Spy Academy (Element Section)

“Bukankah sudah saatnya dibuka?” Sara menatap Prof Gamma yang sedang berada di sampingnya. Sara tersenyumkecil walau tidak begitu terlihat. Sara sedang menikmati pemandangan yang bahkan hampir setiap hari Sara nikmati. Sekolah spy academy ke 2 sudah terbangun. Sudah siap dibuka. Dan sudah siap menerima pembelajaran baru. Sara sendiri sudah sangat senang ketika membayangkan banyak orang di sana setelah Sara mengahabisi orang yang sudah pernah akan menghabisinya terlebih dahulu. Dan Sara sebenarnya, tidak mau lagi melakukan hal seperti itu. Kecuali jika itu adalah kepentingan dari misi yang diberikan kepadanya. Namun Sara sendiri sudah berjanji untuk meminimalisir menghilangkan nyawa orang. Walaupun itu misi, Sara sendiri berjanji untuk tidak menghabisi orang – orang yang menjadi pengikut target. Cukup targetnya saja. Kecuali memang sudah harus dibunuh, Sara tidak akan segan – segan untuk hal itu. “Apa kamu masih belum siap, Sara?” Kini Sara mendesah kecil, “bukan belum siap, aku hanya sedikit tidak nyaman untuk berada di sana.” Prof Gamma tersenyum kemudian terkekeh, “ruangan bahkan bangunan di sana dibuat berberbeda dengan kemauanmu, Sara.” Sara mengangguk, “aku memang membangun itu untuk kenyamananku sendiri, namun mungkin dua tahun bukan waktu yang lama untukku melupakan kejadian yang sudah terjadi di sana, Prof.” Hening. Keduanya sama – sama diam. Sara sendiri sedang membayangkan kejadian tahun sebelumnya. Dimana Sara dipaksa untuk datang ke sana untuk keselamatan orang – orang yang berada di gedung spy academy yang lama. Dan tentu saja, Sara juga tidak sepenuhnya menginginkan itu. Namun keadaannya, banyak orang yang Sara bunuh. Bukan Sara yang mau, hanya saja keadaannya mengharuskan Sara melakukan hal keji seperti itu. Dan untuk itu, Sara sangat mengingat bagaimana detailnya. Dan hal itu masih saja menghantui dirinya. “Jadi, kapan peresmiannya?” Sara menatap orang yang baru saja datang di sampingnya. Ayah Sara ada di sana, tersenyum ke arahnya kemudian menepuk pundak Sara sekali. “Ayah tidak sabar melihat orang – orang yang akan di latih oleh kamu dan siswa lainnya.” Ayahnya memang seperti itu. Bersikap lembut namun terkadang sangat tegas jika berhubungan dengan kehidupan seseorang. Ya, benar. Yang di sampaikan ayahnya Sara, bahwa Sara dan teman – teman yang lainnya akan melatih orang – orang yang akan masuk ke sini nantinya. Pada pertarungan waktu itu, banyak yang sudah gugur. Banyak orang yang mengundurkan diri dari sekolah ini dengan alasan ingin menghabiskan waktu dengan keluarga diluar gedung. Dan tentu saja, Prof Gamma selaku kepala sekolah memberikan kebebasan karena katanya, Spy Academy pertama akan dijadikan tempat latihan militer. Dan tentu saja, akan ada pelatihan khusus untuk anggota khusus spy academy. Dan sudah tidak perlu dilatih. Mereka akan di biasakan untuk berlatih sendiri dan tentu saja tidak perlu pelatih lagi. Sudah cukup banyak siswa yang ada di kriteria seperti itu. Dan sudah dipilih beberapa orang yang akan menjadi pemimpin di setiap kelasnya dengan tanggung jawab yang besar juga. “Aku akan mengurusnya dengan yang lain.” Ucap Sara. “Ayah tidak usah khawatir, cukup urus saja beberapa hal di sekolah lama.” Sara melihat ayahnya mengangguk dengan senang hati lalu tersenyum kemudian merangkul Sara dengan hangat. Membuat Prof Gamma selaku kakeknya itu tersenyum kecil. Sara sudah kembali menjadi seseorang yang cukup dipercaya oleh Prof Gamma. Banyak sekali peningkatan Sara yang dilihat oleh Prof Gamma sebagai peluang jika spy academy akan semakin jaya lagi seperti waktu itu. Dan tentu saja, Prof Gamma sangat