bc

200 JUTA DALAM SEMALAM

book_age18+
115
FOLLOW
1.5K
READ
HE
independent
heir/heiress
bxg
kicking
friends with benefits
assistant
like
intro-logo
Blurb

Andrea adalah seorang karyawati sebuah perusahaan cukup terkemuka dikota XXX, dan dia mempunyai suami yang mempunyai jabatan penting di Salah satu Bank terkemuka di Negeri ini. Diawal pernikahan, rumah tangga mereka baik-baik saja, walau terkadang perangai Revan membuat Andrea sakit hati. Namun, Andrea bisa mengatasinya dengan baik. Namun di pernikahan mereka menginjak 5 tahun, Revan sang suami terlihat berbeda, bahkan jatah bulanan Andrea berkurang dari biasanya. Bahkan Revan, jarang pulang ke Kota tempat tinggal mereka. Hingga pada saat Andrea menyelidiki Revan, saat itulah rahasia besar Revan terbongkar, jika Revan gemar bermain judi, bahkan mempunyai hutang sebesar Rp.1 miliyar. Yang membuat Andrea akhirnya mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan. Dan karena itulah, Andrea terpaksa menjual harga dirinya kepada seorang boss di Perusahaan tempat dia bekerja. Andrea dibayar 200 juta untuk satu malam. Itu semua Andrea lakukan agar Rumah'nya terselamatkan dari pihak Rentenir yang Revan pinjam uangnya. Setelah Andrea mengetahui kebusukan Revan, Andrea langsung menggugat cerai Revan, lalu menikah dengan Sang Boss yang telah membelinnya 200 Juta untuk satu malam.

Di pernikahan yang ke Dua, Andrea sangat diratukan, Anaknya disayang oleh sang suami.

chap-preview
Free preview
Hasrat Rindu,(18+)
Sebut saja namanya Andrea, perempuan berusia dua puluh lima tahun. Berkulit kuning langsat, pinggang yang ramping, b****g yang padat dan menggoda, wajah yang tirus, hidung yang mancung, bermata bulat, bulumata yang lentik. Bibir yang seksi, tebal menggoda, juga dagu yang lancip membuat para lelaki terpesona dengannya. Andrea saat ini telah mempunyai dua orang anak satu perempuan, dan satu laki-laki. Yang perempuan namanya "Gavasha Putri Hermawan" usianya baru tiga tahun, dia Cantik seperti ibunya. Yang laki-laki namanya "Adhitama Putra Hermawan" berusia dua tahun, sangat tampan seperti Papa'nya. Dan saat ini, Andrea bekerja disalah satu perusahaan terkemuka dikota X. Dia, menjabat sebagai Manager Produksi disana. Karena ketekunan dan kejujuran yang di tanamkan diperusahaan, dariawal meniti karier, sehingga dia mendapatkan jabatan yang dia raih sekarang ini. Andrea, mempunyai Suami yang kariernya sama-sama cemerlang, dan pisik yang memukau. Sebut saja namanya "Revandra Hermawan" berperawakan tinggi 176 cm badan atletis, perut yang seperti roti sobek, rahang yang tegas, hidung yang mancung ditambah bibir yang tebal, dagu yang lancip, muka yang tirus. Mempunyai jambang halus dipipinya, ditambah jenggot yang tidak terlalu tebal juga tidak terlalu tipis, dan berkumis tipis. Suami Andrea bekerja disebuah Bank terkemuka di negeri ini, sebagai kepala cabang diluar kota. Sehingga dengan terpaksa mereka harus LDR, satu minggu satu kali suaminya pulang, atau sebaliknya Andrea yang mengunjungi suaminya. Pagi itu, seperti biasa Andrea bersiap untuk berangkat ke kantor. Setelah selesai mandi dia mematut diri didepan cermin meja riasnya. Dan setelah memakai deodorant, juga parfum, satu persatu baju kerja yang akan dia pakai telah melekat ditubuhnya. Tak lupa, dia mengenakan jam tangan mewah pemberian hadiah pernikahan dari suaminya satu tahun yang lalu. Ketika Andrea masih memastikan penampilannya. Hp nya berdering, tanda telphone masuk, Andrea meraih handphone diatas nakas. Tertera nama dilayar tertulis "My Husband." "Hallo Sayang, selamat pagi." "Selamat pagi juga, sayang." "Sayang, mau berangkat kerja yah?" "Iyaa sayang, ini lagi siap-siap." "Sayang, aku hari ini udah bisa pulang karena pekerjaan aku ga begitu banyak, nanti sepulang dari kantor aku langsung pulang kerumah. Jadi hari ini aku minta, kamu jangan pulang terlalu sore yah. Jangan lupa perawatan dulu ke salon, dan beli beberapa lingerie baru aku transfer ya uangnya. Aku udah kangen banget sama kamu sayang." "Iyaa sayang, nanti aku usahakan pulang cepat ya dan langsung ke salon, aku juga sama kangen banget sama kamu sayang. Jadi ga sabar pingin menghabiskan waktu malam kita nanti." "Sabar sayang, sebentar lagi yah." "Iyaa sayang, ini yang dibawah udah kangen sama si jagur'nya kamu sayang" "Sabar ya, tunggu aku pulang!" "Iya sayang, tapi aku mau lihat dulu dong si jagur kamu sebentar aja." Lalu Revandra memperlihatkan si jagur, yang sedang menegang itu. "Sayang, makin gak sabar deh." Andrea membuka Kembali Rok spannya dan juga pembungkus segitiga berenda yang telah melekat ditubuhnya. Dan dia membuka lebar ke'dua kakinya, serta mengarahkannya ke kamera. Lalu merekapun seks'phone sampai tuntas. "Sshhhtt" Andrea mendesis, ketika meraih puncaknya. Dan dia melengkingkan badannya ketika dipuncak pelepasan, yang nikmat dia rasakan pagi itu. "Udah sayang, udah puas?" "Udah, sayang," "Yaudah, nanti akan aku puaskan kamu semalam suntuk." "Janji, ya sayang." "Iya, aku janji." "Oke, sayang." Lalu Andrea memakai rok'nya kembali. "Oi'yah sayang, anak-anak udah bangun belum?" "Udah lagi dimandiin sama para baby sitter, apa kamu mau ngobrol sama mereka sayang?" "Gausah sayang, kan aku juga mau pulang. Paling juga, nanti aku beliin mainan baru buat mereka." "Yaudah, udah dulu ya sayang hati-hati dijalan." "Iyaa sayang, Muuaaccchhh." Puas ngobrol di telpon dengan sang suami, Andrea lalu keluar dari kamarnya, dan turun kebawah menuruni anak tangga untuk sarapan dimeja makan. Sesampainya dimeja makan, disana sudah tersedia roti tawar berikut selai, jus jeruk, untuknya. Dan untuk anak-anak sayur daging cincang dicampur wortel, dan juga Dua gelas s**u. Andrea pun menanyakan anak-anak nya ke Bi Asih. "Bi Asih, Bibi." "Iya Bu, ada apa Bu?" "Mang Panjul, udah dateng belum Bi?" "Udah ada Bu, didepan." "Ooh yaudah syukur, kalau udah dateng. Oi'yah Bibi sama yang lain udah pada sarapan belum?" "Udah Bu tadi." "Yaudah syukur, kalau gitu saya sarapan dulu, karena sebentar lagi mau berangkat ke kantor Bi." "Yaudah Bu, kalau gitu selamat menikmati sarapan'nya, sekarang bibi mau kebelakang dulu masih ada pekerjaan Bu." "Iya Bi, silahkan." Bi Asih'pun berlalu dari hadapan Andrea, dan Andrea memulai menikmati sarapan'nya. Ditengah Andrea menikmati sarapan, taklama putri dan putra nya turun, beserta para baby sitternya. Andrea'pun menyapa mereka dengan senyum yang merekah! "Hai, Anak mamih udah pada mandi ya? udah seger." "Iya Mamih, kakak ama ade udah andi udah cegel." Celoteh anak nya yang perempuan. "Yaudah, sekarang siapa yang mau mamih gendong nih?" "Kakak." "Ade adah(aja) amih." "Yaudah sini mamih gendong dua-dua'nya." Lalu mereka pun berhamburan kegendongan sang mamih. "Sayang, denger mamih nih. Hari ini, papih pulang kalian mau minta oleh-oleh apa sama Papih?" "Mainan." teriak mereka. "Kakak, mau mainan apa?" "Kakak, au(mau) boneta(Boneka) aja Mih." "Nah kalau Ade, mau apa?" "Obil-obilan(mobil mobilan), adah(aja) amihh." "Oke nanti mamih bilangin sama papih yah. Sekarang peluk cium dulu sama Mamih." Lalu mereka pun berpelukan, dan mencium pipi Mamih nya. Begitupun sebaliknya, Andrea mencium ke'dua anaknya dan memeluknya dengan erat. "Sekarang, mamih berangkat kerja dulu ya. Jangan nakal dirumah, dan jangan nyusahin suster ya." "Iyaa Mamih." "Anak baik." "Sekarang Kakak sama Ade sarapan dulu ya, susunya jangan lupa diminum." "Sus Meri, kalau ade udah ngedot belum tadi?" "Belum Bu, mungkin nanti abis sarapan." "Yaudah jangan lupa yang steril yah botolnya." "Iya Bu." "Yaudah saya pergi dulu ya, baik-baik dirumah jagain anak-anak ya Sus. Kalau ada apa-apa jangan lupa telphone saya." "Baik Bu." "Yaudah, saya berangkat dulu ya." "Sayang-sayang Mamih, sekarang Mamih berangkat kerja dulu ya." "Iyaa, Mamih," "Dadah Mamih." "Dadah Sayang." Andrea pun beranjak darisana, untuk keluar rumah, dan berangkat menuju kantor. Lalu dia memanggil pak Panjul sang sopir yang biasa mengantarkannya. "Pak Panjul, Pak." "Iyaa Bu." "Ayo berangkat Pak anterin saya ke kantor." "Baik Bu, mari Bu." Pak Panjul pun membukakan pintu mobil untuk majikannya, lalu menutup kembali. Dan diapun masuk bersiap dibelakang kemudi, taklupa dia menguncinya. Langsung Pak Panjul melajukan Mobil F******R terbaru itu membelah jalanan Ibu Kota. Didalam Mobil, Andrea memberitahukan Pak Panjul apa saja tugasnya hari ini. "Oi'yah Pak Panjul, nanti jemput ke kantornya jam makan siang aja yah. Saya mau ijin pulang duluan, soalnya suami saya mau pulang hari ini katanya, jadi saya harus siap-siap menyambut beliau." "Baik Bu, saya nanti jemput ibu pas jam makan siang." Ting, bunyi notifikasi masuk di hp nya Andrea. [Sayang, udah aku transfer ya dua puluh juta. Jangan lupa perawatan, sama beli lingerie, dan bulu ja***tnya jangan lupa dicukur, juga bulu ke***ak.] [Iyaa sayang, Makasih ya uangnya. Pasti aku akan perawatan dari ujung rambut sampe ujung kaki, biar kamu gabisa lepas dari aku.Hehe] send.. [jadi ga sabar mainin gunung kamu sayang] [Sayang, jangan gitu dong nanti aku ga fokus kerja kepikiran tongkat kamu lagi] Send. [Pokoknya kita bercinta sampe pagi, makanya nanti di salon kamu perawatan badan biar ga lelah yah. Biar nanti kuat begadang sama aku diranjang, dan jangan lupa diminum madu hitamnya.] [Iyaa, suamiku sayang pasti. Udah dulu ya bentar lagi sampe kantor ini] Send [Iyaa Sayangku, selamat bekerja.] [iyaa gantengku, makasih muuuaaaccchhh] Send [muuuaaaccchhh] Taklama Andrea pun sampai halaman kantor, dan Pak Panjul memberhentikan mobilnya, lalu membukakan pintu belakang untuk sang majikan. "Silahkan bu."

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Her Triplet Alphas

read
7.0M
bc

The Heartless Alpha

read
1.5M
bc

My Professor Is My Alpha Mate

read
463.2K
bc

The Guardian Wolf and her Alpha Mate

read
497.7K
bc

The Perfect Luna

read
4.0M
bc

The Billionaire CEO's Runaway Wife

read
602.0K
bc

Their Bullied and Broken Mate

read
464.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook