bc

Gelombang Pasang Pernikahan

book_age18+
1.0K
FOLLOW
5.4K
READ
HE
kickass heroine
tragedy
city
like
intro-logo
Blurb

Tidak ada satupun insan yang siap, bila pernikahannya kelak akan diguncang badai prahara orang ketiga.

Namun itulah kenyataan yang harus dihadapi oleh seorang wanita cantik bernama Ataya Marchel. Memiliki profesi bergengsi, yaitu seorang dokter spesialis bedah syaraf. Putri seorang pengusaha farmasi terbesar di Indonesia. Namun tak membuat kehidupan Ataya berjalan semulus jalan tol.

Suaminya berselingkuh, sahabatnya berkhianat, ibunya tewas dalam sebuah kecelakaan maut, dan ayahnya menghilang tanpa jejak. Sepaket lengkap alur takdir seorang pewaris AM Group tersebut.

Penasaran bagaimana Ataya mengatasi luka batin yang dengan kejam menerjang kehidupannya? Apakah setelah lima tahun menepi dari kehidupan Adam, kesempatan itu masih ada?

chap-preview
Free preview
Bab 1 Kejutan kecil
"Apa-apaan ini, Ataya!" Seru Adam dengan nada tinggi penuh kemarahan. Ataya hanya tersenyum simpul, memperlihatkan ekspresi wajah tak biasa seperti hari-hari biasanya. Mimik wajah Ataya tampak tenang tanpa kabut emosi apa pun yang nampak di sana. Dapat Ataya lihat bagaimana marahnya Adam, raut wajah pria itu terlihat memendam banyak tekanan. Ataya tertawa miris dalam hati, kenapa ia baru menyadarinya sekarang? Astaga! Ataya sangat ingin tertawa keras sekarang, mentertawai kebodohan hakiki yang selama ini menggerogoti hati dan pikirannya yang masih di butakan oleh kabut cinta buta. Sepertinya sudah terlalu lama ia membiarkan pria b******k itu menikmati kehidupan terbaiknya. sudah saatnya Ataya memberikan makanan penutup dengan sedikit mekanisme yang berbeda. Ataya harap hadiah kecil yang ia berikan, mampu membuat suaminya membuka mata lebar-lebar. Kali ini bahkan untuk sekedar berkedip pun, Adam tidak akan mampu. Itu lah harapan terjahat yang pernah Ataya rancang dalam hidupnya. Selama ini kehidupan wanita itu selalu lurus dan datar-datar saja. Tentu saja, itu karena Ataya adalah wanita terhormat dan terpelajar. "Kenapa? Apa hadiah dariku kurang berkesan, Adam?.." tanya Ataya dengan nada tenang. Seperti tidak ada emosi yang tengah wanita itu tahan. Hanya ada kelegaan dan rasa syukur, sehingga Ataya sangat ingin melompat-lompat kegirangan saking senangnya. "Hadiah? Foto-foto tak bermakna ini maksudmu? Sepertinya kamu terlalu banyak menonton sinetron belakangan ini, Ataya. Kamu adalah wanita cerdas, apa kamu tak bisa berpikir lebih logis dan bijaksana? Bisa jadi ada seseorang yang sengaja mengeditnya, lalu membuatnya seolah-olah ini adalah aku. Lalu dengan mudahnya kamu menyimpulkan hal receh seperti ini untuk memojokkanku? Sungguh tak dapat aku percaya..." Sanggah Adam dengan mata berkilat penuh amarah. Adam kembali melirik ke atas meja ruang tamu, di mana teronggok beberapa lembar foto kemesraannya bersama seorang wanita dan seorang anak batita laki-laki. Kepulangannya dari perjalanan bisnis di sambut oleh tuduhan perselingkuhan dari istrinya sendiri. Siapa yang tak langsung murka. Adam kembali duduk lalu meraup wajahnya yang terlihat kacau. Pria itu terlihat sedang berada dalam tekanan yang tak main-main. Ataya hanya memperhatikan dalam diam. Ia tetap bersikap tenang demi menjaga kesehatan batinnya yang sedang tertimpa batuan sandungan orang ketiga. Ataya hanya ingin melihat kepanikan Adam hingga hatinya merasa puas. Apakah ia istri yang kejam? Sepertinya tidak juga, kejam mana dari sebuah pengkhianatan? Tentu lebih kejam perbuatan pria laknat itu, bukan? "Aku percaya apa yang lihat, Adam. Mataku cukup sehat. Bibit katarak masih jauh di usiaku yang terbilang masih cukup muda." Balas Ataya memecah keheningan membuat Adam semakin bungkam. "Ara...sejak kapan kamu meragukan suamimu sendiri? Apa aku pernah membuat kesalahan kepadamu selama ini? Aku mencintaimu, seharusnya itu yang kamu yakini di dalam hatimu. Akan aku buktikan jika foto ini adalah editan belaka," Ucap Adam dengan segala kalimat sanggahan yang begitu menggebu-gebu. Tatapan mata teduh yang selama ini Ataya puja, hari ini mendadak membuatnya merasa mual. Ingin sekali Ataya menjahit mulut manis suaminya menggunakan hecting set medis miliknya. Membungkam mulut buaya pria itu menggunakan benang sintetis, agar bibirnya tak lagi mampu menebar kata-kata manis penuh rayuan gombal yang memuakkan. Ataya benci tatapan penuh permohonan layaknya seorang suami yang teraniaya. "Kalau begitu, buktikan!" Tandas Ataya setelah terdiam beberapa waktu. "Hanya satu minggu dan tidak ada negosiasi! Keputusanku harga mati, aku benci pengkhianat. Terlebih jika keduanya adalah orang yang sangat aku kenali." Tegas Ataya tak ingin mendengar kalimat bantahan dari mulut suaminya. Adam tercengang, pria itu merasa syok dengan perubahan sikap istrinya yang sangat bertolak belakang dari keseharian wanita itu yang selalu terlihat tenang. Istrinya adalah wanita lemah lembut, penurut dan lebih suka mengalah dari pada berdebat. Kini bukan hanya mampu membantah, namun juga mampu menyulut api amarah. Tak ingin menodai kedua matanya dengan terus melihat sang suami, Ataya memutuskan meninggalkan ruang tamu tersebut. Jika dulu tempat ini merupakan salah satu spot terfavoritnya. Kini menjadi salah satu ruangan yang paling tidak ingin ia singgahi, melihat nya saja Ataya tak sudi. ************** Setelah kepergian Ataya ke lantai atas, terdengar suara dengan nada tinggi keluar dari mulut ibu mertuanya. "Apa kamu sudah gila, hah! Bisa-bisa nya kamu berselingkuh dengan w************n seperti Dona yang tidak ada apa-apanya dengan istrimu. Apa otak mu sudah rusak!" Omel Lestari tak habis pikir. Sayup-sayup Ataya mendengar pertengkaran anak dan ibu tersebut dari ujung tangga lantai atas. Wanita itu hanya tersenyum miring tanpa berniat untuk kembali ke sana. Rupanya wanita paruh baya itu lebih takut kehilangan menantu kaya raya, dari pada membela perbuatan sang anak seperti yang sering terjadi di kisah-kisah sinetron pada umumnya. Terlihat jelas bagaimana Lestari lebih memilih diam saja, saat melihat bagaimana Adam terpojok oleh keadaan. Wanita itu bergeming menatap lantai granit rumah sang menantu, yang siang itu terlihat sangat indah dari hari-hari biasanya. "Berhenti memojokkanku ma, mama hanya bisa menekanku agar pernikahan ini berjalan sesuai keinginan mama. Apa mama pernah memikirkan perasaanku selama ini? Aku menikahi Ataya atas desakan mama. Mama begitu menginginkan menantu yang mampu menyenangkan ambisi mama. Lalu bagaimana dengan kebahagiaanku, ma? Pikirkanlah sedikit saja hati ku," Adam berucap putus asa. Ataya menghentikan langkahnya saat hendak mendorong pintu kamar. Wanita itu menarik nafas panjang, udara di rongga da da nya mendadak terasa kosong. Hingga tarikan panjang berakhir, Ataya hampir tak menemukan celah untuk mengeluarkan helaan nafas lelah yang menyesakkan jiwanya. Jadi pria itu tidak merasakan kebahagiaan selama menikah dengannya? Oh lucu sekali, saat banyak malam dan hari yang telah mereka habiskan dengan penuh canda dan tawa. Adam baru mengungkapkan ketidakbahagiaannya sekarang? Semudah itu Adam mengatakan dirinya tidak bahagia. Ataya menekan sesak di da da nya dengan diiringi lelehan panas yang mengalir tanpa permisi di kedua pipinya. Ia jadi penasaran, kebahagiaan seperti apa lagi yang Adam cari. Apa dengan menduakannya membuat suaminya bahagia? Baiklah. Lakukan apa yang kamu inginkan, Adam sayang. Aku dengan senang hati akan memberikanmu kado-kado kecil untuk menambah sensasi kebahagiaan yang kamu butuhkan. Monolog Ataya dalam hatinya. Setelah puas menjadi seorang penguping, Ataya kembali mendorong pintu kamarnya lalu menutupnya dengan kencang. Kesabarannya mulai setipis tisu, hanya sekali percikan saja maka akan luruh tak berbentuk lagi. *************** Di sinilah wanita itu berada saat ini, duduk berseberangan dengan seorang wanita yang dulu adalah sahabat. "Apa yang ingin kamu katakan padaku Ata, aku masih punya banyak pekerjaan penting di kantor." Ataya nyaris tersedak minumannya saat mendengar kalimat penuh keangkuhan, dari mulut wanita yang rela menjadi simpanan suaminya itu. "Ah, maafkan aku Dona," Ataya berujar seolah merasa bersalah telah menyita waktu berharga wanita tak tau diri itu. "Baiklah, mari kita langsung ke intinya saja. Aku senang kamu masih sama seperti dulu, tak suka basa basi. Saat menginginkan sesuatu, kamu selalu berupaya sekeras mungkin untuk mendapatkanya. Meski dengan cara yang....paling murahan." Ataya menghela nafas untuk mengurangi kadar kesesakan yang menghimpit rongga da da nya Wajah Dona terlihat pias menahan malu dan marah. Ataya menyadarinya namun tak ingin berhenti. Ia telah selangkah dalam rencananya, Ataya tak ingin mundur lagi. "Apa kamu bahagia dengan menjadi simpanan suamiku, Dona sayang?" Ataya kembali melanjutkan kalimatnya yang cukup menumbuk harga diri Dona. Wanita itu tampak terkejut, namun dengan mudah Dona menormalkan raut wajahnya kembali. Ataya tersenyum miring, ia akui Dona memiliki pengendalian diri yang cukup baik. Sungguh pelakor yang mahir, pantas saja suaminya begitu mudah tergoda. Layanannya pasti mencakup segala hal di kantor saat mereka tengah berduan saja. "tentu saja. Adam cukup memuaskan dalam hal ranjang dan juga kebutuhanku yang lain. Suamimu itu sangat memukau untuk urusan tempat tidur. Pria dengan durasi permainan yang panjang dan keperkasaan yang tak di ragukan lagi." Tukas Dona tersenyum miring penuh rasa bangga. Tanpa rasa malu wanita itu berbicara lantang pada wanita yang merupakan sahabatnya. Ataya bergeming, reaksi tenang Ataya rupanya memancing ikan kecil ini berenang lebih dalam. Apa wanita itu lupa, ikan hias sepertinya hanya cocok berkeliaran di karang dangkal. "Kamu sepertinya sangat menikmati profesi gandamu, Dona? Tidak salah aku merekomendasikanmu untuk menjadi sekretaris suamiku. Kamu ternyata lebih mahir dari yang bisa aku pikirkan," puji Ataya tersenyum penuh makna. Nada suaranya cukup tenang, untuk wanita yang kini tengah berhadapan dengan seorang perusak rumah tangganya. Bukan tanpa alasan, Ataya terdidik oleh wanita lembut yang murah hati. Wanita itu tumbuh dengan kasih sayang seorang wanita berjiwa besar, yang mampu menanggung beban batin yang tidak ringan. To be continue Holllaaaa epribadeehhh!! Novel ini memiliki alur cerita yang cukup pelik dan mengurus emosi. Bila tak suka, skip aja ya.. bila kalian menyukainya, langsung tap LOVE, karena cerita ini akan senantiasa update setiap hari untuk memenuhi pembaharuan terbaru dirak buku kalian. Penuh cinta untuk pembaca kesayangan akak Rose-Ana.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.5K
bc

My Secret Little Wife

read
95.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook