bc

Rumah No.13

book_age18+
155
FOLLOW
1K
READ
adventure
HE
no-couple
mystery
scary
brilliant
genius
male lead
others
crime
like
intro-logo
Blurb

Ryan, seorang Mahasiswa Fakultas Pertanian, secara berulangkali mendapat kan mimpi yang sama. Ia berada di sebuah rumah dengan No.13. Suatu hari Ryan menerima sebuah paket yang berisikan kunci dan peta petunjuk menuju rumah yang kuncinya sudah ada di tangan Ryan.

Dengan ditemani sahabatnya Afif, Ryan pun memutuskan untuk datang ke alamat yang di petunjuk.

Alangkah terkejutnya Ryan, ketika mendapati, kalau rumah yang kerap hadir dalam mimpinya kini berdiri kokoh di hadapannya. Rumah itu terletak di sebuah areal perkebunan yang tidak terurus demikian pula dengan rumah No.13. Beragam kejadian mistis menimpa Ryan dan Afif selama tinggal di sana.

Siapakah hantu misterius yang kerap mengganggu Ryan dan Afif?

Akankah Ryan dan Afif selamat dari gangguan hantu tersebut?

Misteri apakah yang ada di rumah No.13?.

chap-preview
Free preview
Petualangan
Ryan, terbangun dengan tubuh bersimbah peluh. Ia kembali mengalami mimpi yang sama, selama beberapa malam ini. Meski tidak terus menerus setiap malam, tetap saja ia mengalami mimpi yang sama dan mimpinya itu terasa begitu nyata. Ia lalu bangun dari tempat tidurnya dan ke luar dari kamarnya yang berukuran 4x8 meter. Ryan, 22 tahun, seorang mahasiswa Fakultas Pertanian dan ia juga seorang anggota MAPALA. Ryan bukanlah seorang penakut, akan tetapi, mimpinya yang sama secara berturut-turut ini membuatnya sedikit merasa takut, karena ia pernah mendengar cerita orang-orang jaman dulu yang mengatakan kalau kita mengalami mimpi yang sama secara berulang-ulang. Ryan menuju ke kamar mandi dan menuntaskan kegiatan alamiahnya sebagai seorang manusia, buang air kecil. Setelahnya Ryan mencuci wajahnya., lalu ia ke luar dari kamar mandi dan melepas kaosnya yang basah karena keringat ke dalam keranjang, yang terletak di dekat mesin cuci yang ada di samping kamar mandi. "Kenapa udara terasa dingin sekali! mana bau pandan dan kapur barus begitu menyengat. Ada apa ini? Aku juga merasa ada yang mengawasi ku, tetapi aku tidak bisa melihatnya sama sekali." Ia pun masuk kembali ke dalam kamarnya, dan mengambil ar di dalam dispenser yang ada di sana. Ryan meminum hingga tandas isi gelas tersebut. Ryan merasa tidak nyaman, karena ia terus saja merasa ada seseorang yang berdiri di belakangnya dan tiba-tiba saja bulu kuduknya pun berdiri. “Gila, aku memang bukan penakut, tetapi kalau terus-menerus seperti ini, lama-lama aku juga bisa menjadi takut.” Gerutu Ryan seorang diri. Rasa kantuk Ryan sudah hilang, karena mimpinya. Ia pun memutuskan untuk bermain game online saja. Ryan duduk di depan laptopnya dan membuka aplikasi game online yang menjadi favoritnya. Sesekali akan terdengar seruan senang Ryan, ketika ia berhasil menang dan tak jarang ia berteriak kesal, karena kalah. Teriakan Ryan mendapatkan balasan suara ketawa wanita yang melengking, Ryan pun melihat ke seluruh kamarnya mencari asal suara yang begitu dekat. "Aku tidak takut mendengar suaramu! perlihatkanlah wajahmu! jangan bermain sembunyi-sembunyi!" teriak Ryan. Seolah menjawab tantangan Ryan, hantu wanita itu berdiri tepat di hadapannya. Ryan menatap tidak percaya, apa yang ada di hadapannya. Hantu wanita, yang wajahnya tertutup oleh rambutnya yang tergerai. "Kenapa kau berada di dalam kamarku? Apa yang kau lakukan di sini?" Hantu wanita itu tidak membuka suaranya sama sekali. Iya hanya menggerakkan jarinya ke wajah Ryan dan kukunya yang panjang menggores wajahnya. Ryan hanya terdiam, ia seolah terhipnotis dengan apa yang dilakukan oleh hantu wanita itu. Ia bahkan tidak sadar, ketika luka di wajahnya mengalirkan darah dan dijilat oleh hantu itu. Seperti datangnya yang tiba-tiba, hantu.itupun menghilang begitu saja, meninggalkan Ryan diam di tempatnya. Ryan melihat jam dinding yang tergantung di kamarnya menunjukkan pukul 04.00 subuh, “Gila, ternyata aku kebablasan bermain game.” Gumam Ryan pelan. Ia mematikan layar laptopnya dan berharap kantuk akan menyerangnya, ketika ia merebahkan badannya ke atas tempat tidur. Tidak memakan waktu lama, Ryan pun tertidur dan terbangun, ketika alarm di kamarnya berbunyi dengan nyaring. Baru beberapa saat tidur, kembali mimpi tentang rumah No 13 datang menghantuinya. Rumah itu seakan memanggil dirinya untuk segera datang ke sana. Ryan bangun dari tidurnya dengan berteriak nyaring, karena merasa seakan-akan hantu itu akan hantu penghuni di rumah itu, akan menyakitinya Afif yang sedang tidur di kamarnya menjadi terbangun, karena mendengar teriakan Ryan. Ia pun bangun dari tidurnya dan berjalan menuju kamar Ryan, yang tidak terkunci. Dilihatnya Ryan sedang duduk di atas tempat tidur, dengan butiran keringat membasahi wajahnya. "Kenapa kau berteriak, Ryan? apakah karena mimpimu?, kamu masih mengalami mimpi yang sama? seharusnya kamu abaikan saja mimpi itu dan menganggapnya hanyalah sebagai bunga tidur saja.” “Aku juga menganggapnya seperti itu. Namun, mimpi ini terus berulang hadir dan membuatku merasa seakan nyata. Rumah itu dan pemandangan di sekitarnya selalu sama. Begitu juga sosok wanita, yang sepertinya hantu, juga selalu hadir dengan wajahnya yang dipenuhi luka-luka." "Apakah kau tahu Afif? hantu wanita itu seakan memanggilku untuk segera datang ke sana. Mata hantu wanita itu terlihat hitam gelap dan ia terlihat sedih," sahut Ryan. Afif memberikan gelas berisi air putih kepada Ryan, agar temannya itu bisa meminumnya. Ia lalu duduk di samping Ryan, di atas tempat tidur. "Bagaimana, kalau kau ikut saja pergi berkemah, akhir pekan ini? barangkali dengan pergi berkemah, kau bisa melupakan mimpimu itu sejenak dan membuat kau menjadi bersemangat lagi," kata Afif. Ryan menghela napasnya, "Semoga saja, dengan aku ikut berkemah nanti, semua mimpi buruk yang selalu datang itu akan pergi dan tidak hadir lagi dalam mimpiku." Afif menepuk pelan punggung Ryan, ia lalu berjalan ke luar dari dalam kamar temannya itu. Beberapa hari kemudian, Ryan yang setuju dengan ajakan Afif untuk pergi berkemah, dengan harapan ia bisa melupakan mimpi buruk, yang selalu saja datang menghantuinya. Pagi hari, sebelum berangkat ke basecamp Ryan dan Afif pun selesai sarapan, mereka berdua lalu ke luar dari dalam rumah. Namun, Ryan merasa heran karena ransel yang dibawanya mendadak terasa berat. Afif yang tengah memanaskan mesin motor, menoleh ke arah Ryan yang tampak kepayahan membawa tas ranselnya. "Ada apa Ryan? jangan katakan kepadaku, kalau kau tidak sanggup untuk membawa tas ransel mu!" seru Afif. "Aku tidak tahu mengapa, tetapi tiba-tiba saja, tas ranselku menjadi berat dan aku kesulitan untuk membawanya." Afif tertawa kecil, ia lalu mematikan mesin dan turun dari motor, lalu berjalan menghampiri Ryan "Sini! biar kucoba untuk mengangkat ransel mu," kata Afif. Ia pun mengangkat ransel Ryan, yang tergeletak di lantai, sambil berseru tidak percaya "Gila! kenapa ransel mu menjadi berat seperti ini? kamu isi dengan batu ya, Ryan? heran aku. Ransel buat pergi berkemah mendadak isinya kok, seperti berisikan benda padat yang berat." Usaha Afif berhasil juga membawa tas ransel itu, ia lalu meminta kepada Ryan untuk membonceng dirinya ke kampus. "Kau sepertinya tadi kurang banyak makan, Ryan! Biarkan aku saja yang membawakan tas ransel mu, karena kau tidak kuat mengangkatnya," kata Afif, sambil sedikit menggoda Ryan. Dengan wajah yang cemberut dan rasa kesal yang tidak disembunyikannya, ia pun naik ke atas motor dan menyalakan mesinnya. Afif berjalan menuju motor, sambil dalam hatinya berkata, "Sial! kenapa tas ransel ini mendadak membuatku sulit mengangkatnya? mana ransel ini juga bergerak-gerak dan membuat dirinya menjadi takut saja. Karena itulah, Afif pun menjatuhkan ransel tersebut ke lantai, sehingga terbuka dan dari dalam ransel itu menggelinding kepala tanpa badan, yang menatap ke arah mereka berdua dengan tatapan melotot

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Di Balik Topeng Pria Miskin

read
860.3K
bc

Menantu Dewa Naga

read
176.9K
bc

Scandal Para Ipar

read
693.5K
bc

Marriage Aggreement

read
80.7K
bc

My Devil Billionaire

read
94.7K
bc

Pulau Bertatahkan Hasrat

read
624.0K
bc

TERPERANGKAP DENDAM MASA LALU

read
5.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook