bc

Penyamaran Sang Miliarder

book_age18+
6
FOLLOW
1K
READ
love-triangle
one-night stand
HE
playboy
boss
drama
bxg
office/work place
like
intro-logo
Blurb

Rael Deka Lewis, seorang pewaris tunggal keluarga Lewis begitu bosan dengan kehidupan yang bergelimang harta, tidak sedikit para wanita datang menemuinya hanya karena dia adalah seorang pewaris.

Tuntutan keluarga yang menyuruhnya segera memiliki istri, membuat Rael menyetujui ide gila asistennya.

chap-preview
Free preview
1. Tuntutan Menikah
“Kapan kau akan menikah, Rael?” Pertanyaan itu membuat pria yang dipanggil Rael menatap ke arah gadis yang tengah duduk di sofa sambil menikmati teh dengan santainya. Wanita tua itu tersenyum sambil meletakan kembali cangkir teh di atas meja. “Umurmu sudah cukup untuk menikah, jika kau terus kerja kau akan menjadi perjaka tua?” Rael melepaskan kacamata bulat yang tengah digunakan sambil menghela napas dengan kasar. “Huh! Bagaimana aku memikirkan menikah jika satupun gadis tidak membuatku tertarik.” “Teman-temanmu sudah pada menikah dan memiliki anak, Rael. Sampai kapan kau akan terus melajang seperti ini? Huh? Apa kau menunggu teman-temanmu memiliki cucu setelah itu kau menikah?” “Ya, mungkin itu bagus. Aku bisa menjadi sugar daddy, Nek,” canda Rael membuat Johan tertawa. “Cucu sialan. Bisa-bisanya kau bicara seperti itu.” “Aku tidak salah, Nek. Bagaimana jika ternyata jodohku baru lahir?” Yolanda seketika memegang tengkuknya yang terasa tengah, sepertinya gula darahnya naik akibat perbuatan dari Rael. Johan berusaha menahan tawa mendengar perkataan Rael. “Owh. Tuhan, kenapa kau mengirimkan cucu laki-laki seperti ini padaku,” gerutu Yolanda. “Memangnya ada yang salah dengan Rael, Nek? Bukankah Rael adalah cucu yang paling nenek bangga-banggakan? Kenapa berkata seperti itu,” ucap Rael. Yolanda merasa jika cucunya tengah membuat gula darahnya naik. Dia tidak tahu harus berbuat apalagi agar Rael mendengarkan perkataannya mengenai pernikahan. “Rael. Nenek tidak sedang bercanda, ya. Nenek bicara dengan serius padamu.” “Dan, Rael pun serius, Nek. Rael sibuk dengan kerja, bagaimana Rael memiliki waktu untuk berkencan. Nenek tahu, pekerjaanku di sini sangat banyak bahkan Ayah memintaku untuk kembali ke Indonesia untuk menggantikan posisinya.” Rael berusaha untuk mencari alasan mengapa dirinya tidak memiliki kekasih sampai saat ini. “Tapi, masa iya, kau tidak memiliki kekasih. Kau tampan, pintar, bagaimana bisa kau tidak—” “Nek. Jangan bicara seperti itu, Nenek seperti menganggapku tidak laku. Asal Nenek tahu, ya, banyak yang menyukaiku, bahkan mereka menawarkan diri untuk tidur denganku, tapi yang Rael cari bukan gadis yang gampangan, Nek. Bukan gadis hanya menginginkan uang dan harta, dan Rael belum menemukan gadis yang tidak melihat kekayaan yang kita miliki,” ungkap Rael pada Yolanda, sang nenek. “Sudahlah. Kau tidak perlu mencari gadis yang seperti itu. Nenek telah membawa beberapa foto gadis-gadis yang telah nenek seleksi, mereka dari keluarga ternama dan keluarga mereka terpandang, datanglah dan lihat foto-foto mereka. Kau pasti tidak akan menyesal melihatnya, semua gadis ini lulusan luar negeri,” ucap Yolanda sambil membuka amplop berwarna cokelat yang di bawahnya. Real tidak punya pilihan selain menuruti apa yang dikatakan oleh Sang Nenek, dia pun ikut melihat foto gadis. Cantik tapi dia sudah mengenai seluruh gadis yang ditunjukan oleh neneknya, Rael hanya bisa menghela napas kasar. Semua gadis itu bukan seleranya. “Lihatlah, gadis ini. Mereka terlihat sangat cantik dan pintar bukan?” tanya Yolanda sambil memperlihatkan satu persatu foto yang berada di tangannya. Rael hanya melirik sekilas, dia sama sekali tidak tertarik. “Bagaimana jika gadis ini? Dia dari keluarga Kencana? Anaknya sopan, baik, nenek pernah bertemu dengannya, dia bahkan lulusan luar negeri lagi,” seru Nenek Yolanda sambil menunjukan foto gadis yang dimaksud olehnya. Rael mengelengkan kepala pertanda dia tidak menyukai kriteria yang diberikan neneknya. “Kalau putri keluarga Verdinan? Dia cantik dan baik hati, loh.” Rael lagi-lagi mengelengkan kepalanya. “Terus gadis yang seperti apa yang kau inginkan, Rael? Apa kau akan terus menjomlo sampai tua? Huh?” Yolanda mengomel, dia tidak tahu apa yang dipikirkan oleh cucunya sampai melajang sampai saat ini. “Nek. Siapa juga yang mau jomblo, Rael hanya tidak punya waktu.” “Terus kenapa kau tidak suka dengan semua gadis yang nenek tunjukan padamu, sih?” Rael menghela napasnya dengan kasar. “Nek, keluarga Kencana mereka keluarga yang gila dengan harta, dan nenek menyuruhku menikah dengan keluarga seperti itu? Tidak … tidak … Aku tidak setuju. Apalagi keluarga Verdinan, mereka juga sama saja dengan keluarga Kencana. Apa Nenek mau jika aku menikah dengan keluarga yang ingin menguasai harta kita? Tidak ‘kan?” Rael menolak mentah-mentah tawaran dari neneknya. “Baiklah. Jika itu yang kau pikirkan, Nenek punya satu gadis yang cocok dengan apa yang kau katakan.” “Nek. Aku akan menikah jika menemukan gadis yang menarik perhatianku tapi aku tidak akan menikah dengan buru-buru. Lebih baik terlambat menikah daripada memilih orang salah,” pungkas Rael. Yolanda memijat kepala karena terasa sakit, dia tidak tahu harus berbicara dengan Rael seperti apalagi agar cucunya segera menikah. Apalagi Rael begitu gila dengan pekerjaan sampai tidak pernah terdengar isu mengenai kencan dengan gadis. “Mereka semua adalah putri dari keluarga terpandang, Rael. Mereka selevel dengan kita,” jelas Yondala. “Aku tahu semua gadis yang ada di dalam foto, Nek. Keluarga mereka yang terlalu memikirkan harta ditambah sikap putri mereka begitu manja,” bantah Rael pada neneknya. Yolanda tidak tahu, harus cara seperti apalagi, agar cucunya tertarik pada gadis pilihannya. Seketika, Yolanda terpikirkan mengenai isu yang beredar tentang cucunya. “Apa jangan-jangan kau tidak suka pada gadis tapi kau malah menyukai pria? A-apa namanya, ya, mereka menyebutnya bay, day–” “Gay, Nek. Bukan bay, atau day.” Rael menghela napas kasar mendengar penuturan sang nenek, tapi tidak dengan pria yang berada di samping Rael, pria itu menahan tawa. Bisa-bisanya neneknya berpikiran jika dia adalah seorang Gay. “Nah, itu dia. Apa kau—” “Nek. Aku pria normal, ya. Bisa-bisanya nenek pikir cucumu ini seorang gay. Aku masih suka gadis.” Suara Rael naik satu oktaf membuat pria di sampingnya tidak bisa menahan tawa lagi dan tertawa terbahak-bahak. “Kau mau mati, Johan?” Rael melirik ke arah asistennya, tatapannya kesal membuat pria itu terdiam walaupun sesekali menahan tawa. “Kalau begitu, kau harus memperkenalkan pada nenek kekasihmu, tahun ini.” “Nek. Aku terlalu sibuk. Bagaimana bisa aku menemukan kekasih dalam setahun.” “Rael. Ayolah, nenekmu ini ingin cicit. Teman-teman nenek semuanya berbicara tentang cicit mereka bahkan menunjukan vidio cicit mereka, hanya nenek saja yang tidak memiliki cicit. Apa kau tidak kasihan pada nenekmu ini? Bagaimana jika nenek mati dan belum melihat cicit? Huh?” Rael hanya bisa memijat kepalanya, kali ini dia yang sakit kepala karena harus menuruti permintaan Sang Nenek. Dia kasihan mendengar cerita neneknya tapi tidak mungkin baginya untuk menemukan gadis yang tepat dalam waktu setahun ini. “Nenek tidak mau tahu, jika tahun ini kau tidak menemukan kekasih, Nenek akan menikahkanmu dengan putri keluarga Kencana.” Yolanda menyela perkataan cucunya, dia tidak mau mendengar apapun penolakan dari Rael. Mendengar perkataan Sang Nenek, Rael terdiam. Dia berpikir bagaimana bisa mencari kekasih dalam satu tahun sedangkan dia begitu sibuk dengan pekerjaan. Saat neneknya pulang, Rael meregangkan dasi dan menghela napas begitu kasar. “Huh. Bisa-bisanya Nenek ingin menjodohkanku dengan gadis manja, itu, apalagi keluarga mereka mata duitan. Dan sampai berpikir jika aku gay. Astaga.” “Bagaimana jika menyewa gadis untuk berpura-pura menjadi kekasih anda?”

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
92.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.3K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.3K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook