bc

Menikahi Untuk Balas Dendam

book_age18+
101
FOLLOW
1K
READ
billionaire
revenge
one-night stand
family
HE
drama
bxg
affair
brutal
like
intro-logo
Blurb

Kiara harus menelan pil pahit, ketika mempelai pria yang gagal menikah tiba-tiba saja menyeretnya masuk ke dalam kamar hotel.Pria yang sedang patah hati itu mabuk , hingga tanpa ampun meruda paksanya.Karena kejadian itu, Kiara jadi depresi. Hingga seorang dokter tampan menolongnya.Bukan hanya itu, dokter tampan itu bahkan melamar dan mempertemukannya dengan pria jahat yang sudah mengambil kesuciannya.Niatnya hanya satu, BALAS DENDAM KEPADA PRIA b******k ITU!"Dia wanita itu, wanita yang...." Gio, menatap wanita cantik yang duduk di samping adiknya, dr. Rama."Pria itu! Aku tak akan membiarkanmu begitu saja!" Kiara meremas pahanya sendiri, menatap tidak suka kepada Kakak sang kekasih."Ada apa?" dr. Rama merasakan ada kegelisahan dari gadis yang sedang duduk di sampingnya. Kekasihnya.Akankah Kiara berhasil balas dendam?Ataukah malah jatuh cinta kepada PRIA b******k ITU?Lalu bagaimana hubungannya dengan sang dokter baik?Simak ceritanya hanya di mirastory ?

chap-preview
Free preview
1-Pernikahan yang Gagal
Seseorang membisikkan sesuatu di telinga Gio. "Sial! Kenapa begitu!" berkata sambil merapatkan giginya. Dengan cepat berjalan menuju ruangan khusus, tangan nya mengepal, raut wajahnya terlihat kaku dengan rahang yang mengeras. Duduk di kursi berdua dengan asisten pribadinya. "Kenapa bisa begitu?" matanya menatap tajam menghunus ke arah asistennya itu. "Tadi pihak keluarga Selena menghubungi, mereka tidak akan datang. Selena melarikan diri ke luar negeri pagi ini. Mereka tidak bisa mengejar, pesawat nya sudah berangkat." Berkata dengan Mengesah. "Kenapa Se? Kenapa kamu lakukan semua ini? Bukankah kita saling mencintai?" Tiba-tiba saja matanya berembun. Sekuat tenaga Gio menahan air matanya agar tidak tumpah. 2 tahun berhubungan dengan Selena, gadis itu begitu dia cintai. Tapi kenapa di hari pernikahan nya, dia malah kabur. Gio Mengesah. "Cari tau alasan kepergiannya!" berkata dengan tajam. Berjalan menuju ballroom meninggalkan sang asisten. Sebelumnya, "Hah hari yang sangat cerah, tapi kenapa rasanya hatiku mendung begini ya!" Desah gadis belia berusia 17 tahun, Kiara. "Kia, kia...!" Mamanya memanggil dari ruang makan. "Iya mam, aku datang!" tak kalah berteriak. Kiara berjalan dari kamarnya menuju ruang makan. Duduk di samping mamanya. "Tumben lama, biasa nya untuk urusan makan kamu nomer satu!" Adnan kakaknya, mengusek rambut adiknya gemas. "Ah, kak! Kusut lagi dong rambut ku!" Mencebikkan bibirnya, kesal. Lalu membenarkan rambut nya yang di buat kusut oleh kakaknya itu. "Ayo mulai makan, jangan bercanda terus!" Sang ayah mulai berkata tegas. Kalau ayah sudah ikut bicara, semua diam dan mulai fokus dengan makanannya. Setelah berdoa, mereka mulai makan dengan lahap. "Kamu yakin ikut kerja sampingan di tempatnya bibi Alya?" menatap Kiara, puterinya. "Iya mam, sekalian untuk pengalaman. Sambil nunggu liburan selesai, daripada bosen di rumah." Kiara tersenyum. "Tapi kali ini tempatnya cukup jauh, pesanan katering akan di adakan di hotel yang ada di kota A, loh." Adnan sedikit tidak suka akan keputusan adik perempuan satu-satunya itu. "Iya, Ki. Coba pikirkan lagi, selama ini kamu belum pernah pergi ke luar kota loh." Bapak mulai ikut nimbrung. Kiara tampak berpikir, jari telunjuknya berputar-putar di meja makan. "Ki, perasaan ibu juga kurang enak. Sebaiknya kamu batalkan saja rencanamu itu." Ibu menyentuh kepala Kiara lembut. Kiara menatap ibunya, kemudian satu persatu anggota keluarga yang lain. "Kiara akan tetap ikut, maap." Dari sorot matanya terpancar berjuta permohonan maap. "Ki!" Ibunya menatapnya lembut. Karena ini keputusan puterinya, akhirnya mereka mengijinkan nya. Kiara akan ikut bibi Alya ke kota A, untuk mengurus katering pesanan acara pernikahan pengusaha muda sukses Gio Alfaro. Ditempat lainnya, di sebuah hotel besar. Tampak dekorasi mewah dan megah sudah selesai. Nuansa putih lebih mendominasi dekorasi, karena itu permintaan dari mempelai wanita. "Apa semua nya sudah lengkap?" Tanya seorang pria tampan berwajah tegas yang terlihat sedikit kaku. Dia adalah Gio Alfaro, mempelai pria. "Sudah 99 persen tuan, kita tinggal menunggu Bahia katering. Siang ini akan tiba di sini." Dengan sopan nya menjawab. "Pastikan semua berjalan lancar! 2 hari lagi pesta di laksanakan!" Berkata dengan dingin lalu pergi meninggalkan asisten nya. "Gio!" Seorang wanita cantik bertubuh tinggi menyapanya. Gio tersenyum hangat, wajah kaku dan dinginnya memudar. "Se, kamu datang sayang?" merengkuh bahunya, mengecup pipinya sekilas. Dia adalah Selena calon isterinya. Selena tersenyum, melingkarkan tangannya di pinggang Gio. "Bagaimana kamu suka?" tanya Gio dengan lembut. Selena mengedarkan pandangannya menelisik semua ballroom. "Suka sekali, semua sesuai keinginan ku." Mengecup pipi gio sekilas. Mereka berjalan mengelilingi ballroom, memeriksa semua kesiapan pernikahan 2 hari lagi. Hari yang di nanti telah tiba. Namun kegaduhan yang terjadi. Satu jam berlalu mempelai wanita tak kunjung terlihat. "Gi, ada apa? Mana Selena?" tanya mamanya dengan gelisah. Gio tersenyum tipis menyembunyikan kemarahan dan kesedihannya. "Tenanglah mam," menggenggam tangan mama nya. "Kak!" sapa Rama adiknya. Gio menghela napasnya panjang. Berdiri menghadap semua tamu dan berkata. "Mohon maaf atas ketidak nyamanan nya, acara pernikahan batal. Kalian bisa pulang, atau silahkan nikmati hidangannya, agar tidak terbuang sia-sia." Gio terlihat sangat tegar, berkata seperti tanpa beban. Namun di dalam hati terdalam nya, dia sangat marah dan kecewa. Berjalan ke ruangan khusus. Air matanya menetes tanpa bisa di tahan. Sekuat apapun pria ini, hatinya tetap retak karena seorang wanita. Lima jam berlalu. Gio masih sendiri, tak membiarkan seorang pun masuk. Termasuk adik dan orang tua nya. Dia ingin sendiri, memikirkan kenapa Selena-nya pergi. Sebotol minuman beralkohol sudah habis dia teguk dalam kemarahannya. Dia memang peminum, sehingga dia tidak terlalu mabuk meski menghabiskan banyak minuman. Berjalan menuju ballroom yang sudah sepi, hanya ada beberapa petugas katering yang masih memberes kan hidangan yang hanya sedikit tersentuh. "Kia ayo semuanya udah beres kan?" Seseorang rekan kerja nya memanggil Kiara. "Iya, sebentar," tak sengaja matanya melirik seorang pria tampan dengan mata memerah yang tampak sendu. "Itu kan calon pengantin pria." Gumamnya dalam hati. Kiara menghampiri temannya itu. "Aku ke toilet dulu sebentar ya." "Iya, aku menunggumu di mobil, oke," jawab teman nya. Kiara mengangguk, lalu dia pergi ke toilet. Beberapa menit kemudian, dia keluar dari toilet. Berjalan kembali menuju ballroom untuk mengambil tas nya yang di tinggalkan saat pergi ke toilet. "Pria itu masih di sana!" gumamnya. Berjalan melewati Gio dengan sedikit menundukkan pandangan nya, dia takut karena hanya ada mereka berdua di sana. "Greppp!" tiba-tiba saja Gio mencengkram tangannya. "Pak, lepasin pak!" pekik Kiara berusaha memberontak.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
95.9K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook