Spring Blossom

Belakangan ini aku selalu dihantui rasa takut akan kehilangannya lagi seperti waktu lalu, ntah karena apa dan juga ntah mengapa aku selalu merasakan hal itu, setiap malam aku kesulitan untuk tertidur lelap, selalu terbayang wajahnya dan teringat momen bahagia bersamanya. --- Setelah matahari terbit dan langit menunjukkan cahayanya, aku duduk memangku daguku sembari menatap sekaligus menghirup udara segar dari balik jendela kamarku. masih duduk memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang didekat rumahku, ada ibu-ibu yang sedang sibuk membeli sayuran, ada juga sekumpulan anak SMA yang berjalan bersama pergi kesekolah. teringat kembali kan masa-masa sekolahku dimana masa itu terdapat kisahku dengannya. saat masih sekolah, dialah yang selalu menungguku dipintu pagar depan rumahku, bunyi klekson motornya membuat aku harus buru-buru berberes lantaran aku selalu telat bangun pagi, dia tidak pernah marah walau harus menungguku begitu lama dan juga tidak pernah mengomentari aku yang selalu lambat, hanya satu ucapan yang selalu aku dengar dari mulutnya itu ketika aku terburu-buru hingga hampir saja terjatuh dihalaman depan rumahku. "tidak apa-apa, jangan buru-buru, aku akan selalu menunggumu disini." ucapnya kala itu dengan senyuman hangat dari wajahnya yang membuat orang yang mendengar ucapannya itu dapat merasakan kehangatan. ntah mengapa ucapan itu begitu menyentuh dan membuatku terus menerus terbayang akan ucapannya dalam memori pikiranku, terlebih lagi saat tatapan dari matanya menunjukkan nilai ketulusan dan keseriusan dalam ucapannya itu. "kalau aku terlambat bagaimana? bisa-bisa aku kena hukuman jika telat." ucapku kala itu dengan polos dan lugunya sikapku. "baiklah jika kamu takut maka setiap pagi aku akan membangunkanmu, aku akan menghubungimu tapi janji ya ponsel kamu tidak boleh jauh-jauh agar aku dapat selalu menghubungi kamu bukan hanya pagi hari saja." ucapnya kala itu terdengar begitu dalam seperti memberikan cacatan untuk selalu aku ingat. Aku mengangguk mengiyakan dan membalas senyuman manis yang diberikan olehnya, kamipun berangkat kesekolah dengan kecepatan stabil meski sudah hampir terlambat, guru BP yang bertugas sedang sibuk memperhatikan siswa yang lain sehingga kami pun dapat menyelinap masuk hingga keruang kelas. Tanpa kusadari aku senyum-senyum sendiri mengingat kenangan akan masa sekolahku dulu hingga suara ibu membangunkan aku dari lamunan akan masa sekolah dahulu. 'ahh.. andai masa itu dapat kuputar kembali, begitu menyenangkan.' gumamku menghela napas panjang dan beranjak dari tempat aku duduk. sayang masa-masa sekolah itu telah berlalu lama, saat ini usiaku sudah menginjak kepala tiga, banyak hal yang harus aku pikirkan dan siapkan untuk masa depanku. namun semua itu aku hanya melalui bagaikan air mengalir mengikuti arus dimana takdir akan membawaku. "ibu.." ucapku memanggil ibuku yang masih sibuk mengurus ayah yang akan berangkat kerja dan adikku yang masih sekolah. "yusi, makan dulu baru berangkat kerja, kamu selalu melewatkan sarapan kamu." ucap ibu seperti biasanya menyodorkan segelas s**u hangat kepadaku, dengan segera aku menerima dan meneguk habis s**u pemberian ibu tanpa banyak bicara. "yusi berangkat kerja dulu ya bu.. nanti yusi telat.." ucapku sembari dengan cepat membereskan barang yang akan aku bawa dan mengusap sisa-sisa s**u disekitar mulutku. "hati-hati dijalan.. jangan pulang malam-malam ya yusi.." ucap ibuku dan akupun langsung beranjak keluar rumah setelah berpamitan dengan ayah tanpa banyak menghiraukan ucapan ibuku. Dengan kecepatan stabil aku melajukan mobilku tanpa menghiraukan apapun, santai menikmati udara pagi yang terasa segar dan melihat padatanya jalanan kota pagi hari menambah semangatku bekerja. dengan seulas senyum ceria aku melalui hari-hari ku.