bc

My Amazing Juminten (21+)

book_age18+
4
FOLLOW
1K
READ
billionaire
contract marriage
HE
heir/heiress
blue collar
drama
bxb
scary
poor to rich
like
intro-logo
Blurb

Richard patah hati.

Sang pujaan hati gay-nya, Muda ternyata lebih memilih seorang wanita untuk dia nikahi.

Berbulan-bulan Richard terus saja merasa terpuruk karena 4 tahun menjalin kasih bukanlah waktu yang singkat untuknya. Richard sangat mencintai pria itu dan berniat untuk menikah dengannya. Namun karena cinta mereka yang terlarang membuat semua rencana-rencana indah yang Richard impikan harus gagal termasuk rencana memiliki anak.

Entah apa yang merasukinya malam itu, Richard tiba-tiba saja menawari seorang wanita malam untuk mengandung anaknya dan berjanji akan memberikan bayaran sebesar 5 miliar rupiah jika dia mau menyetujui permintaan tersebut. Tentu saja Juminten atau yang dikenal sebagai Sabrina tidak akan menolak tawaran menggiurkan yang datang padanya.

Dan inilah kisah mereka berdua. Richard yang gagal move on dan Juminten yang sangat mencintai uang.

chap-preview
Free preview
BAB 1
“Selamat ya Muda.” Kujabat tangan mantan kekasihku itu dengan raut wajah setenang mungkin. Sejujurnya saat ini perasaanku sangat marah dan juga kecewa terhadapnya. Namun aku masih cukup waras untuk tidak mempermalukan diriku sendiri, khususnya di antara para kolega dan juga saingan bisnisku yang turut hadir di acara malam ini. Kami sepasang gay. Aku pria dan dia juga pria. Perkenalkan namaku Richard Andreas. Seorang CEO yang bergerak di bidang properti. Pria keturunan Indonesia-Italia yang saat ini berusia 31 tahun. Selama ini orang-orang mengenalku sebagai pebisnis hebat namun bersifat kejam. Pria dominan yang berkuasa. Padahal kenyataannya, aku hanya pria kesepian yang sangat menyukai anak-anak. Benar-benar sesuatu yang tidak terduga bukan? Pemuda adalah pria spesial di dalam hidupku, setidaknya selama 4 tahun terakhir. Hubungan kami di mulai sebagai rekan bisnis. Namun lambat laun berubah menjadi hubungan asmara. Cinta terlarang yang penuh gairah. Beberapa waktu yang lalu dia meneleponku dan mengatakan jika hubungan kami harus berakhir. Tanpa penjelasan. Tanpa persetujuan. Aku di tinggal dan aku kebingungan. Merasa jika hubungan kami berdua baik-baik saja selama ini membuatku terus memikirkannya. Hingga pada akhirnya aku tahu jika dia akan menikah. Menikahi seorang wanita belia yang lebih pantas menjadi anaknya, bukan istrinya. Dengan perasaan marah dan kacau, aku pun nekat menghadiri pesta pernikahannya. Tanpa undangan tentunya. Mungkin Muda takut jika aku akan mengacaukan hari pernikahannya. Tetapi aku tidak segila itu dan aku juga masih menghargainya. Tidak sebagai seseorang yang aku cintai, tetapi sebagai sesama manusia. “Terkejut? Seharusnya saya yang begitu tetapi sudahlah. Saya tidak tahu kalau kamu sudah berubah Muda.” Muda tidak mengatakan apapun. Dirinya hanya diam dan terus saja menatapku dengan tatapan yang justru membuatku semakin marah namun tidak sampai membencinya. Bodoh. “Terima kasih mas atas kedatangan dan ucapannya.” Aku mengalihkan pandanganku ke sosok perempuan yang sejak tadi berada di samping Pemuda. Mulai dari wajah hingga seluruh tubuhnya, berulang kali. Atas-Bawah. Dia perempuan biasa. Tidak terlalu cantik dan juga tidak terlalu seksi. Aku yakin jika semua make-up di wajahnya telah di hapus, maka wanita ini akan terlihat jauh lebih muda di bandingkan sekarang. Bahkan dempul bedak dan merahnya lipstik tidak mampu menutupi wajah belianya, lalu mengapa Muda mau menikahinya? Dia hanya seorang gay, bukan p*****l kan? Perempuan belia ini terus saja tersenyum manis saat menerima uluran tanganku. Andai saja dia tahu siapa diriku, apakah dia akan tetap seperti ini? Atau justru dia akan segera memukulku dengan buket bunga di tangannya? Setelah menyalami kedua pengantin, aku pun memutuskan untuk segera pergi. Setidaknya aku sudah melihat dan memastikannya sendiri jika mantan kekasihku itu benar-benar telah menikah dengan seorang perempuan. Nyatanya aku memang telah di campakkannya begitu saja. Sialan memang. Apa kamu bahagia Muda? Tetapi kamu juga tidak terlihat tertekan saat ini. Bodohnya, aku masih berharap jika ada kesempatan untuk hubungan dan cinta kita berdua, sebagai selingkuhan ataupun simpananmu. Aku tidak peduli. Tetapi aku ragu dengan rencana ini, karena aku tahu siapa dirimu. Kamu adalah pria baik yang tidak akan pernah bisa menyakiti perempuan. Entah itu ibumu, sahabatmu dan mungkin juga istrimu. Pria terbaik yang pernah aku kenal dan satu-satunya pria yang membuatku ingin memiliki sebuah keluarga. Keluarga bahagia meski tidak biasa. Sial. Lagi-lagi aku memujinya, bukan membencinya. Hubunganku dengan Pemuda memang sebuah rahasia. Sejak dulu dan sampai kapan pun. Mantan kekasihku itu memang menginginkan supaya hubungan kami berdua tidak di ketahui oleh banyak orang, sehingga hanya segelintir sahabat dekat saja yang mengetahuinya. Malu dan tabu adalah alasannya. Akan tetapi yang utama adalah karena Muda tidak ingin membuat sang ibu merasa kecewa dengan putra semata wayangnya tersebut. Putra kebanggaan dan putra kesayangan. Jadi apa bedanya aku dengan simpanan selama ini? Sejujurnya aku pernah mengajaknya untuk menikah, berulang kali bahkan. Namun semua ajakanku itu selalu di tolaknya. Bukannya menyerah, aku justru semakin berusaha. Kebodohanku yang lain. Pemuda adalah orang yang sangat aku cintai. Aku ingin selalu bersamanya, selamanya. Sebagai pasangan dan juga sebagai keluarga. Harapan semu yang nyaris seperti mimpi belaka. Aku hanya ingin memiliki keluarga dan dia adalah anggota keluarga yang aku pilih. Aku juga ingin memiliki anak. Namun kami berdua adalah pria. Sehingga keinginan itu tidak akan pernah terwujud sampai kapanpun juga karena kami memang tidak mempunyai rahim, ingat itu. Flashback “Mari kita menikah. Kita bisa melakukannya di Jerman. Jika terlalu jauh, kita bisa mengadakannya di Australia. Bagaimana?” “Kamu pasti sudah tahu jawabannya Richard.” “Maksudmu, kamu menolaknya lagi? Apa kamu yakin?” “Maaf. Itu masih menjadi pilihanku.” “Baiklah. Saya tidak akan memaksamu lagi. Selama kita berdua bisa bersama, itu yang terpenting.” “Terima kasih Richard. Kamu tahu kan, jika aku sangat mencintaimu?” “Aku tahu, dan aku pun juga sama seperti dirimu.” Muda semakin mendekatkan wajahnya hingga akhirnya bibir kami bertemu, menyalurkan rasa sayang yang seharusnya tidak boleh terjadi. Namun bukankah cinta itu terkadang buta dan tuli? Penolakannya memang menyakitiku. Akan tetapi tidak bersamanya jauh lebih menyakitiku. Mungkin ini yang di namakan, Bersama dia aku sakit. Namun tidak bersamanya, aku akan jauh lebih sakit. Flashback End Sepanjang perjalanan, pikiranku yang kacau justru menjadi semakin kacau. Sehingga aku pun memutuskan untuk pergi ke sebuah klub malam. Aku butuh alkohol. Aku juga membutuhkan suasana yang ramai cenderung berisik. Aku tidak ingin kesepian sekarang. Maka dari itu, aku ingin pergi ke sana. Aku minum seorang diri. Menghabiskan beberapa gelas tequila dan vodka yang nyatanya masih belum dapat membuatku mabuk dan melupakan pria tersebut. Aku benci menjadi lemah dan aku benci ketika harus terpedaya karena seseorang. Aku, Richard Andreas. Seorang pria yang tidak pernah terbantahkan karena memang tidak ada yang berani membantahku selama ini. Namun sekarang, aku justru harus merasakan patah hati karena di putuskan secara sepihak oleh pasangan gay ku. Lucu dan ironi memang. Akan tetapi memang seperti itu lah kenyataannya. Hampir dua jam aku berada di sana dan beberapa orang mulai mendekatiku. Pria dan wanita. Sayangnya aku sedang tidak tertarik dengan keduanya. Oh salah. Aku yang sedang tidak tertarik dengan pria manapun dan aku yang memang tidak pernah tertarik dengan wanita seperti apapun. Kupandangi cicin couple milikku bersama Muda. Hadiah spesial untuk orang yang spesial di dalam hidupku. Cincin yang aku pesan khusus dari sebuah merek ternama dunia yang tentunya berharga mahal. Cincin yang aku pikir bisa menjadi pengingat, pengikat, dan tanda cinta kami berdua selamanya. Namun baru 4 tahun hubungan ini berjalan, aku justru telah di tinggalkannya. Aku pikir ketika kamu menikah, maka aku lah yang akan menjadi pasanganmu. Namun yang terjadi aku justru menjadi tamu undanganmu. Kamu benar-benar b******k Muda. Puas memandangi cincin couple kami, aku pun segera melepas dan memasukkannya ke dalam kantung celana. Aku terus saja menegak minumanku hingga habis tak bersisa. Merasa bosan, aku akhirnya memutuskan untuk segera pulang ke rumah. Namun langkahku harus terhenti ketika tiba-tiba saja seseorang datang medekat dan menyapaku. “Hai. Boleh kenalan?”

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

CINTA ARJUNA

read
12.3K
bc

Istri Tuan Mafia

read
17.1K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
3.5K
bc

Tergoda Rayuan Mantan

read
24.3K
bc

Pembalasan Istri Tersakiti

read
8.2K
bc

Ayah Sahabatku

read
21.0K
bc

Dipaksa Menikahi Gadis Kecil

read
21.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook