bc

Dunia Riska

book_age18+
13
FOLLOW
1K
READ
contract marriage
brave
drama
bxg
female lead
city
office/work place
like
intro-logo
Blurb

Riska adalah seorang karyawati biasa yang terlilit hutang akibat hobi judinya yang sudah berakar. suatu ketika dia ditawari untuk menjadi istri bayaran bosnya di tempat kerja karena disfungsi seksual yang dialami atasannya tersebut.

Awalnya menjadi istri si bos sangat mudah baginya karena kehidupan yang mewah dan tanpa perasaan yang saling terlibat hingga suatu ketika kekasih suaminya tersebut kembali dari luar negeri dan pernikahan mereka pun seharusnya berakhir namun, keduanya justru saling jatuh cinta.

chap-preview
Free preview
Layanan Virtual
Mungkin bagi Riska pulang tiap hampir pagi dengan kondisi dompet ludes sudah menjadi perkara lumrah namun, tidak seperti saat ini dirinya tengah berada di titik paling parah. Grebekan, kejar-kejaran, pinjaman yang kian menumpuk dan akhirnya pulang dengan kondisi kepala yang tidak bisa dikatakan baik-baik saja. Dia berjalan gontai meracau sembari mengibaskan tas tangannya. Langkah kakinya yang telanjang terhenti di depan gerbang besar yang menyembunyikan deretan petak sederhana di belakangnya. Sambil cekikikan sendiri ia masuk membuka pengait besinya. "Hoiii. Gue kalah lagi! teriak Riska. "Sialan!" sebuah umpatan yang sukses dengan pendaratan sepatu tepat di pintu kamar kosnya. Bude Nunung-perempuan tambun pemilik kosan yang merangkap menjadi penjaga, keluar sambil menopangkan kedua lengannya yang besar di kusen pintu. "Riska! Ini udah yang keberapa kali gua ingetin," hardiknya. "Kalau lu bikin ribut terus tiap malem, lu kemasin barang-barang lu dan keluar dari kosan gua!" "Maaf Bude," sahut Riska cengengesan seperti biasanya. Buru-buru Riska masuk ke kamarnya, menyembunyikan diri agar tak kembali dijadikan tersangka pembuat onar di kosan seperti beberapa malam yang lalu. Ia menjatuhkan diri di tempat tidur, mengamati sekeliling kamarnya yang hampir kosong melompong, tidak ada benda yang cukup berharga untuk bisa ia jual lagi. Besok adalah tanggal gajiannya, itulah harapan dia satu-satunya namun, sangat disayangkan gaji tersebut hanya sekedar angka di kertas yang kemudian lewat begitu saja. Terdesak akan hasrat yang semakin bergelayut di kepalanya, Riska akhirnya menyerah untuk membuka beberapa situs judi favoritnya. Meskipun hanya berselancar. Riska biasanya tidak peduli dengan iklan-iklan dewasa yang muncul di sana namun, ada satu iklan yang membuat satu alisnya terangkat karena upah yang diterimanya lumayan menggiurkan. 'Sewa partner virtual terpercaya Temukan calon anda di sini Daftar gratis' "Bisalah kalo buat ngisi deposit akun gue." gumamnya sembari tersenyum. Riska mengobrak-abrik lemari pakaiannya, mencari sesuatu yang bahkan seumur hidupnya tidak terlintas untuk ia pakai, sebuah lingerie seksi warna nude ia temukan di buntalan kresek pakaian dalamnya. "Wow! Benda keramat ini akhirnya berguna juga." Riska berdecak kagum. Riska mengamati bayangan tubuhnya di cermin, lingerie pendek transparan tersebut terlihat melekat pas di tubuhnya, bagian d**a yang berenda dibuat terbuka tampak menonjolkan payudaranya yang seakan menyembul keluar. Tatapannya beralih ke wajahnya yang terlihat tidak mendukung penampilannya sama sekali, ia terhenyak ketika mendapati dua lingkaran hitam di bawah matanya. Ia jadi berpikir kalau dirinya lebih mirip hantu belanda dari pada model pakaian dalam yang seksi, meskipun itu bukan tujuannya sih. Berikutnya ia kembali mencari-cari barang yang tidak akan mungkin dipakainya selama hidup karena alasan fungsionalnya-sebuah topeng party milik Umar-si barista tulang lunak yang menginap di kosannya beberapa hari lalu. Riska menggerai rambut panjangnya yang bergelombang, dan tak perlu banyak make-up cukup lipstik shiny merah tebal. "Hmmm nggak kayak mbak kunti yang habis minum darah ayam kan," gumam Riska sembari mengecup cermin yang menampilkan pantulan bibirnya yang merona. Ia kemudian mengirim video pribadinya, mengisi data, lalu klik submit! Jeng Jeng! Tidak butuh waktu lama ia sudah mendapat rentetan chat yang masuk di profil pribadinya. Salah satu yang ia buka berkode nama, Mr. Zaf 69 : Gue Mr. Zaf 69 yang pesen lu duluan, Eh apa lu cuma bisa nari-nari doang? Lu mau tau gue bisa apaan? Lu bayar buruan baru gue mainin. Tunggu, gue minta nomor hp lu dulu. Buat apa? Gue nggak biasa pake aplikasi, gue biasa vidcall langsung pake hp. Riska mengirim nomor ponselnya melalui chat di profilnya. Tidak butuh waktu lama sebuah pesan tak di kenal masuk. Liat di profil lu, gue udah bayar (Mr. Zaf 69) ping Ping Lu ngapain aja? lama banget, buruan udah nggak tahan nih! Riska menjatuhkan ponselnya, ia akhirnya sadar kalau ia tidak pernah melakukan hal semacam ini. sebelumnya dia juga masih perawan, tetapi orang itu sudah membayar melalu aplikasinya. Riska pun menemukan sebuah ide. Gini deh, gimana kalau lu bayar lagi lewat nomer rekening pribadi gue. Ntar lu gue kasih servis spesial deh. Lu mau nipu ya? Enggak, gue biasa bayar juga lewat aplikasi. Lu ribet banget, nggak biasanya model cewek lainnya kayak gini! Tulit tuliiit tulit...... Sebuah panggilan masuk dari nomer tidak dikenal. Sepertinya pria itu sudah tidak sabar menunggu respon Riska. "Ohh Hai," sapa Riska ramah sambil melambai ke seseorang di layar ponselnya. Pria pelanggannya itu berbaring di tempat tidur, bertelanjang d**a. Riska menelan ludah bukan karena melihat badannya yang bagus namun ia grogi, tidak tahu bagaimana ia harus memulai debutnya malam ini. "Udah! cepetan gue udah nggak tahan dari tadi!" teriak si pria tidak sabar. "Eh gini deh gimana kalau kita ketemuan ajah, gue mau ngasih sesuatu yang spesial buat lu." Riska berbohong untuk menyelamatkan harga diri. Ia memang sudah menerima sejumlah uang, tetapi harus dipotong oleh aplikasi penyedia, tentu saja Riska tidak mau rugi, ia sedang melakukan layanan yang belum jelas bisa ia lakukan dan sekarang ia malah berpikir supaya pria tersebut mau mentransfer pembayaran lain ke rekening pribadinya dengan iming-iming palsu. "Gue tau lu mau tipu-tipu ya?" "Sumpah beneran, gue nggak bohong, lu bisa lapor dan blacklist akun gue kalau bohong, gimana kalau ketemuan ajah ya pliss, ntar enaknya gimana kita omongin bareng." Riska mendekatkan bibirnya-senjata andalan yang terlintas pertama kali di otaknya sembari berbaring miring di tempat tidur, memperlihatkan pose terseksinya, men zoom in-zoom out- kan bagian yang ia rasa paling seksi namun, tidak bagi pria yang tengah menontonnya layaknya hiburan receh selain tik tok. Tiba-tiba terdengar tawa nyaring di seberang sana. "Lu baru ya o'on?" tanya si pria masih dengan tawa yang semakin terdengar mengejeknya. "Okeh, kalau gitu besok aja di kafe Kemuning jam 6 sore. Jangan telat!" Riska menghela napas. "Okeh." "Tapi liatin dulu yang itu." "Liatin apaan?" tanya Riska dengan lugunya. "Itu baju lu, belahan dadanya tarik lagi ke bawah, atau telanjang sekalian kek. Gue udah bayar masak nggak dapet apa-apa!" Riska mengarahkan ponselnya agak jauh, dengan gerakan perlahan dia lepas tali spagheti di bahunya dan bersamaan dengan itu, LAP! Listrik padam di kos-kosannnya Riska merasa terselamatkan kali ini. .......

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The CEO's Little Wife

read
628.2K
bc

After That Night

read
8.6K
bc

Revenge

read
16.5K
bc

BELENGGU

read
64.7K
bc

Hasrat Istri simpanan

read
8.0K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
54.2K
bc

Istri Lumpuh Sang CEO

read
3.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook