bc

BUKAN PRIORITAS

book_age16+
1
FOLLOW
1K
READ
family
tomboy
independent
brave
drama
tragedy
bxg
mystery
highschool
first love
like
intro-logo
Blurb

“Kamu seharusnya memberikan kesempatan untuk kakakmu, Keysha.”

Keysha baru menyadari bahwa selama ini Keysha tidak berhak berada di urutan pertama di keluarganya. Kakaknya yang harus ada di sana. Di dalam kehidupannya, Keysha selalu menjadi nomor dua dan bukan prioritas.

Keysha sendiri tidak pandai untuk menuruti permintaan dari ayahnya yang baru saja ia sebutkan. Entah, namun kali ini Keysha ingin di akui oleh orang tuanya.

“Kenapa tidak aku yang ayah pilih?”

Kenapa harus kakaknya?

Kenapa harus saudara kembarnya yang ada di urutan pertama di keluarganya?

Kenapa dia harus mengalah pada kembarannya sendiri? Padahal dia sudah mengalah dalam urusan kasih sayang ayah dan ibunya.

Kembar tidak semenyenangkan itu.

chap-preview
Free preview
SELAMAT ULANG TAHUN
Langkah kaki itu membuat Keysha terusik dari tidur lelapnya. Cukup lelap walaupun hanya di meja belajar yang tidak sempat ia bereskan karena ia sedang mengerjakan beberapa soal dan mempelajari pembelajaran yang esok akan di bahas. Keysha beranjak dari kursinya begitu mendengar langkah kaki yang bisa di bilang tidak hanya satu orang yang menaiki tangga di rumahnya. Bunyi ketukan sepatu ke lantai itu di selingi dengan kekehan dan bisikan - bisikan kecil milik beberapa orang di luar sana. Kakinya mulai melangkah mendekati pintu dan sudah menggenggam erat pegangan pintu dan segera membuka pintu itu. “Selamat Ulang Tahun.” Keysha tersenyum getir begitu melihat bukan pintunya yang dituju orang - orang tadi yang mengusik tidurnya. Keysha menutup celah pintu yang baru aja ia buka sedikit. Keysha menutup sepelan mungkin agar tidak menganggu orang - orang yang sudah masuk ke kamar di sebelahnya. Lagi - lagi Keysha tersenyum miris. Setiap tahun, tidak ada yang mengatakan selamat ulang tahun kepadanya. Keysha tidak mengharapkannya namun terkadang ia iri saja kepada kakaknya yang bahkan punya banyak teman yang bisa diandalkan di setiap waktunya. Keysha menekuk lututnya di atas tempat tidur. “Selamat ulang tahun, Keysha.” Katanya pelan. Selanjutnya, Keysha ingin melanjutkan tidurnya di atas ranjang dan sudah mulai menata bantal untuknya tidur namun ada yang menganggu telinganya. Ada ketukan di pintu balkon di kamarnya. Kenya kini mulai bergerak mendekati suara itu. Sebenarnya cukup menakutkan karena ini tengah malam hampir menuju dini hari dan ada yang mengetuk pintu balkonnya. Bisa saja itu orang yang akan membobol kamarnya. Tapi pikiran Keysha kini berpikir panjang. Jika itu maling atau sejenisnya, mungkin mereka sudah membobol masuk tanpa harus mengetuk pintu kaca di balkonnya. Kamarnya ada di lantai dua dan bagaimana caranya orang atau sesuatu itu mengetuk pintu kaca yang ada di antara kamar Keysha dengan balkon. Saat Keysha membuka gordennya, senyuman Keysha langsung tersungging. Keysha tidak punya banyak teman namun ada satu-satunya teman yang bisa naik ke balkonnya dengan membawa kue ulang tahun beserta lilin di atasnya. “Buka sih, Key. Lo mau liat gue mati kedinginan?” katanya setengah teriak untuk membuat Keysha sadar dari lamunannya. Lamunan yang tadinya melamunkan sosok di depannya yang bahkan tidak bisa Keysha pikirkan bahwa dia akan melakukan ini untuknya. Keysha tersentak dan membuka pintu balkon itu dengan cepat, “Dev, lo yakin ga salah kamar?” ___ Kenya yang ada di balkon sebelah kamar Keysha kini memanggil orang yang baru saja menyampaikan ucapannya kepada Keysha dan menjelaskan jika dia tidak salah kamar. “Van, lo salah kamar. Gue di sini.” Kata Kenya teriak di balkonnya. Dengan sangat jelas, Keysha bisa melihat Kenya yang sudah berlumur krim dari kue namun tetap cantik di matanya. Keysha masih saja iri karena dengan sangat berani Kenya bisa menarik perhatian Devano untuk menariknya menuju kamarnya dan menjalankan pestanya di sana. Keysha tersenyum, “lo bisa ke sana kalo lo mau.” Kata Keysha menggaruk lengannya yang tidak gatal sama sekali. Keysha merasa canggung karena dia diperhatikan oleh banyak mata di balkon sebelah. Udara dingin dan angin yang sedikit menusuk kulit itu menjadi saksi bisu dimana Devano yang disukai Kenya lebih memilih Keysha daripada Kenya. “Gue di sini dulu deh, ntar gue nyusul ke sana.” Kata Devano untuk membalas ajakan dari Kenya yang sudah tertawa dan bersenang - senang dengan teman - temannya yang lain. “Lo ga bakal tiup lilinnya, nih? Nanti keburu mati sama angin, Key.” Lanjutnya masih berusaha agar lilin di atas kuenya tetap menyala agar bisa di tiup oleh Keysha. Usaha yang membuahkan hasil karena tangannya kini masih saja menghadang angin yang akan mematikan lilin untuk Keysha dari Devano. Keysha sudah bersiap akan meniup lilinnya. Namun, “stop.” Kata Devano lagi secara mendadak membuat Keysha tersentak sedikit, “make a wish dulu.” Lanjut Devano yang mengumamkan kata maaf setelah melihat Keysha yang terkaget tadi. Tahun kedua yang sangat menyenangkan di sekolah menengah atas. Keysha bisa berteman dengan Devano. Berdiskusi banyak hal dan tentu saja Devano adalah teman yang bisa diandalkan seperti saat ini. Seorang Devano membuat ulang tahun Keysha tahun ini berbeda. ‘Terima kasih Devano, semoga lo tetep kayak gini. Lo panjang umur dan sehat selalu biar bisa nemenin gue sampai nanti.’ Setelah menggumamkan itu di dalam hari, Keysha meniup lilinnya. “Happy birthday, Keysha.” Kata Devano kemudian tersenyum sangat cerah kepada Keysha. Keysha tersenyum kemudian mengangguk kepada Devano, “makasih, Dev.” Kata Keysha dengan senyuman manis yang sangat ramah untuk Devano. “Dev, Kenya punya barang menarik. Sini cepetan elah.” Ucap teman - teman Venya yang masih ada di balkon kamar milik Kenya. Devano terkekeh kemudian menyimpan kue ulang tahun yang dari tadi ia pegang ke meja yang ada di belakangnya kemudian mengambil tas kertas yang dari tadi di siapkan. “Ini kado dari gue, ga bisa bawa apa - apa lagi.” Katanya, “lo tau, ga gampang naik dari bawah ke sini sambil bawa kue sama ini.” Lanjutnya mengangkat paperbag di tangannya itu. Sekarang giliran Keysha yang terkekeh, “lo sebaiknya ke sana nyusul temen - temen lo yang lain.” Kata Keysha menerima kado dari Devano, “makasih buat kue sama kadonya.” Katanya lagi. “Lo ga mau ngasih gue first cake gitu?” tanya Devano lagi. Keysha gelagapan, sebenarnya dia tahu apa yang dinamakan first cake. Hanya saja dia tidak biasa dengan ritual itu. Makanya Keysha sampai melupakan hal itu. Keysha sendiri sudah lupa dengan apa itu yang di katakan first cake karena sudah lama sekali rasanya tidak mendengar kata itu. Dia hanya ingat tapi sudah jarang memperhatikan makna dan juga bagaimana cara melakukan hal itu. Saking jarang dan bahkan tidak pernah lagi setelah kejadian dimana Keysha mulai dijauhi oleh Kenya. Keysha memotong kuenya dengan pisau bawaan dari kue itu kemudian mengambilnya sedikit dengan sendok yang ada di sana juga. “Ini bener - bener first cake gue, buat lo.” Benar, itu adalah kue pertamanya. Kue ulang tahun pertama yang diberikan oleh temannya. Biasanya nanti ada kue ulang tahu yang diberikan orang tuanya. Namun seperti biasa, setelah Kenya baru dirinya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

DENTA

read
17.0K
bc

(Bukan) Pemeran Utama

read
19.6K
bc

Head Over Heels

read
15.8K
bc

Byantara-Aysha Kalau Cinta Bilang Saja!

read
284.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook