bc

Kontrak Pernikahan 1000 Hari Tuan Anderson

book_age18+
183
FOLLOW
2.6K
READ
billionaire
love-triangle
contract marriage
powerful
billionairess
drama
bxg
office/work place
disappearance
like
intro-logo
Blurb

Katanya, cinta akan datang karena terbiasa.

Tapi kenapa bahkan setelah tiga tahun menikah, hanya aku yang mencintainya sendirian?

Hanya karena cinta pertamanya kembali, Taurus Anderson memutuskan ingin menceraikanku, padahal masa berlakuku sebagai istri kontraknya belum selesai.

Dia meragukan kehamilanku, tapi menggali makamku seperti orang gila saat aku dinyatakan mati.

“Kita punya banyak hal untuk dibereskan, Cerina. Mantan suami-istri pun setidaknya harus saling membalas budi, kan?”

Kau tidak akan memenangkanku semudah itu. Cancerina Graham yang mencintaimu bertahun-tahun sudah mati enam tahun yang lalu.

chap-preview
Free preview
Bab 1 Permohonan Cerai
“Setelah Kakek pulang nanti, temui aku di kamar. Ada yang ingin kubicarakan.” Taurus berbisik selagi mereka berjalan ke pintu depan. Pria itu melingkarkan tangannya pada pinggang Cerina dalam gerak alami yang hangat. “Selamat ulang tahun, Cucuku, Cerina. Aku selalu mengharapkan kebaikan untukmu dan Taurus. Hadiah tadi hanyalah simbol. Kau bisa meminta apa pun dan kapan pun padaku.” Cerina memeluk kakek mertuanya, Ferdinand Anderson. Senyum manis Cerina tercurah. “Terima kasih, Kakek. Aku sudah memiliki semua yang aku inginkan. Aku hanya ingin kau selalu sehat.” Asisten pribadi Ferdinand mengawalnya hingga masuk ke mobil. Cerina melambai ketika tamu terakhir itu akhirnya pulang. Taurus naik lebih dulu sambil membawa sebotol anggur merah dan dua cawan tinggi. Di belakang, Cerina mengekor, melewati ruang tamu yang masih dipenuhi sisa pesta ulang tahunnya yang ke-28 tahun hari ini. Taurus menuangkan anggur. Cerina menahan gugup sambil menggenggam sesuatu dalam saku gaunnya. Meskipun ini ulang tahunnya, ia sudah menyiapkan hadiah lain untuk Taurus. Ia sudah mengeceknya berturut-turut semingguan ini, dan semua hasilnya positif. Kini ia benar-benar yakin akan memberitahu Taurus tentang kehamilan ini. Cerina yakin ia akan senang. Pria itu mendekatinya, memeluk hangat, kemudian berkata tenang, “Selamat ulang tahun, Cancerina. Kita melewatinya bersama lagi tahun ini. Kuharap kau tidak keberatan.” Senyum samar pria itu tidak luntur, Cerina mengangguk senang. “Terima kasih.” Ia menarik napas pelan, “Taurus, ada yang ingin kukatakan padamu.” “Aku ingin mengatakan sesuatu padamu.” Mereka bicara hampir bersamaan. Bahkan kebetulan kecil itu membuat Cerina tersenyum geli dan senang. “Oh ya? Kalau begitu, kau duluan.” Taurus menggeser sebuah map di atas meja ke arah Cerina. Gadis itu mengerutkan alis. Apakah dia akan membahas soal pekerjaan— “Ini adalah surat cerai. Kau boleh membacanya dulu lalu tanda tangani nanti.” Dunia Cerina runtuh seketika. Tangannya yang masih ada di dalam saku melemas. Tenggorokannya tercekat dan dalam kebingungan ia hampir menanyakan pertanyaan konyol itu, kenapa? Kupikir kita baik-baik saja. Setelah beberapa lama diam dan berusaha menguatkan diri, Cerina menarik napas dalam dan mengatur air mukanya. “Kau ingin kita … bercerai hari ini?” Taurus diam sejenak. “Tidak harus hari ini, tapi ya, kita akan mulai mengurusnya sekarang. Sejak awal durasi pernikahan ini memang hanya lima tahun. Meski kita menyudahinya setelah tiga tahun, tapi kupikir tidak ada bedanya.” Pikiran Cerina sangat berisik dan hatinya menjerit. Ada bedanya, Taurus. Satu tahun, satu bulan, bahkan satu detik sekalipun. Baginya setiap saat bersama Taurus adalah suatu keindahan dan kebahagiaan berharga yang selalu Cerina impikan. Ia menatap Taurus. Pria itu tampak tenang. Bagaimana bisa ia membicarakan pernikahan dengan selembut ini sementara hatinya berkecamuk dalam sakit. “Apakah keputusanmu sudah bulat?” Cerina memastikan lagi dengan putus asa—yang tak juga disadari Taurus. “Ya. Apakah kau keberatan? Kau punya alasan lain untuk menundanya? Kupikir Graham Group sudah stabil sekarang.” Dihadapkan dengan pertanyaan itu, ia tidak bisa membantah lagi. Cerina membuang wajah. Takut benar-benar pingsan karena kaget, ia akhirnya duduk di sofa. “Bagaimana kalau ternyata aku mengandung anakmu?” Taurus mengerutkan alis. Tadinya ia mengira Cerina akan menggunakan alasan yang lebih masuk akal dan bukan hal konyol seperti ini. Ia tersenyum skeptis, “Cerina, kita tahu bahwa aku selalu menggunakan pengaman. Kesalahan seperti itu tidak akan pernah terjadi.” Cerina tersenyum getir. Ia tahu tidak ada ruang lagi baginya untuk bernegosiasi. “Benar. Kalau begitu sepertinya sudah diputuskan.” Keduanya diam. Cerina masih belum bisa mencerna dengan benar, tapi Taurus bicara lagi, “Aku sudah menemukan Thalia. Dia kembali. Jadi, kupikir lebih baik kita segera mengakhiri pernikahan ini. Jika kau menginginkan sesuatu sebagai tuntutan dalam perceraiannya, atau ada poin yang membuatmu keberatan, kita bisa mengubahnya. Aku pasti akan berusaha memenuhinya.” Telinga Cerina berdenging karena ia masih terdistorsi dengan kejatuhan yang tiba-tiba. Ia hanya mengangguk. Meskipun dirinya luluh lantak, yang ia tampilkan hanyalah ketenangan. “Oke.” “Oh ya, satu hal lagi.” Taurus mengusulkan. “Ya?” “Kau tahu bagaimana situasi keluarga kita. Jadi sepertinya aku harus meminta tolong agar kau yang mengabarkan perceraian kita pada kakekku dan juga nenekmu.” Cerina hanya ingin semuanya berhenti, jadi ia mengangguk cepat. “Tidak masalah. Aku akan bicara pada mereka.” Taurus merasa ada sesuatu yang salah jadi ia bangkit mendekati Cerina. Berdiri di hadapannya lalu menyentuh wajahnya agar mendongak, memperhatikan sungguh-sungguh. “Kau terlihat tidak sehat. Sakit?” Cerina menggeleng cepat. Berusaha keras menormalkan wajahnya dan melepaskan diri dari tangan hangat Taurus. “Tidak apa-apa.” “Cerina, kita sudah tiga tahun menikah. Kau tidak bisa membohongiku.” Kali ini dua tangan besar Taurus menangkup wajahnya. “Apakah karena terlalu mabuk? Kulihat kau banyak minum tadi. Mungkin makanannya tidak enak? Kupikir juga kuenya terlalu manis.” Taurus biasanya sangat perhatian, tapi malam ini sepertinya fokusnya terbagi. Ia bahkan tidak sadar kalau Cerina sama sekali tidak minum alkohol dan hanya minum jus karena tahu sedang hamil. Cerina mengangguk, tampak manis dalam tangkupan Taurus. “Ya. Perutku agak tidak nyaman.” Taurus menghela napas. “Jangan terus mencari alasan saat aku memintamu makan. Kita harus beristirahat. Kalau besok masih sakit, kita akan ke dokter.” Cerina hampir menangis. Ya, Taurus. Kita memang seharusnya ke dokter bersama, tapi bukan untukku melainkan untuk melihat anak kita. Taurus menarik Cerina bangkit lalu merengkuhnya ke dalam dekapan. Melihat Cerina saat ini membuat perasaannya tidak nyaman, meskipun ia tidak tahu apa yang salah. Jadi ia hanya bisa memeluknya agar tenang. Cerina nyaris tumpah dalam tangis menyedihkan. Pelukan Taurus begitu hangat dan meredakan kepanikannya yang tadi membanjir. Taurusku, apakah kalau kau tahu aku mencintaimu sejak dulu, kau tidak akan memilih bercerai? Bisakah itu mengubah keputusanmu? Taurus …. Aku … tidak mau bercerai. “Hei, kau bilang ingin mengatakan sesuatu padaku.” Taurus mengurai pelukan, melihat Cerina yang berkaca-kaca, ia gelisah. “Kau menangis? Ada apa? Perutnya benar-benar sakit ya?” Cerina menggeleng dan memaksakan senyum. “Bukan. Aku hanya … senang. Tidak kusangka kita bisa menyelesaikan ini dengan baik.” Cerina meracau, tapi Taurus masih tidak tahu bahwa ia kesakitan. “Ya ampun, Cerina. Tidak perlu menangis. Aku sudah berjanji akan menjagamu dan menyayangimu selama kita menikah, tidak peduli tentang kontraknya. Kita juga sudah bahagia bersama selama ini.” Suara Taurus lembut dan berat, menenangkan dan selalu jadi suara favorit Cerina. “Aku tidak menangis.” Cerina berkilah dengan jelek. Taurus menahan senyum, tapi entah kenapa seutas kepahitan merasuki dadanya. Ia lantas mengabaikan itu. “Kita sudah berjanji akan mengejar kebahagiaan masing-masing. Jangan menangisi ini, Cerina. Semua akan baik-baik saja. Kau bilang kita akan mengejar cinta pertama masing-masing setelah ini selesai. Ingat?”

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Her Triplet Alphas

read
7.0M
bc

The Heartless Alpha

read
1.5M
bc

My Professor Is My Alpha Mate

read
473.7K
bc

The Guardian Wolf and her Alpha Mate

read
519.7K
bc

The Perfect Luna

read
4.1M
bc

The Billionaire CEO's Runaway Wife

read
612.8K
bc

Their Bullied and Broken Mate

read
472.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook