bc

Fight For You

book_age16+
775
FOLLOW
3.6K
READ
friends to lovers
drama
comedy
sweet
humorous
icy
basketball
chubby
Writing Academy
like
intro-logo
Blurb

Natasya bertekad untuk mewujudkan mimpi Rama.

"Aku kan sudah bilang, kamu jangan berlatih keras." Rama memberikan Natasya air mineral.

"Kamu harusnya tau, ini namanya suatu rasa."

Natasya menggenggam tangan Rama.

"Maksud kamu?" tanya Rama.

"Ini itu Cinta, Cinta adalah perjuangan."

*Dilarang PLAGIAT*

chap-preview
Free preview
Ospek Yang Menyebalkan
Natasya tengah berlari menuju gerbang SMA Negeri 5, dengan membawa tas ransel besar dan topi capil serta ID card untuk mengikuti ospek. Hari ini hari pertamanya resmi menjadi siswi SMAN 5. Dengan wajah ceria dan penuh semangat dia memasuki gerbang. Baru saja dia akan masuk ke dalam gerbang, Rama-ketua Osis SMAN 5 berdiri tegap di depannya dan mencegahnya masuk. "Mana sabuk permen karetmu?" tanya Rama dengan tatapan tegas. Natasya mendongak dan menatap wajah Rama yang sangat tampan, mata hazelnya membius Natasya untuk terus memandanginya, jantungnya berdegup kencang bukan karena takut, tapi karena kagum dengan ketampanan dan wibawa Rama. "JAWAB!" bentak Rama. Natasya mundur selangkah dan mengambil sabuk dari rangkaian permen karet lalu mengenakannya. "I-ini su-sudah kak," ucap Natasya dengan gugup. Rama mundur selangkah membuat jalan kembali terbuka, Natasya mengangguk berterimakasih lalu berlari memasuki lapangan SMAN 5 dan berbaris untuk acara pembukaan ospek. "Waduh ada gajah disini." Seorang siswa laki-laki yang berdiri di barisan samping kanan Natasya, menatap gadis itu dengan tatapan merendahkan. Tubuh Natasya memang sangat gemuk, beratnya hampir 90 kg, dia sudah terbiasa dengan ejekan seperti itu, Natasya tetap memandang ke depan dan tidak menoleh ke suara yang mengejeknya. "Aduh, sempit! Geser dong!" Perempuan di samping kiri Natasya menatap Natasya dari atas sampai bawah, Natasya memang terlihat paling gedut diantara seluruh siswa SMA Negeri 5. Natasya menggeser sedikit tubuhnya dan membiarkan gadis itu masuk ke dalam barisan. Dengan sekuat tenaga Natasya menahan tangisnya dan menatap ke depan. "Nama kamu siapa?" tanya seorang gadis di depan Natasya, dia membalikkan tubuhnya sehingga bisa saling bertatap muka. "A-aku?" jawab Natasya. Gadis di depannya mengangguk dan tersenyum lalu mengulurkan tangannya untuk berkenalan. "Aku Natasya," ucap Natasya. "Oh kenalin, aku Najwa Pertiwi dari SMPN 22. Kamu dari SMP mana?" tanya Najwa. "Aku dari SMPN 12." Tak disangka, obrolan mereka di tengah upacara di dengar oleh Rama, dia geram kepada Natasya dan Najwa, Rama masuk ke dalam barisan dan menjewer kuping keduanya dari belakang dan menarik tangan mereka berdua menuju barisan paling belakang. Sentuhan genggaman tangan Rama membuat darah Natasya berdesir dan berdegup kencang. Mungkin ini namanya jatuh cinta pada pandangan pertama. "Kalian baris di sini! Jangan masuk ke kelas sebelum upacara selesai. Kalian akan dihukum, jangan sampai kabur." Diam-diam Natasya membaca name tag siswa milik Rama, tertera namanya 'Rama Jagad Raya' Natasya mengingat-ingat nama itu. Rama lalu pergi meninggalkan mereka, dia mencari beberapa siswa yang berbicara saat upacara lagi. Sedangkan Natasya malah asik menatap punggung Rama yang kian menjauh. "Ssst, hei!" ucap Najwa di samping Natasya sambil berbisik. Dia menyenggol lengan Natasya. "Eh? Iya? Najwa kenapa?" "Kamu ngelihatin kak Rama, suka ya kamu?" goda Najwa sambil tersenyum. Natasya gugup dan menggeleng keras. "Ih! Enggak!" ucap Natasya dengan suara agak keras, beberapa siswa yang upacara menatapnya karena suaranya yang kencang karena Natasya. Dia hanya menunduk karena malu. Rama kembali berdiri di depan mereka. "Hukuman kalian, dua kali lipat." Natasya membulatkan matanya saat mendengar ucapan Rama, bagaimana nasibnya jika harus dihukum dua kali. "Apa kak hukumannya?" tanya Natasya. "Nanti juga tau," balas Rama cuek dan menaikkan sebelah alisnya. Tatapan Rama membuat Najwa jengkel, entah kenapa dia membenci Rama sejak awal bertemu. Rama lalu pergi lagi ke sisi kanan menarik seorang siswa yang berbicara saat upacara. "Kamu di sini!" ucap Rama kepada siswa baru laki-laki itu. Rama pergi lagi berkeliling. "Dasar sok banget jadi ketua Osis," ucap siswa yang baru saja bergabung berbaris di samping Najwa. "Iya! Setuju dia itu gak cocok jadi pemimpin," balas Najwa bersemangat. Natasya hanya mendengarkan obrolan mereka, dia tak mau lagi berbicara karena takut hukumanya bertambah. "Hai, nama kamu siapa?" tanya siswa laki-laki di samping Najwa. "Halo, aku Najwa. Kamu siapa?" "Aku Bima, dari SMPN 22." "Oh ya? Berarti sama dong, kok kita enggak pernah ketemu," ucap Najwa. "Heh, sssttt." Natasya mengingatkan mereka, jari telunjuknya diletakkan di depan bibirnya, memberi isyarat kepada mereka untuk diam. Upacara berlangsung dengan khidmat, di barisan paling belakang mereka bertiga sudah bercucuran keringat karena terik matahari. Beberapa siswa terlihat dibawa oleh PMR dengan tandu karena pingsan. Natasya menatap perempuan yang dibawa dengan tandu, dia merasa sangat heran bagaiamana cara bisa pingsan, seumur hidupnya dia belum pernah pingsan seperti itu. Mungkin karena cadangan lemaknya sangat banyak, dulu pernah Natasya tidak makan selama tiga hari karena ingin diet, tapi dia tidak pingsan sama sekali, dia hanya terkena penyakit lambung. "Kalian semua harus keliling lapangan sebanyak 3 kali." Rama menatap tegas satu persatu siswa yang dihukum karena berbicara saat upacara, beberapa lainnya mengeluh dan protes, tapi semakin siswa itu protes, semakin banyak tambahan putaran yang diberi oleh Rama. Mereka akhirnya mengangguk dan segera berlari. Dalam hati, Natasya merasa sangat kesusahan berlari, baru berlari hampir 300 meter sudah terengah-engah kehabisan napasnya. Beberapa siswa lain yang berlari menertawainya karena tertinggal sangat jauh, melihatnya ditertawakan, Najwa tak tinggal diam, dia memperlambat langkahnya dan menjajarkan dengan Natasya. "Ayo Semangat!" ucap Najwa. Natasya mengangguk dan sudah tidak kuat lagi, dia memilih berhenti. "Aku sudah enggak kuat lagi, mau mati rasanya. Kayanya mending kamu duluan deh." Natasya mendorong bahu Najwa pelan, menyuruhnya berlari lagi. "Yah, okedeh." Najwa kembali berlari mengitari lapangan, tapi Natasya berjalan dengan lamban. "Apa kamu enggak denger? Apa yang aku bilang? Aku suruh kamu berlari! Bukan berjalan!" bentak Rama. Natasya terkejut akan kehadiran Rama di sampingnya, dia lalu menunduk meminta maaf dan kembali berlari, salah satu siswa tidak sengaja menabrak tubuh Natasya dan membuatnya limbung terjatuh dalam posisi tersungkur, lututnya terluka, darah mengalir dari lututnya. Namun siswa lainnya malah tertawa tidak ada yang membantunya. "Hahaha ada gajah ngguling," ucap seorang siswa laki-laki yang tak sengaja menyenggolnya. Rama lalu mendekati Natasya dan membantunya berdiri, menggiringnya ke UKS. "Kalau jalan pakai mata." Rama mengambil kapas dan obat merah untuk menyembuhkan lukanya. Natasya hanya bisa menunduk diam, menutupi wajahnya dengan rambut panjangnya. Tangisnya pecah, dia menangis dalam diam dan tidak mau sampai Rama melihatnya. Dengan lihai Rama menyembuhkan luka Natasya. "Sudah, sekarang kembalilah ke kelas." Rama duduk di samping Natasya. Tapi gadis itu malah diam. "Hei, enggak dengar aku bilang apa? Kembalilah ke kelas." Tangis Natasya semakin terdengar, Rama panik dan menyibakkan rambut Natasya ke telinganya. Dia terkejut mata Natasya sudah sembab dan bengkak, pipinya basah karena air mata yang bercucuran. Rama merogoh sakunya dan mengeluarkan tissue, lalu memberikan kepada Natasya. Dia lalu keluar UKS dan berlari menuju kantin membeli sebatang coklat dan kembali memberikan kepada Natasya. "Katanya coklat bisa menenangkan hati." Rama mengulurkan tangannya memberikan coklat itu, Natasya tersenyum dan membuka coklatnya, melahapnya sampai habis. "Terimakasih kak." Rama lalu keluar dari UKS dan membiarkan Natasya sendiri disana menenangkan pikirannya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

MOVE ON

read
95.0K
bc

Guru BK Itu Suamiku (Bahasa Indonesia)

read
2.5M
bc

Dear Doctor, I LOVE YOU!

read
1.1M
bc

Akara's Love Story

read
258.8K
bc

Cici BenCi Uncle (Benar-benar Cinta)

read
199.9K
bc

Mengikat Mutiara

read
142.2K
bc

PEMBANTU RASA BOS

read
15.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook