Baby Sitter In Love

Pemuda itu menggoyahkan kepalanya kekanan dan kekiri mengikuti alunan musik yang menggema diruang berlampu warna warni yang remang itu. Sesekali dia menyesap minuman yang ada ditangannya. Mata nya yang setajam mata elang mengedip sebelah saat beberapa wanita berbaju sexy melewatinya. "Hei, Aliander!" Pemuda itu mendesis saat ada seseorang yang duduk di sebelahnya. Dia meletakkan gelasnya lalu sedikit merapihkan rambut hitamnya. "Don’t call me Aliander. You know it." Ucap pemuda itu datar tanpa menoleh kearah temannya. "Oke Mr. Alian. Bukannya kemaren bokap lo udah ngelarang lo kesini kenapa lo masih bisa kesini?" Alian tertawa renyah, lalu menatap temannya itu. "Seorang Rendall Aliander Malvin akan selalu mendapatkan apa yang dia mau, Brandon Nicolas Biandra." Ucap Alian dengan nada angkuhnya. "Tetap angkuh." Gumam Brandon menatap Alian datar. ..... Seorang gadis dengan kecantikan yang luar biasa sedang duduk dihalaman belakang rumahnya sambil mengelus beberapa kelinci. Sesekali dia tertawa geli saat melihat kelucuan binatang itu. "Agatha!" Gadis itu menoleh dengan wajah polos saat mendengar ada yang memanggilnya. Dia tersenyum kecil saat seorang wanita paruh bawa berlari kecil kearahnya. Tak beberapa lama, setelah wanita itu sampai di dekat Agatha, dia menarik Agatha untuk berdiri. "Agatha sayang. Kenapa duduk di tanah gini. Jadi kotor kan." Ucap wanita itu sembari membersihkan celana Agatha yang terkena tanah. "Mama! Mama! Kelincinya lari!" Teriak Agatha yang melihat kelinci kelincinya berlarian terpencar..Saat gadis itu hendak mengejar kelincinya, wanita tadi menahannya. "No, baby! Biar nanti Pak Maman yang nangkep. Kita harus makan siang sekarang." Tegas wanita itu, membuat Agatha menekuk wajahnya sebal. "Kelinci Agatha, Mama.." Rengek Agatha sambil menarik narik ujung baju Mamanya. Mata gadis itu mulai berkaca kaca membuatsang ibu tak tega. "Iya, nanti ditangkepin Pak Maman ya? Sekarang Agatha makan dulu. Oke? Nanti Mama belikan ice cream." Mata Agatha berbinar saat mendengar kata ice cream keluar dari mulut ibunya. "Agatha mau ice cream!" Wanita dihadapan Agatha itu tersenyum gemas lalu mengecup wajah Agatha berkali kali. "Iya, Sayang. Tapi makan dulu" Agatha mengangguk antusias lalu menarik tangan ibunya untuk memasuki rumah. Sang ibu hanya dapat terkekeh melihat tingkah putrinya yang menggemaskan itu.