apa yang dia dengar saat ini, itu adalah suara suaminya yang sedang berbuat intim dengan seorang wanita. “ Ahhh, milikmu sangat menjepit sayang …” “Mass, aku sudah mau …” “Jangan, tunggu dulu… aku ingin menikmati …” Perkataan perkataan vulgar itu yang didengarnya di dalam ruangan sang suami melemaskan lututnya dan membuat tangannya gemetar dan tidak sanggup lagi untuk sekedar membuka pintu agar dia bisa melihat dengan nyata apa yang ada di balik pintu yang tidak tertutup itu. Jujur pada waktu itu Nicola ingin berteriak dan menjambak wanita yang saat ini berada di bawah tubuh suaminya saat dia melihat sedikit kilasan dari pantulan lemari kaca di samping sofa yang oleh sang suami berbuat m***m dengan sekretarisnya itu. Ya, sekretaris yang dipilihkan oleh mertuanya yang katanya adalah anak dari sahabat mertuanya itu! Ternyata begitulah sang suami membohongi dirinya, mengatakan bahwa ia takkan mau menikahi wanita pilihan sang mertua, yang saat ini malah sedang digumulinya. Nicola menangis! Dia menahan rasa sesak yang ada di dalam dadanya saat ini. Dia tidak bisa berpikir dengan jernih satu-satunya yang dia inginkan saat ini hanyalah mencabik-cabik tubuh wanita yang ada di bawah sang suami lalu menampar bolak-balik sang suami dengan tangannya sendiri sehingga kalau suami tahu bahwa dirinya sangat marah! Tapi tidak! Ini bukan dunia halu yang biasa ia ciptakan, ini adalah kenyataan yang harus ia hadapi, bukan novel yang ia tulis sekehendak keinginan sang pembaca dan kondisi pasar yang sedang trend. Jadi dia harus membalas dengan cantik, karena pengkhianatan suaminya harus dibalas dengan savage dan memalukan bukan? Jujur ia sangat terpukul, melihat suaminya yang kalau dihadapannya bisa penuh cinta, namun di belakangnya, menghancurkan semuanya! Ia harus bisa membalas segala rasa sakit hatinya!! Ia benci dengan suaminya, sang pelakor rendahan yang sedang digumuli oleh sang suami, dan juga mertuanya yang pasti punya andil di dalamnya. Tapi tentu ia tak mau menggunakan tangannya sendiri untuk melakukannya, lihat saja! Suaminya dan keluarganya yang menjijikkan itu akan dia buat malu. Toh dia akan bercerai dari sang suami, karena baginya harga mati dari sebuah pengkhianatan adalah perceraian! Ia tidak mau berkompromi sedikitpun dengan sang suami meskipun ada anak yang ada di dalam kandungannya saat ini. Dia tidak peduli dengan harta kekayaan suaminya yang tajir melintir bahkan untuk bisa tujuh turunan 7 tanjakan 7 belokan, dia hanya berpikir bahwa selama ini dia sudah begitu Setia terhadap sang suami, benar-benar memuliakan sang suami tapi dibalas dengan seperti ini. Tangannya dengan cekatan merekam, sekalipun dengan rasa mual yang membuatnya ingin muntah. Ia menguatkan hati dan merekam semua perbuatan sang suami di sofa itu dan kemudian menyimpan semuanya rapi di ponselnya yang akan diberikan secara anonim kepada sebuah media besar yang pasti akan suka sekali dengan berita-berita seperti ini. “ Aku pastikan kamu akan menerima balasan dari apa yang kamu perbuat,” katanya sambil meludahkan salivanya karena rasa mual yang tiba tiba saja hadir saat melihat kemesuman di depan matanya itu. Ia meludahkan kembali rasa mual itu di depan ruangan kantor sang suami kemudian menghapus wajah sedih dan bekas air matanya itu dengan usapan kasar. Ia tak mau kalau sampai orang lain tahu tentang kondisinya saat ini. Nicola Arandita keluar dari tempat menjijikkan itu dengan satu tekad! Ia takkan lemah dan jatuh pada jurang yang sama, dan ia akan memastikan kalau orang orang yang merendahkannya itu akan menerima pembalasan yang setimpal!!