bc

The Two Elements

book_age16+
531
FOLLOW
1.4K
READ
comedy
twisted
sweet
mystery
spiritual
like
intro-logo
Blurb

Ellie-seorang remaja yang belum juga berubah menjadi werewolf, hingga saat purnama datang, dia merasakan perubahan besar dalam dirinya. Dia mewarisi kekuatan dua elemen sekaligus, air dan api. Sebagai werewolf, hal ini sangat langka terjadi, banyak vampir yang mengincar untuk membunuh Ellie, apakah gadis itu sanggup bertahan hidup?

chap-preview
Free preview
Bab 1
Suara ketukan pintu kamar masih tak mempan di telinga gadis dengan rambut sepinggang itu. Dia masih pulas tertidur dengan buku yang ada di sampingnya—sudah menandakan bahwa gadis itu semalaman membaca buku. Mamanya hanya bisa menggeleng kepala melihat anaknya yang masih tertidur dengan pulas di atas kasur. "Bangun, hei?" Dia menggerak-gerakkan lengan anaknya. "Ellie? Bangun sayang, katanya mau kuliah?" Laura mengusap kepala Ellie—gadis itu terbangun berusaha menetralkan cahaya masuk ke dalam matanya. "Udah jam 7 loh." Gadis yang bernama Ellie itu membulatkan matanya lalu dengan cepat berlari masuk ke dalam kamar mandi. "Dia sudah bangun?" tanya seseorang dari balik pintu. Laura hanya mengangguk pelan dan membereskan tempat tidur Ellie. "Sudahlah, kamu jangan terlalu memanjakan dia. Biarkan dia saja yang membersihkan kamarnya, kamu turun dan temani aku sarapan," ujarnya lalu berbalik arah meninggalkan kamar Ellie. Laura hanya menghela napasnya pelan dan berjalan mengikuti Gavin—suaminya. Beberapa saat kemudian. Gadis dengan rambut blonde itu turun dari tangga dan duduk di depan Mama dan Papanya. Dia mengambil satu gelas s**u di depannya dan meminumnya. "Ellie udah terlambat," ujarnya. "Kamu yang telat bangun," ujar Gavin. "Iya tau, tubuh Ellie kayak ada yang aneh deh, Ma." Wajahnya yang memelas dapat mengartikan dirinya kalau Ellie sedang lemas. "Aneh kenapa?" tanya Laura. "Aneh pokoknya kayak ada sesuatu yang ah sudahlah, aku udah telat," ujarnya lalu berdiri dan menggendong tasnya ke samping. Kaki jenjangnya berjalan menuju luar rumah, diikuti oleh Gavin. Gavin dan Ellie masuk ke dalam mobil. "Kalau mau jadi anak yang dewasa itu, kamu harus bangun pagi." Ellie harus bersabar pagi ini, karena Papanya—Gavin akan terus membahas soal keterlambatan dirinya bangun. Padahal Ellie hanya beberapa kali seminggu seperti ini, itupun karena dia ingin mengetahui sesuatu. Seperti bagaimana perubahan dirinya? Apalagi mengetahui soal keturunannya adalah seorang Werewolf. Ellie melirik jam tangannya, dia akan bertemu dengan orang-orang yang gila akan dirinya. Ya, seperti itulah resiko memiliki tubuh yang didambakan setiap wanita, tentunya. *** Ellie berjalan di sepanjang koridor kampusnya, beberapa orang bersiul menggodanya namun rasanya dia hanya ingin muntah, bukan tertarik. Ellie—menurut dari apa yang dia ketahui soal dirinya adalah keturunan werewolf? Kalau memang seperti itu, dia akan berubah. Ellie menyimpan tasnya. "Ellie, lagi ngapain?" tanya seorang pria yang sedang menatapnya tanpa kedipan mata. "Lagi boker, ya lagi duduklah. Masih aja nanya," ujarnya kesal. "Judes banget deh." "Diam atau aku tonjok?" tanyanya. Mood Ellie rasanya semakin hari semakin buruk. Dia masih memikirkan kenapa dirinya belum pernah berubah, dia mau mengetahui bagaimana warna bulunya, mungkin indah? Jelas secara Ellie adalah gadis cantik dengan tubuh layaknya model. Kata Mamanya, dia akan berubah jika sudah berusia 17 tahun. Namun apa? Sekarang bahkan dia sudah 18 tahun, namun tidak ada perubahan yang nampak pada dirinya. Entah seingin tahu apa dirinya soal perubahannya nanti. Dosen masuk dan memberikan pelajaran yang cukup mengundang otaknya untuk bergelut dengan rumus-rumus di depannya ini. 1 jam berlalu, dosen akhirnya keluar dan lihatlah sekarang, Ellie ditatap oleh banyak kaum lelaki. Ellie yang merasa tak nyaman akhirnya mengambil tasnya dan keluar dari ruang kelasnya. Dia berlari keluar tanpa sengaja menabrak seseorang. Brakh .... Elli terjatuh. Satu uluran berhasil membuat Ellie mendongak ke atas, lelaki yang cukup tampan menurutnya. Matanya yang sangat mirip dengan Papanya membuat Ellie menarik sudut bibirnya tipis. Dia mengambil uluran tangan tersebut. "Sorry," ujarnya. Ellie mengangguk. "Aku yang harusnya minta maaf, soalnya jalan enggak lihat-lihat," ujar Ellie. Tiga cowok yang tadi menggodanya di kelas kini mengikutinya. Ellie menoleh dan langsung berlari saat melihatnya, tanpa basa basi lagi kepada orang yang dia tabrak tadi. Merasa cukup aman, Ellie memberhentikan larinya. "Sial, sampai kapan sih aku kayak gini?" kesalnya lalu duduk bangku. Dia menatap beberapa orang yang lalu lalang di depannya, manusia. Mungkin Ellie tidak tertarik dengan orang-orang itu karena dia manusia? Tidak masuk akal. "Tapi, kata Mama banyak kok kaum werewolf yang suka sama manusia," ujar Ellie bergumam. "Ah! Kenapa aku jadi mikirin ini terus ya? Apa karena ...." Ellie menggeleng. "Enggak, Ellie. Ingat kata Mama, kamu udah punya takdir sendiri enggak usah terlalu dipikirkan," ujarnya. Satu pria duduk di sampingnya. Ellie menatap pria itu, pria yang sangat dia kenali. Teman SMA-nya yang kini satu jurusan dengannya, dan berkuliah di tempat yang sama yaitu Universitas Bucharest. "Nih, aku tadi liat kamu lari-lari enggak jelas," ujarnya tertawa melihat ekspresi wajah Ellie yang memerah. "Thanks." Ellie meneguk air botol yang diberikan pria bernama tag—Kristian. Berbeda dengan Ellie, Kristian adalah manusia biasa. Bukan dari kalangan Ellie, mereka sudah berteman lama namun Kris belum mengetahui Ellie yang sebenarnya adalah seorang werewolf. "Eh, Kris? Gue boleh nanya enggak?" tanya Ellie. "Hem." "Kamu percaya enggak? Kalau sebenarnya werewolf dan vampir itu ada?" Ellie menatap wajah Kris. Kris terdiam. Beberapa detik kemudian dia berkata, "Ngaco. Bukannya itu dongeng ya? Sebelum-sebelumnya aku pernah denger. Cuman sampai sekarang aku belum liat langsung, maknanya aku masih beropini bahwa itu semua enggak bener melainkan hanya dongeng doang." Ellie mengangguk-angguk. "Kalau kamu sendiri?" "Eh? Aku ...." "Hem?" "Sama sih enggak beda jauh sama jawaban kamu," ujar Ellie. Suasana kembali canggung, Kris sibuk membaca buku-bukunya berbeda dengan Ellie yang sibuk dalam pikirannya. Kris adalah temannya yang selalu mendapatkan peringkat pertama di kelasnya waktu mereka duduk di bangku SMA. Sedangkan Ellie hanya bisa menduduki peringkat ke 2 atau ketiga. Namun terakhir sebelum dia benar-benar lulus dari high school-nya dia menempati peringkat pertama dan berhasil mengalahkan Kris. Jadi, bisa disimpulkan bahwa Kris bisa dikalahkan. "Kris kamu anterin aku balik ya?" "Kan ada Pa—" "Papa sibuk, kamu aja sih. Aku males kalau banyak cowok-cowok yang nawarin pulang bareng bawaannya pasti diomelin sama Papa," ujar Ellie. "Diomelin karena aku tak patut dekat-dekat dengan manusia," lanjutnya dalam batin. "Cuman kamu doang yang paling dipercaya sama Mama dan Papa ya?" Ellie memasang puppy eyes. Kris mengangguk pelan. Ellie tersenyum, dia sengaja mengajak Kris karena dia ingin pergi ke toko buku mencari buku-buku yang akan menjawab semua pertanyaannya, mengenai werewolf yang sebenarnya. Ellie sudah mencari di internet namun, rata-rata semuanya tak lengkap dan hanya mengundang emosi dari Ellie saja. *** Mereka sekarang berada di dalam mobil Kris, Ellie meminta agar Kris membawanya ke perpustakaan di sekitar sini saja Rumania—di daerah bagian sini memang ada satu perpustakaan yang penuh dengan Informasi masa lalu, dan masa depan. "Ya, ya, stop!!" Ellie memukul-mukul mobil milik Kris. "Jangan dipukul juga kali," ujar Kris. "Ya maaf, kelepasan soalnya." Ellie membuka sabuk pengamannya dan keluar dari mobil. Ellie mengetuk-ngetuk kaca mobil, Kris membuka kaca mobil. "Kamu enggak mau ikut? Liat buku gitu? Buat memperdalam ilmu," ujar Ellie terkekeh lalu pergi meninggalkan Kris yang menggeleng. Ellie masuk ke dalam perpustakaan, dia menatap ke arah mobil Kris. Dia harus berjaga-jaga nanti Kris akan curiga jika Ellie membeli buku tentang Werewolf. ***

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.2K
bc

Time Travel Wedding

read
5.3K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.2K
bc

Romantic Ghost

read
162.3K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
8.8K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
3.1K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook