bc

When She Loved Me

book_age18+
144
FOLLOW
2.6K
READ
HE
arrogant
kickass heroine
boss
bxg
lighthearted
office/work place
addiction
assistant
like
intro-logo
Blurb

Senja Gentari membenci atasannya setengah mati. Langit Samudera telah membuat Senja bekerja 7 hari seminggu, 24 jam dalam sehari. Siapa yang tidak dongkol jika diganggu saat sedang menikmati secangkir caramel macchiato sembari menikmati langit sore?Kesempatan untuk membalas pria itu akhirnya terbuka. Saat Langit meminta bantuannya—lebih tepatnya setengah mengancam, setengah memaksa—untuk berpura-pura jadi teman kencannya selama 7 hari di kampung halaman pria itu, Senja merasa mendapat peluang.Ouh, rasanya menyenangkan membuat pria itu menderita. Tidak ada bos dan bawahan? Hei, Senja akan membuat hidup Langit Samudera seperti rollercoaster.

Cover by Canva pro

chap-preview
Free preview
Si Rese!
Memangnya kenapa jika dia seorang bos? Itu memberinya hak untuk berbuat sesuka hatinya? Bawahan yang tertindas *** Drrt drrt drrt Senja mengerang, menutup daun telinganya dengan bantal, kemudian menjauh dari bunyi menjengkelkan itu. Senja berguling sejauh yang bisa ranjangnya berikan. Senyumnya perlahan terbit saat kedamaian kembali merasuk. Drrt drrt drrt Bunyi menjengkelkan itu kembali terdengar. Mata Senja terbuka lebar. Dia berpaling, menatap benda pipih di atas nakas seperti sebilah pisau. Tajam dan menghujam. Siapa yang berani membangunkannya sekarang? Senja menatap jam di dinding kamarnya. Jam 03.00 pagi. Ya ampun! Orang waras mana yang melakukan panggilan di jam larut ini? Bahkan kuntilanak pun tidak seberani itu. Dongkol dan siap menyemprot siapapun pengganggunya, Senja meraih ponselnya. "He—" "Senja, kamu taruh di mana dokumen penawaran La Rose." Mendengar suara yang menyebut namanya seluruh kantuk Senja menguap. Dia duduk dalam sekejap, layaknya tentara yang sedang mendengarkan arahan. Rambutnya berantakan seperti tumpukan jerami, tapi berhubung sekarang Senja sedang di rumah, penampilan bukanlah sesuatu yang harus diperhatikan saat ini. Meski kesal setengah mati, tapi Senja berhasil menjaga suaranya tetap tenang. "Seharusnya ada di atas meja, Bapak. Dokumen itu..." "Bukan di dalam tasku? Bukankah sudah kukatakan kalau aku akan mempelajari dokumen itu hari ini yang berarti membawanya ke rumah?" suara pria itu jengkel dan sekarang pasti sedang memutar mata seandainya Senja ada di hadapannya. "Tapi Bapak juga bilang kalau dokumen itu bisa menunggu yang menjadi prioritas saat ini adalah proposal tentang Cologne yang harus dipresentasikan minggu depan." Senja memutar matanya sebagai bentuk kejengkelan. Hanya Tuhan yang tahu bagaimana bisa Senja bekerja pada pria seperti Langit. Begitu diktator dan luar biasa menyebalkan. "Aku tidak ingat pernah mengatakan itu." Senja menahan umpatan yang sudah ada di ujung lidahnya. "Maafkan saya, Pak, tapi apa kita bisa membicarakan masalah ini besok, um, maksudku nanti setelah Bapak datang ke kantor?" Lama tidak ada jawaban dan Senja yakin bos otoriternya itu pasti sedang jengkel, tapi Senja tidak peduli. Hari ini dia pulang kerja jam sebelas malam dan itu berarti dia baru tidur 4 jam! "Kalau begitu aku akan berangkat ke kantor sekarang." Apa? APA? Senja menjauhkan ponselnya dan mengeluarkan segala macam sumpah serapah yang pasti akan membuatnya mendapat kecaman jika ada yang mendengarnya. Setelah menarik napas dalam-dalam dan panjang Senja kembali menempelkan ponsel di telinganya. "Dan kamu bisa datang dalam satu jam." Itu saja. Dan Senja akhirnya mengutuk Langit Samudera begitu pria itu mematikan sambungan. Senja bergegas mandi secepat mungkin dan mengganti baju tidurnya dengan setelan kerja. Saat menatap bayangannya di cermin Senja akhirnya membuat keputusan bulat. Dia akan mengundurkan diri begitu mendapat tawaran pekerjaan. Senja akan melempar CV pada perusahaan manapun selama itu berarti bebas dari bos tiran seperti Langit Samudera. Sudah cukup lelaki itu mengambil alih hidup seorang Senja. Dia tidak akan membiarkan hidupnya diatur lebih jauh lagi. Senja nyaris tidak punya kehidupan sosial sejak berurusan dengan Langit. 'Lembur' bisa jadi nama tengahnya karena seringnya Senja menghabiskan waktu di kantor dari pada rumahnya sendiri. Senja mengangguk menatap pantulan di cermin. Keputusan sudah dibuat. Senja akan mengundurkan diri begitu berhasil mendapatkan tawaran pekerjaan. *** Satpam yang bertugas menjaga di depan kantor tersenyum maklum melihat kedatangan Senja di pagi buta saat udara begitu dinginnya dan gelapnya malam masih menyelimuti. Yah, Senja sudah biasa datang di jam-jam yang tidak terduga bahkan kadang-kadang Senja adalah pegawai terakhir—kecuali satpam—yang keluar dari kantor. Mengenakan setelan navy dan rambut di kucir kuda Senja melintasi lobi dan masuk ke dalam lift. Masih terlalu pagi untuk sarapan tapi Senja membutuhkan sesuatu yang bisa mengubah suasana hatinya menjadi lebih baik. Dia butuh teh dengan parutan lemon. Senja keluar dari lift, berjalan melintasi lorong yang dindingnya dihiasi lukisan naturalisme kemudian menarik pintu ganda. Dan di sanalah dia, duduk di kursi kekuasaannya, Langit Samudera, pria paling menjengkelkan, paling menyebalkan dan paling ingin Senja kuliti sejagat raya. Menjadi sadis Senja? Sedang kupikirkan. Langit Samudera merupakan direktur utama dari L&S Samudera—salah satu anak perusahaan dari Samudera group yang bergerak di bidang Cologne dan juga kecantikan. dan Senja sudah bekerja padanya selama 2 tahun. Sungguh prestasi yang luar biasa mengingat tidak ada sekretaris yang bertahan selama itu dengan atasan seperti Langit. Langit beserta saudara-saudranya telah membuat perusahaan keluarga mereka menjadi salah satu perusahaan paling diperhitungkan di Indonesia. Memimpin di usia yang masih begitu muda adalah tantangan tersendiri bagi Langit, meski begitu, pria itu berhasil membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Dia menjadi pemimpin dan dia berhasil melakukannya. Sebagai PA yang sudah bekerja pada Langit selama lebih dari 2 tahun, Senja tahu banyak hal tentang pria itu termasuk bagaimana jam kerja Langit yang luar biasa menjengkelkan sekaligus menyeramkan. Sebagai PA-(Personal Asisstent)-nya, Senja menjadi orang yang paling menderita. Lajang membuat Langit Samudera bekerja seperti jika dia tidak bekerja dunia bisa jungkir balik. "Bisa buatkan aku kopi sebelum kamu membahas jadwalku, Senja?" Senja tersentak, meletakkan tasnya kemudian berjalan menyusuri ruangan Langit yang luas. Dia mendekati mesin kopi dan membuat kopi hitam untuk pria itu dan karena masih terlalu pagi Senja menambahkan s**u yang dimasak sebagai tambahannya. "Ambilkan dokumennya, Senja," ujar Langit lagi tanpa mengangkat wajah dari tumpukan kertas. "Baik, Pak." Senja menarik map berwarna biru dari dalam tumpukan map yang ada di atas meja kemudian menyerahkannya pada Langit. "Bisa saya bacakan agenda Bapak hari ini?" "Silakan." Senja membuka tablet komputernya dan mulai membacakan jadwal kegiatan Langit. "Di voice mail-mu ada 1 pesan dari Filipina. Seseorang dari pemerintahan kita ingin bicara dan meminta Anda menghubungi mereka secepatnya. Selanjutnya ada jadwal meeting dengan divisi pemasaran dan juga produk depelover terkait pengembangan produk baru yang akan diproduksi. Jadwal makan siang Anda akan diisi bersama public relation yang akan membahas tentang perusahaan yang ingin menjadi sponsor dalam turnamen tenis..." "Di mana?" potong Langit Senja mendongak dari tabletnya. "Saya sudah memesankan tempat di restoran dekat perusahaan. Suasananya cocok dan bisa—" "Tidak, pindahkan ke kantin perusahaan. Jika tidak terpaksa aku tidak ingin pergi keluar." Senja menggertakkkan gigi dibalik senyum profesionalnya. "Baik, akan saya lakukan." Pandangannya kembali menatap layar tablet. "Ada agenda di tanggal 19, tidak ada catatan kecuali ditulis sebagai 'kampung halaman'." Wajah Langit berubah kaku dan jika Senja tidak salah menilai sedikit marah juga. Whoa Senja tidak pernah melihat Langit yang ini. Biasanya laki-laki itu selalu terlihat begitu tenang dan terkendali. Senja jadi bertanya-tanya, ada apa dengan tanggal 19 yang membuat laki-laki itu berubah seperti hulk?

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
98.4K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.0K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.5K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook