Prolog
Apa jadinya kalau keluarga yang diharapkan akan melindungimu, justru mereka yang menjerumuskanmu demi kepentingan mereka sendiri.
Vita merasa dirinya seperti tidak dihargai. Kehadirannya di rumah selama ini seperti seorang penghuni di sebuah kos-kosan saja. Mama dan Papa Vita tidak pernah bertanya dengan siapa, ke mana, atau menginap di rumah siapa. Seakan-akan dirinya tidak pernah diinginkan untuk lahir ke dunia.
Hanya Ronald, sang adik yang menyayanginya dengan tulus di dalam keluarga. Adiknya yang selalu menjadi tameng saat Vita dicecar hinaan oleh keluarga besar Harianto dan Helen.Walaupun Ronald tumbuh besar menjadi pria nakal dan keras kepala, tapi Ronald akan selalu menjadi pembela Vita setiap kali kakaknya mengalami kesulitan. Berbeda dengan orangtua mereka, sang mama bahkan pernah mengancam akan membawa Vita ke panti asuhan sewaktu kecil, jika dirinya membangkang. Ancaman ini menimbulkan sebuah trauma bagi Vita, sehingga ia selalu ketakutan setiap kali dirinya di ajak ke luar rumah.
Beranjak dewasa, Vita tumbuh menjadi gadis tegar, kuat dan mandiri. Terbiasa dengan hinaan keluarga besarnya, Vita membutakan pandangan dan menulikan pendengarannya setiap kali sedang kumpul keluarga. Bahkan ucapan tak menyenangkan sering dilontarkan oleh para om dan tantenya.
"Kamu itu harus bersyukur, tau diri sudah dibesarkan sama Hari. Jangan berulah minta perhatian lebih."
"Harusnya kamu itu sekolah di asrama saja."
Seperti itulah kata-kata yang sering Vita dengar, membuatnya merasa bukanlah anak kandung Harianto dan Helen. Seringkali Vita menanyakan status dirinya, namun Hari ataupun Helen bungkam dan menjawab kalau Vita memang anak mereka.
Hal yang paling menyakitkan Vita adalah saat Harianto Tandri, begitu mudahnya menikahkan dirinya demi kepentingan bisnis. Aliana Vita Tandri atau yang biasa dipanggil Vita, meratapi nasibnya yang harus menikah dengan atasannya sendiri di kantor, karena perjanjian yang dibuat oleh papa-nya dengan William Tommy Sumitomo.
Di balik semua ini, ia merasa lebih beruntung harus menikah dengan Tommy dibandingkan menikahi kandidat awal pilihan papa-nya yang ternyata adalah mantan pacar Vita.
Hanya dihadapan sahabatnya, Vita menjadi dirinya sendiri. Pada dasarnya, Vita adalah seorang gadis yang suka mengobrol tentang apapun dan suka bercanda. Tawa lepas Vita hanya akan terlihat saat dirinya bersama sahabat terdekatnya yang selalu ada baginya.
Nasib pernikahannya semakin rumit karena Tommy sudah memiliki tunangan saat melakukan perjanjian dengan papa Vita. Jadi, apakah Vita hanya dijadikan tumbal oleh Tommy sebagai alasan agar dirinya bisa lepas dari pertunangannya, lalu mereka bercerai.
***
William Tommy Sumitomo adalah seorang arsitek terkenal yang mempunyai beberapa perusahaan, selain perusahaan keluarga yang ia pegang saat ini. Tommy dijodohkan oleh Viona untuk menjalin kerja sama dua perusahaan keluarga besar mereka. Tommy tidak pernah mencintai Viona karena ia mengetahui keburukan Viona dibelakang orangtuanya.
Bertemu dengan Vita merupakan sebuah anugrah sekaligus mujijat bagi Tommy, walaupun Vita tidak mengingat siapa dirinya. Saat ia melihat adanya kesempatan untuk menikah dengan Vita, Tommy tidak berpikir panjang dan mengajukan diri sebagai investor terbesar papa Vita dengan syarat yang sama.
Karena hal ini, terjadi kesalahpahaman antara Vita kepada Tommy. Bagi Vita, Tommy sudah seperti laki-laki lain yang hanya menginginkan kepuasan jasmani dan membuangnya sesuka hati jika mereka bosan.
Dapatkah Tommy membuktikan kepada Vita kalau cintanya tulus sejak dulu?
Siapakah Vita dimata orangtuanya sendiri? Apa alasan mereka menjauhi Vita?
Mungkinkan terpaksa menikah dengan Vita adalah awal kebahagiaan dihidupnya ataukah musibah karena dibesarkan dalam keluarga Tandri?
Mungkinkan impian Vita menemukan pangeran impiannya terwujud?