menghormati para pemain inti dari berdirinya sekolah ini. Dan kemungkinan, banyak orang yang akan sangat berguna untuk memajukan lagi sekolah ini. “Bagaimana dengan yang lainnya? Mereka baik – baik saja?” Pertanyaan yang sama adalah pertanyaan yang ingin Sara tanyakan juga sebenarnya. Namun ayahnya mungkin akan sangat percaya pada Sara sebagai anak tunggalnya. Tanggung jawab di pundak Sara sangatlah besar. Dan kemungkinan, Sara akan sangat tertekan dengan keadaan. Tidak ada yang tahu nanti akan seperti apa. Yang Sara pikirkan adalah, jika dia melakukan hari ini dengan baik, maka ke depannya juga akan berjalan baik. Dan Sara selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk hari ini yang akan menentukan besok atau lusa kehidupan Sara. “Mereka sepertinya sudah mulai beradaptasi dengan keluarga mereka lagi.” Kata Sara, “diijinkan keluar seperti ini sangat langka, oleh sebab itu, mereka tidak memberi kabar ke academy.” Lanjut Sara. Perkataan yang baru saja Sara keluarkan membuat kedua pria di sampingnya itu terkekeh. Benar. Benar sekali. Ketika semua orang berada di luar academy, semuanya tidak mengabari orang di dalam academy. Seolah mereka tidak akan pernah kembali ke dalam academy dan sudah tidak membutuhkannya. Prof Gamma berdeham kecil, “surat perjanjian mereka masih saya simpan.” Katanya, “mereka sudah tahu akan seperti apa nantinya jika mereka melanggar.” “Permainan kotor.” Sahut Sara membuat pria tua itu tertawa kecil. Tentu saja, di dalam surat itu tertulis mereka semua yang keluar dari academy harus kembali lagi ke academy dengan waktu yang di tentukan. Dan jika tidak, mereka akan menanggung akibatnya. Dan akibat inilah yang Sara maksud dengan permainan kotor. Dimana jika mereka melangar, ada tim khusus yang mengeksekusi mereka. Jika orang yang menandatangani kontrak tersebut kabur entah kemana, orang khusus milik Prof Gamma akan segera menemukannya dan tentu saja di eksekusi dimanapun keberadaannya. Sadis? Tentu saja iya. Jika tidak seperti itu, semua orang yang keluar dari academy bisa saja direkrut orang yang bahkan standar sekolah atau akademynya di bawah spy academy milik Prof Gamma. Dan tentu saja, mereka akan menjadi musuh anggota spy academy lainnya sampai kapanpun. Bahkan sampai mati. Secara kasarnya seperti itu. “Jika tidak ada yang seperti itu, sekolah ini akan sangat kacau, Sara.” Sahut ayahnya membela ayah dari ayahnya. Kakek Sara maksudnya. Prof Gamma. Sara mengangguk,. “sangat bisa dimengerti.” Katanya singkat. Kemudian Sara membungkuk dan meminta ijin untuk beristirahat sebelum pembukaan perekrutan yang akan dilakukan dalam seminggu lagi dilakukan. Sara tentu saja harus menyiapkan beberapa hal yang sangat penting. Tekanan itu membuat Sara sangat linglung beberapa waktu lalu. Apalagi kekuatan barunya sangatlah tidak bisa digunakan di sini. Rasanya, Sara tidak cocok untuk menjadi mata – mata lagi. Tentu saja, mata – mata adalah yang melakukan semuanya dengan otak dan kekuatannya. Kekuatan fisik. Bukan kekuatan seperti Sara. Element yang Sara miliki sudah cukup membuat Sara menjadi berbeda dari yang lain. Untuk itu, Sara sangat merasa jika dirinya benar – benar berbeda dan berada di tempat yang salah. Sara di kagetkan dengan pelukan di pinggangnya. Ada orang yang memeluknya dari belakang. Baru saja Sara akan melakukan teknik pelepasan diri, jika suara yang di keluarkan oleh orang yang memeluknya tidak di kenali oleh Sara. “Good day, darl ?” Sara tersenyum kemudian membalikkan dirinya, “yeah.” Sara tersenyum, “kenapa sudah ada di sini ?” “Miss you.” Ucapnya, kemudian mencium sisi bibir Sara. Sara terkekeh kecil, “i miss you too, Arga.”