bc

About

book_age18+
698
FOLLOW
3.1K
READ
others
badgirl
tomboy
student
drama
sweet
highschool
first love
school
lonely
like
intro-logo
Blurb

Tentang..

Satu kata namun memiliki banyak cabang yang rumit.

Cerita ini adalah cerita kehidupan yang klise. Sangat biasa dan mungkin tak menarik.

Berawal dengan 5 orang sahabat yang memulai pendidikan barunya di Grand High School, Jakarta setelah sebelumnya mereka tinggal di Bandung.

5 sahabat yang sudah seperti saudara. Sangat dekat dan tak ingin menyakiti satu sama lain, bertemu secara tak sengaja dengan 5 orang penyuka balap mobil sport. Dan saat itu, kisah baru yang penuh cahaya dan kegelapan akan dimulai.

chap-preview
Free preview
About : 1. New Life
Kehidupan baru yang harus kita mulai dari awal dan suasana yang berbeda. ___ Jalanan kota Jakarta begitu ramai. Kendaraan beroda berlalu lalang dijalanan ibu kota. Terlihat dua mobil sport berjalan dengan kecepatan tinggi. Berlomba siapa yang lebih cepat. Banyak pengendara lain yang mendumal kesal melihat dua mobil yang seenaknya itu. Namun tiba-tiba ada beberapa motor sport mendahului dua mobil itu melalui tengah-tengah dua mobil itu dan membuat dua mobil itu hilang kendali dan berhenti mendadak. Pemilik mobil sport berwarna biru keluar dari mobilnya lalu membuka kaca matanya. "Sialan tuh motor!" Seru pemuda itu. Arlard. Tak lama, pemilik mobil merah sport disampingnya juga keluar diikuti teman-teman yang lain. "Siapa sih tuh orang. Sembarangan banget naik motornya." Gerutu pemuda pemilik sport merah. Kevin. "Udahlah, guys! Ngomel mulu. Kayak udah bener aja lo pada naik kendaraannya. Udahlah buruan. Ntar kita telat." Ucap gadis bernama Michell. Semua pun mengangguk lalu kembali memasuki mobil. ........ Lima motor sport berhenti disebuah tempat parkir Grand High School. Secara bersamaan mereka membuka helmnya. Pemilik motor biru dan putih, pemuda tinggi, cool. Louis. Pemilik motor biru, pemuda berwajah ramah namun ambisius dan bertubuh atletis. Ben. Pemilik motor merah dan hitam, gadis berambut sebahu dan manis. Sharen. Pemilik motor merah, gadis cantik dengan tatapan teduh namun bermimik datar. Jessica. Dan pemilik motor orange, gadis cantik dan mungil bermata hazel dan tatapan tajam. Lilly. "Not bad." Ucap Sharen memandang kesekeliling area sekolah itu. Banyak siswa-siswi yang memandangi mereka dengan tatapan kagum. Namun kelima remaja itu menatap cuek siswa-siswi itu. "Hope this day is good, guys." Ujar Louis menatap teman-temannya. Mereka hanya mengangguk lalu menuruni kendaraannya masing-masing. Berjalan memasuki gedung sekolah yang besar itu. Selang beberapa menit, dua mobil sport terparkir rapih di parkiran sekolah itu. Dua orang keluar dari mobil sport biru. Ali dan Michell. Dan tiga orang keluar dari mobil sport merah. Kevin, Audrey, dan Thomy. Lima remaja itu berjalan menuju gedung sekolah, namun tiba-tiba langkah Arlard terhenti saat matanya menangkap motor sport yang tak asing baginya. Ia berjalan cepat menuju motor-motor itu dan membuat heran teman-temannya. "Tunggu deh. Kayaknya gue kenal sama motor-motor ini?" tanya Arlardnambil menunjuk-nunjuk lima motor sport yang terparkir rapi. Teman-temannya mengangguk. "Bukannya ini motor yang tadi yah?" tanya gadis berwajah dingin dan berkacamata. Audrey. "Bener nih! Wahh.. Ternyata mereka sekolah disini juga. Awas aja kalo ketemu, gue hajar." Ujar Thomy. ........ "Aaa! Ganteng banget!!" "Gila, pada cantik gitu? Minder gue deh." "Anak baru tuh ya? Baru liat gue. Mana kece-kece lagi." 5 remaja itu berjalan santai tanpa menghiraukan ucapan siswa-siswi itu. Namun tiba-tiba salah satu dari mereka berhenti. Mau tidak mau yang lainnya pun ikut berhenti. "Kenapa berhenti, Ren?" tanya Louis pada Sharen. "Berasa gak sih kalian kalo kita itu diomongin dari tadi. Oh my god. This so bad. Risih banget gue." Ujar Shiren menatap teman-temannya satu per satu. "Udahlah, santai aja." Ucap Jessica seraya mengibaskan tamgannya. "Ya tapi kan..," "Udah deh, guys. Liat tuh mukanya Lilly udah kusut banget. Dari pada ntar dia ngamuk mending buruan deh kita ke ruang kepsek." Ujar Ben memotong ucapan Shiren. Lilly yang mendengar ucapan Ben yang sangat jelas menyinggungnya itu langsung mendaratkan kepalan tangan ke kepala Ben. "Sialan lo!" Seru Lilly. Setelah puas menjitak kepala Ben, gadis cantik itu berjalan cepat mendahului sahabat-sahabatnya. "Eh, Lilly. Tunggu!" ......... Physics Class, Grand High School Jakarta 27th Of January, 2020 07.01 WIB "Selamat pagi anak-anak," sapa seorang guru laki-laki kepada seluruh muridnya. "Pagi Pak Ikmal." "Oke. Tidak perlu basa-basi. Kita kedatangan siswa baru. Kalian ayo masuk." Seluruh mata siswa-siswi disana terpaku melihat tiga orang gadis cantik dan dua pemuda memasuki ruang kelas mereka. Ada yang berdecak kagum, iri, senang, dan sinis. "Mereka adalah teman baru kalian yang datang dari Bandung. Kalian, silahkan memperkenalkan diri." Ucap pak Ikmal dan diangguki kelima orang itu. "Saya Louis Kevinath Hiller. Kalian bisa manggil saya Louis." "Nama saya Ben Devan Aldrian. Panggil aja Ben." "Hai, saya Alaka Sharenia. Kalian bisa panggil saya Sharen. Salam kenal." "Saya Jessica Caldwell. Panggil aja Jessica." "Saya Lilly." Singkat, padat, datar dan jelas. Setelah memeperkenalkan diri, mereka duduk dibangku yang kosong dikelas itu yang memang sudah disiapkan. Arlard menatap lekat orang yang baru saja duduk di depannya. Lilly. Lalu menatap wajah satu per satu teman barunya dikelas itu. "Mau pindah atau mau tawuran? Rame banget." Gumang Arlard lalu melanjutkan kegiatan mencatatnya yang sempat terhenti. 2 Jam kemudian... Tettt~ Bel tanda istirahat kini berbunyi. Pak Ikmal membereskan buku-bukunya lalu mengucapkan selamat pagi pada murid-muridnya dan keluar dari kelas itu. Dan setelahnya, para murid itu berhamburan keluar kelasnya. Tinggalah 5 orang yang masih awam di kelas itu. "Mau ngapain nih kita sekarang? Mau keliling sekolah gak?" tanya Ben yang sudah berdiri dari tempat duduknya. "Ayo! Gue pengen liat-liat ini sekolah yang katanya eliet banget!" Seru Sharen heboh. "Kalian aja deh ya. Gue dikelas aja." Ucap Lilly sambil memasukkan buku-bukunya kedalam tas. "Kenapa Lly? Loe gak enak badan lagi?" tanya Jessica melihat gelagat Lilly yang lesu. Memang akhir-akhir ini Lilly mengeluh tak enak badan. Mungkin karena mereka sering keluar dimalam hari untuk balapan atau sekedar adu freestyle saja. Baru ingin menjawab pertanyaan Jessica. Tiba-tiba gadis itu merasakan sakit yang amat pada perutnya. Ia berdiri dari duduknya seketika, membuat sahabat-sahabatnya kaget. "Gue ketoilet bentar!" Setelah mengucapkan itu, Lilly berjalan dengan terburu-buru keluar dari kelas. Mengabaikan tatapan heran dari sahabat-sahabatnya. "Kenapa tuh anak. Kebelet gitu amat. Kayak liat hantu aja." Ujar Louis heran. "Yaudah, kalian liat-liat aja duluan nih sekolah, gue nyusul Lilly aja ya!" Seru Jessica lalu hendak mengejar Lilly namun ditahan oleh Sharen. "Loe mau nunggu dia BAB? Mending ikut kita aja." Ajak Sharen. Jessica berfikir sejenak lalu mengangguk setuju. ......... Seorang pria bertubuh tinggi dan memiliki tahi lalat dihidungnya yang mancung itu sibuk mendrible bola basketnya dilapangan basket yang luas itu. Ia tak memperdulikan terik matahari yang menyengat. Dan sekali shoot, bola basket berwarna orange itu masuk dengan mulus ke ring. Prokk.. Prokk.. Prokk~ Terdengar suara tepuk tangan dari belakang tubuhnya. Ia menoleh dan mendapati Arlard tersenyum kearahnya. "Permainan loe makin bagus aja. Mau adu sama gue?" tanya Arlard. Kevin menyeka keringatnya dengan punggung tangan. "Kebetulan ada lo. Tolong jagain bola gue yah. Gue mau ketoilet dulu. Kebelet." Ujar Kevin lalu melempar bola itu kearah Arlard. Dengan sigap, Arlard menangkap bola itu. Dan saat ia menoleh kearah Kevin, ia melihat laki-laki itu berlari kecil meninggalkan lapangan basket. "Ngajak main, eh malah disuruh ngejagain bolanya. Sialan tuh si Kevin!" Seru Arlard kesal. "Eh, ngapain lo? Tuh muka ditekuk gitu?" tanya Thomy yang tiba-tiba sudah ada disamping Arlard. "Yaelah, kayak hantu aja lo. Tiba-tiba nongol," ucap Arlard yang sedikit kaget melihat Thomy. "Nih si Kevin. Gue ajakin main, eh dia malah nyuruh gue jagain nih bola." Lanjut Arlard. Thomy menatap Arlard heran. "Emang tuh anak kemana?" tanya Thomy. "Kebelet katanya" "Dari pada muka lo ditekuk terus. Mending main sama gue." Ajak Thomy. "Oke" ___

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
76.1K
bc

MANTAN TERINDAH

read
7.0K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.2K
bc

Undesirable Baby 2 : With You

read
162.0K
bc

Mengikat Mutiara

read
142.5K
bc

HYPER!

read
559.3K
bc

LARA CINTAKU

read
1.5M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook