bc

Ginjal Untuk Istri Suamiku

book_age18+
1
FOLLOW
1K
READ
love after marriage
manipulative
goodgirl
drama
tragedy
bxg
office/work place
regency
abuse
wife
like
intro-logo
Blurb

Aku miskin. tidak ada harapan untukku untuk hidup. lalu aku bertemu dengannya.

seseorang yang kupikir akan menolongku dan mencintaiku apa adanyam

kemudian Dia menikahiku. Lalu dia meminta ginjalku untuk istrinya.

chap-preview
Free preview
Prolog
“Buka bajumu!” perintahnya. Pria itu menatap Niluh dengan tatapan dahaga. Matanya menjelajahi tubuh gadis yang beberapa jam lalu dia nikahi. “Aku malu Mas Raka,” balas Niluh dengan suara ringan. Bibirnya tidak berhenti tersenyum. Dia begitu bahagia malam ini. Gadis polos itu, beberapa hari yang lalu, hidupnya tanpa masa depan. Miskin dan seorang pembantu. Namun sekarang, dia adalah istri dari seorang pria kaya raya, Raka Ekadanta. Seorang putra pertama dari keluarga yang memiliki sebuah perusahaan marketing yang menjadi salah satu terbesar di dalam negeri. “Malu? Kenapa kamu malu? Kamu sudah menjadi istriku sekarang,” balas Mahendra sambil berjalan mendekati Niluh. Gadis itu mundur perlahan, menuju ke tembok dan Raka mengurungnya dengan tangannya. Dia mencium pipi Niluh, lalu mencium lehernya. “Kalau kamu nggak mau buka baju, biar aku saja yang membukanya,” ujar Raka. Tangannya kemudian menarik baju tidur Niluh yang berbahan satin halus lalu merobeknya dengan paksa. “Mas, jangan. Nanti bajunya rusak. Baju ini mahal,” seru Nilu. “Mahal? Aku bisa membelikanmu baju seperti ini sebanyak yang kamu mau.” Raka terus merobek bagian depan baju Niluh sampai bagian dadanya terbuka. Nilu buru-buru menutupnya dengan kedua tangan. Pipinya memerah. Ini pertama kalinya dia menunjukkan bagian tubuh pentingnya di depan seorang pria. Untungnya dia adalah suaminya sendiri. “Jangan malu-malu, Niluh. Aku mencintaimu. Berikan tubuhmu padaku. Semuanya,” bisik Raka, lalu menggendong Niluh ke ranjang. Malam itu, terasa sakit bagi Niluh. Sakit sekali sampai rasanya ingin menjerit saja. Tapi Raka tidak peduli. Dia memaksa gadis itu untuk membuka lebar kedua kakinya untuknya. “Sakit Mas, bisa berhenti sebentar?” rintih Niluh. Air matanya menetes di kedua matanya. “Nggak apa-apa, lama-lama juga nggak sakit kok,” balas Raka sambil melebarkan kedua kaki Niluh dan terus bergerak dengan keras. “Bukan kah aku sudah memberimu segalanya? Sekarang, giliranmu untuk memberikanku segalanya.” Mendengarkan hal itu, Niluh tersenyum dan dia membiarkan Raka melakukan apa pun pada dirinya. Meski itu menyakitkan Darah bercecer di sprei kasur pada esok harinya saat Niluh membuka mata. Namun Raka tidak ada di sampingnya. Ke mana pria itu? Niluh, dengan pelan turun dari kasur lalu keluar dari kamarnya. Dia mendengar suara di kamar seberang. Dia mendekati kamar itu dan melihat Raka sedang duduk di samping sebuah ranjang seorang perempuan muda yang tampak sedang tidak sadarkan diri. Ada banyak kabel-kabel yang dipasang pada perempuan muda itu dan menghubungkannya dengan monitor. “Mas Raka,” panggil Niluh. Raka berbalik. Pria itu tampak bercucuran air mata. “Mas Raka, kenapa?” tanya Niluh dengan sedih. Dia tidak tega melihat suaminya tampak sesedih itu. “Niluh, istriku. Ini adikku, Sarah. Dia sekarang sedang sakit keras. Dia butuh transpalasi ginjal,” balas Raka. “Ginjal?” tanya Niluh. Raka mengangguk. Niluh tidak tahu bahwa suaminya itu memiliki adik dan sedang sekarat. “Aku sudah mencari ke mana pun ginjal yang cocok untuknya. Tapi aku sama sekali nggak bisa menemukannya. Dia akan mati kalau aku nggak segera menemukan ginjal yang cocok untuknya,” balas Raka. “Lalu bagaimana?” tanya Niluh. Mendadak, Raka berlutut pada Niluh sambil menangis keras. “Kamu ingat kan waktu itu ada pemeriksaan laboratorium sebelum kamu bekerja di sini. Dan hasilnya sama sekali nggak aku duga. Kalau ginjalmu cocok sekali dengan Sarah,” balas Raka. Niluh menatap Raka dengan bingung. “Mas Raka–“ “Niluh, istriku yang paling aku cintai. Maukah kamu memberikan ginjalmu untuk adikku? Aku sama sekali nggak bisa hidup kalau Sarah mati. Aku mohon padamu. Aku akan membahagiakanmu seumur hidupku,” Raka memohon sambil merangkul kaki Niluh. “Mas Raka, tolong jangan begini,” balas Niluh sambil mencoba menarik Raka berdiri. Pikirannya bingung dan campur aduk. “Tolong aku. Tolong lah aku, Niluh. Hidup dengan satu ginjal pun nggak apa-apa bagi orang yang sehat sepertimu. Tapi bagaimana dengan adikku itu? Sarahku itu? Dia nggak akan bisa hidup tanpa ginjal. Dan jika dia sampai mati, aku akan bersedih selamanya. Apa kamu nggak kasihan melihatku seperti itu?” tanya Raka dengan berlinang air mata. Niluh adalah seseorang yang berhati baik dan polos. Raka adalah seorang pria yang menolongnya dari tong sampah dan kehidupan yang membuatnya sengsara. Niluh sekarang memiliki banyak uang dan hidup enak. Mana mungkin dia tidak membalas kebaikan suaminya itu. Kehilangan satu ginjal tidak akan membuatnya merasa rugi jika digantikan dengan hidup yang nyaman. Suami yang baik dan keluarga yang hangat. Mertuanya menyayanginya, dan Raka akan melindunginya seumur hidupnya. “Baiklah Mas, aku akan memberikan satu ginjal untuk adikmu agar kamu bahagia,” balas Niluh kemudian dengan sabar dan perasaan yang ikhlas. Raka tersenyum dengan lebar mendengarkan hal itu. Lalu dia memeluk Niluh. “Terima kasih Niluh, aku akan membahagiakanmu seumur hidupmu,” balas Raka dengan hati yang berbunga. Niluh akan memberikan ginjalnya. Lalu Sarah, istri pertamanya yang sedang terbaring di ranjang itu akan selamat, dan dia akan bahagia bersama cinta pertamanya itu.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.5K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
295.4K
bc

Tentang Cinta Kita

read
214.4K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
172.2K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
152.6K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.6K
bc

TERNODA

read
193.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook