bc

For The Unforgiven : Tak Terlupakan, Tak Termaafkan

book_age18+
991
FOLLOW
8.3K
READ
billionaire
HE
tragedy
bxg
bold
rebirth/reborn
like
intro-logo
Blurb

Saat Larasati memutuskan untuk melarikan diri dari pernikahannya sendiri dan mendatangi sang kakek yang selama ini dia jauhi demi meminta belas kasihan serta perlindungan, Laras sudah bertekad untuk mengubah semua kemalangannya.

Namun tanpa dia sadari juga, dirinya telah mengubah nasib beberapa orang yang sebelumnya tidak terkait dengannya.

Yudha Naratama contohnya. Dia seharusnya tewas dalam kecelakaan pesawat dan menyisakan keluarga Naratama tanpa pewaris, tapi dirinya selamat karena menolong Larasati di hari ia melarikan diri dari pernikahannya.

Mampukah Larasati memanfaatkan kesempatan kedua yang secara ajaib diberikan kepadanya? Disaat dia sendiri mati-matian menanggung luka masa lalu dari kehidupan yang pernah dia jalani?

Yang jelas, Larasati tidak akan pernah memaafkan semua orang yang sudah membuatnya menderita. Dia tidak akan pernah lupa setiap titik air mata yang tercurah di masa lalunya. Masa yang tidak akan pernah tercatat di kehidupannya yang baru.

Kali ini Larasati membuat pilihan yang baru dan di masa ini, dia terpaksa harus merelakan seseorang yang sangat dia kasihi.

Beberapa orang hanya tersimpan di dalam kenangan Laras dan beberapa lagi yang tidak akan pernah Laras maafkan, sekalipun jalan hidupnya mengalir ke arah yang berbeda kali ini.

chap-preview
Free preview
Prolog
# Laras berlari dengan menyeret gaun pengantinnya melewati lobi hotel sementara para pengawal keluarganya dan bahkan ayahnya mengejarnya di belakang. “Laras! Apa yang kau lakukan?! Kau sudah gila? Ini hari pernikahanmu!” Laras bisa mendengar teriakkan penuh kemarahan ayahnya saat dia berlari seperti orang gila. Dirinya bahkan dengan sengaja melemparkan sepatu yang dikenakannya ke arah orang-orang yang tengah mengejarnya. Saat sudah berhasil keluar dari hotel itu, iring-iringan mobil pengantin pria berhenti tepat di depannya dan dengan segera Arsen Wira Bratajaya, orang yang seharusnya menjadi suami Laras hari ini langsung menangkap tangannya sebelum dia berhasil berlari melintasi mereka. “Laras? Kau ...” Arsen tidak melanjutkan kalimatnya. Dia menatap penampilan Laras dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan heran dan bingung Bagaimana bisa pengantinnya berada di luar seperti ini dengan make up yang sudah amburadul dan baju pengantin yang acak-acakan? Dia melihat ke bawah dan menyadari kalau Laras tidak mengenakan alas kaki sama sekali. “Aku tidak mau menikah denganmu! Jadi lepaskan aku!” ucap Laras tegas. Arsen tertegun mendengar ucapan Laras. Tidak disangka gadis pendiam dan penurut yang ditemuinya beberapa waktu lalu kini akan berbicara dengan nada suara meninggi di hadapannya seperti sekarang. Laras berusaha melepas cengkeraman tangan Arsen. Dia menjadi semakin panik karena orang-orang yang mengejarnya dan ayahnya sendiri semakin mendekat. “Kenapa? Kau sudah menyetujuinya. Tidak ada waktu untuk berubah pikiran sekarang! Kau tahu aku mencintaimu. Apa kau akan membalas perasaanku dengan cara seperti ini?” tanya Arsen. Laras menatap Arsen dengan mata berkaca-kaca, wajahnya memerah saat ini. Arsen tidak mengerti arti dari tatapan Laras saat ini, tapi dia paham dengan benar itu adalah tatapan penuh kekecewaan dan bahkan mungkin kebencian. Tapi kenapa? Sejauh ini dia yakin kalau dirinya sudah berusaha dengan baik untuk bersikap layaknya seorang kekasih yang baik dan perhatian meskipun mereka di jodohkan. Dia bahkan berhasil membuat calon istrinya itu merona berkali-kali dengan sikapnya yang romantis meskipun kenyataannya itu semua bukan karena dia benar-benar mencintai Laras. Dia memang harus membuat Laras mencintainya, tapi dirinya sama sekali tidak mencintai gadis itu, setidaknya untuk saat ini. “Arsen Wira Bratajaya! Berhenti dengan semua kepura-puraanmu! Aku tidak akan menikah denganmu! Tidak akan pernah sampai kapanpun! Tidak ada hal baik dari pernikahan kita berdua untukku di masa depan. Jadi tolong lepaskan aku sekarang karena aku membencimu. Aku membencimu dengan segenap hatiku Arsen!” teriak Laras kuat. Bahkan kedua orang tua Arsen yang baru tiba dan keluar dari mobil dengan tergesa-gesa saat melihat kekacauan itu kini terpaku menatap Laras. Arsen sendiri jelas terkejut dengan pernyataan Laras. Dia memang membohongi gadis itu tapi kebencian yang sekarang terlihat di mata Laras bukan kebencian biasa. Ini seperti dirinya telah melakukan kesalahan yang amat sangat besar kepada gadis itu. Sebuah kesalahan yang tidak akan bisa dimaafkan oleh Laras. Masalahnya, Arsen tidak tahu kesalahan apa yang sudah diperbuatnya sampai membuat Laras ingin membatalkan pernikahan mereka saat ini. “Larasati!” Laras menoleh saat mendengar suara ayahnya. Dia tampak panik dan dengan sekuat tenaga berusaha melepaskan tangannya dari cengkeraman Arsen. “Lepaskan! Kubilang lepaskan!” teriak Laras. Arsen masih bergeming. Namun tanpa disangka-sangka Laras menggigit pergelangan tangannya membuatnya dengan terpaksa melepaskan gadis itu. “Kau sudah gila? Laras!” Arsen ingin mengejar Laras tapi kemudian langkahnya terhenti saat gadis itu sekilas meliriknya penuh kebencian yang sama. Laras hanya melirik Arsen sekilas sebelum akhirnya dia berlari sekuat tenaga melewati halaman depan hotel kemudian trotoar dan berakhir di jalan raya. Di tempat ini sangat jarang ada taksi yang lewat kecuali memang dipesan lebih dulu dan Laras berlari ke sana sini seperti orang gila selama beberapa saat sebelum kemudian dia memutuskan untuk menyeberangi jalanan yang padat ketika melihat orang-orang yang mengejarnya semakin mendekat. Sayangnya saat dia hampir berhasil menyeberang, sebuah mobil nyaris menabraknya. Untungnya dia hanya terserempet dan pemilik mobil itu kini berhenti di dekatnya. Seorang pria dengan wajah dingin kini menatapnya yang duduk dengan menyedihkan di pinggir jalan raya. “Gadis gila, kalau kau ingin mati, carilah tempat sepi dan tenang, jangan menyusahkan orang lain,” ucap pria itu. Dia harus segera sampai ke bandara sebelum ketinggalan pesawat, namun dia tidak bisa mengabaikan orang yang hampir saja ditabraknya. Laras melihat pintu mobil yang terbuka. Dengan segera dia memaksa masuk lewat pintu pengemudi dan melompat ke kursi penumpang begitu saja, membuat pria yang tadi menghardiknya tampak terkejut dengan tindakannya. “Kumohon. Aku akan membayarmu berapa saja. Tolong aku. Bawa aku pergi dari sini. Aku tidak mau menikah dengan orang itu! Tidak! Aku tidak bisa menikah dengan orang itu atau hidupku akan hancur selamanya. Kumohon,” pinta Laras dengan suara gemetar. Pria itu menatap Laras. Riasan wajah yang sudah luntur, baju pengantin yang robek, tubuh penuh keringat dan bahkan gadis muda itu tidak mengenakan alas kaki. Dia berjalan di aspal tanpa alas kaki seperti ini? Sebenarnya orang tua seperti apa yang masih memaksa anak mereka untuk menikah di jaman modern seperti sekarang? Pria itu menarik napas panjang. Pemikirannya tentang jaman modern kemudian dibantah oleh pemikirannya yang lain. Sudah jelas meski ini jaman modern namun masih banyak yang memaksa anak-anak mereka untuk menikah baik itu di desa maupun di kota. Para konglomerat bahkan menjadikan pernikahan sebagai ikatan bisnis dan jika dia melihat gaun pengantin mahal yang dikenakan gadis ini, Dia tahu kalau dirinya sudah pasti akan terkena masalah jika terlibat lebih jauh. “Kumohon. Aku tidak ingin hidupku hancur,” ucap Laras dengan air mata yang tidak bisa dibendung lagi. Dia meringkuk dengan gemetar di kursi penumpang. Pria itu melihat jam tangannya. Wajahnya terlihat kesal. Sudah jelas kalau dia sekarang akan terlambat ke bandara dan melewatkan pertemuan penting yang harus dia hadiri. “Haiss! Ingat baik-baik gadis muda, hari ini kau berhutang budi seumur hidup kepadaku. Jangan pernah lupakan hal ini.” Pria itu akhirnya masuk kembali ke dalam mobil dan menghidupkan mesin mobilnya, membawa pergi mempelai wanita muda yang duduk gemetaran di dalam mobilnya. Baik pria itu maupun gadis muda dengan pakaian pengantin yang meminta bantuannya itu sama sekali tidak tahu kalau apa yang terjadi pada mereka hari ini sudah mengubah kehidupan semua orang di masa depan. Sebuah keputusan untuk melarikan diri dari pernikahan yang sudah diatur. Sebuah tindakan untuk menerima permintaan tolong dari seorang gadis tidak dikenal. Dengan begitu takdir mereka mulai saling terkait satu sama lain.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
12.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
94.8K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook