bc

Dinikahi Kakak Tiri Ex Kekasihku

book_age18+
212
FOLLOW
3.3K
READ
HE
forced
arranged marriage
blue collar
drama
campus
like
intro-logo
Blurb

Airin Mahardika Putri, seorang perempuan yang harus rela pisah dengan kekasih lantaran perselingkuhan. Tak sering pikiran buruk terlintas untuk mencelakai diri, tetapi tampaknya seorang pria yang sangat tidak jelas identitasnya muncul dan membuatnya semakin menderita. Entah memutuskan untuk pergi dari dunia atau memilih tetap tinggal dan bersama lelaki itu. Apa yang akan terjadi dengan Airin? Ayo, ikuti kisah mereka di sini. Jangan lupa tape love dan suaranya untuk novel ini ya, guys. Ikuti akun penulis : Otor Luar Binasah.

chap-preview
Free preview
Chapter 1. Diselingkuhi
--Happy Reading-- Di kampus. Airin Mahardika Putri, gadis cantik berwajah oval dengan tinggi badan ideal, rambut panjang sebahu berwarna hitam berkilau, hidung mancung, bermata coklat bening, berbulu mata lentik dan kulit putih mulus, sedang berjalan tergesah-gesah mengikuti langkah teman sekelasnya yang bernama Rico Ferdian. “Ayo, Airin! Kita harus cepat sampai di gudang kosong itu. Gue akan buktiin sama loe, kalo semua yang gue omongin nggak ngadi-ngadi. Gue nggak mungkin, ngebiarin teman baik gue disakiti sama mereka.” “Ya…ya, Rico. Tapi, langkah loe terlalu lebar. Gue nggak bisa ngimbanginnya.” Sttrt… Rico pun menarik tangan Airin, saking tidak sabaran. Pasalnya, ia takut apa yang dilihatnya tadi, mereka sudah mengakhirinya. Tap… Langkah kaki keduanya pun terhenti, saat adegan yang tidak pantas dilakukan oleh dua orang berbeda jenis kelamiin itu pun nampak jelas di matanya. “B-bayu… C-clarisa…” gumam Airin lirih. Airin bergeming, menatap lurus mereka yang sedang berciuman mesra, hingga dadanya si gadis yang sangat Airin kenal pun terekspos dengan jelas, setengah terbuka. Air matanya pun tak bisa terbendung lagi, seperti air hujan yang mengalir deras tiba-tiba. Airin menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya, agar tidak terdengar suara isak tangis yang ke luar dari bibirnya. Hatinya seperti tercabik dan tersayat pedih, melihat dua orang yang sangat Airin percaya itu pun telah mengkhianatinya. Emosi kemarahan Rico, sebagai teman sekelas yang mengenal Airin dengan baik, sudah naik ke ubun-ubun. Darahnya seolah mendidih, menyaksikan perbuatan sahabat dan pacar Airin yang sudah keterlaluan. Emangnya, mereka itu sudah kebelet banget apa, sampai harus melakukan hal menjijikan di gudang kosong seperti itu? Mana di kampus lagi. Apa mereka sudah gila? Atau mereka sudah nggak bisa nahan birahiinya? Dasar manusia-manusia iblis! Rico bermonolog dalam hatinya. “Loe jangan lemah, Airin! Loe harus beri pelajaran kepada mereka. Apa perlu gue yang akan turun tangan untuk melabrak mereka, Airin?” cecar Rico, tidak tahan ingin menghajar makhluk tidak tahu malu itu. “Jangan, Rico! Biar gue ajah.” Airin mencekal tangan Rico, sambil mengusap air matanya. Airin tidak ingin menunjukkan dirinya lemah di hadapan mereka. Ia harus buktikan, jika ia gadis tangguh dan pemberani menghadapi semua kenyataan yang disuguhi di hadapannya saat ini. Rico pun mengangguk kuat, lalu mempersilahkan Airin untuk melangkah maju. Airin pun segera melangkah dengan tegap dan menguatkan dirinya untuk bisa menumpahkan kemarahannya. “Okay, Airin! Loe pasti bisa.” Airin menyemangati diri sendiri. “BAYU!” teriak Airin dengan suara keras, membuat Bayu dan gadis yang sedang ia cumbui itu sontak bergeming. Mereka pun memutar tubuh dan kepalanya untuk menghadap ke arah suara yang sangat familiar di telinganya. “Airin…” gumam Bayu dengan bibir bergetar, wajahnya pun mendadak pucat. Sedangkan gadis yang berada tepat di sampingnya, hanya mengulum senyum sambil membetulkan kancing bajunya yang terbuka, tepat di belahan dadanya. Airin mendekat, lalu melayangkan telapak tangan kanannya ke arah Bayu dengan sekuat tenaganya. Plak! Tamparan keras, mendarat tepat di wajah pria yang begitu dicintainya. Membuat Bayu pun mengaduh dengan ringisan lirih. “Awwh…” “Loe jahat, Bayu! Loe juga jahat, Clarisa!” tunjuk Airin dengan murka. “Gue benci, kalian. Dasar, kalian brengsekk!” maki Airin dengan emosi yang memuncak. “Aku bisa jelasin, Airin! Ini, tidak seperti apa yang kamu lihat.” Bayu mencoba mengelak. Airin tersenyum getir, menatap wajah lelaki yang sudah satu tahun ini menghiasi hari-harinya. Ia pun bukan anak kecil, yang mudah dibohongi dengan rayuan maut lelaki itu. “Cukup, Bayu! Tidak ada yang perlu loe jelasin lagi. Semuanya sudah jelas, Gue udah lihat dengan kedua mata kepala gue sendiri. Mulai detik ini, kita putus!” Airin berlari meninggalkan dua orang pengkhianat itu. Airin pun tidak menyangka, jika Clarisa yang sudah ia anggap sebagai sahabatnya itu pun telah tega menusuk dirinya dari belakang. Tega berselingkuh di belakangnya dengan kekasihnya yang selama ini ia sangat percaya. “AIRIIIIN…..” teriak Bayu dengan suara kencang. “Arrrgh…” Bayu memekik frustasi, sambil menjambak rambutnya kesal, lalu kakinya terangkat untuk menendang udara. “Sialll!” umpatnya, meninju udara. “Untuk apa kau masih menyebut namanya, Bayu? Ada aku yang akan selalu ada di sisimu.” Clarisa menyentuh bahu Bayu lembut. Namun, langsung ditepis kasar olehnya. “Singkirkan tanganmu, Clarisa!” Bayu menatap sengit wajah selingkuhannya itu dengan geram. “Ini semua karenamu, Clarisa! Gara-gara kamu, aku jadi kehilangan gadis yang aku cintai.” Clarisa terbelalak, lalu membalas tatapan Bayu dengan sengit pula. “Apa? Apa kau bilang, huh? Semuanya gara-gara aku, begitu ? Dasar kau bajingann, Bayu!” maki Clarisa tak terima. “Terus selama ini, kamu anggap aku ini apa di matamu, huh? Hanya pelampiasan napsuu bejadmu saja, begitu? Bengsekk!” Clarisa bersungut-sungut, kedua matanya sudah terasa panas. Bayu tidak perduli dengan selingkuhannya, yang masih bersungut-sungut kesal. Tanpa berperasaan, Bayu pun meninggalkan Clarisa dengan langkah lebar. “Ck! Puas loh, udah memata-mataiku, huh?” dengkus Bayu, saat berpapasan dengan Rico yang masih berdiri di depan pintu gudang kosong tersebut. Rico tersenyum menyeringai dengan tatapan sinis. “Loe pantas mendapatkan semua ini, Bayu. Karena loe itu seorang pecundangg!” “Siall, loe!” Bayu mendorong kasar bahu Rico, membuat tubuh Rico sedikit terhuyung. Sementara Clarisa, menatap nanar ke arah lelaki yang semakin menjauh tersebut. “Arrghh…” Clarisa memekik kencang dengan mengepalkan kedua tangannya kuat, hingga buku-bukunya pun memutih pucat. Ia merutuki perlakuan Bayu, yang selama ini sangat ia cintai. Ya, Clarisa rela menjadi kekasih gelap Bayu, hingga bermain api di belakang sahabatnya sendiri, Airin. *** Di pinggir jembatan sungai. Airin sedang melamun, sambil menatap air yang mengalir deras di bawah jembatan yang ia pijak. Di sana, ia menemukan kesejukan dan ketenangan dengan suara air yang memenuhi pendengarannya. Sesekali, ia mengambil batu kerikil untuk dilemparkan ke dalam air yang mengalir tersebut, untuk mengalihkan pikirannya yang sedang berkecamuk. Sekelibat pikiran buruk pun, hinggap menguasai diri. Ingin rasanya ia menjatuhkan diri ke bawah sungai dari atas jembatan tersebut, agar terbebas dari rasa sesak dan sakit hati yang menghimpit perih. Namun, kewarasannya masih lebih mendominasi. Ya, usai memergoki kekasih dan sahabatnya tadi berselingkuh, Airin pun langsung masuk ke kelasnya untuk mengambil tas gendongnya. Ia pun kabur di jam mata pelajaran berikutnya, agar tidak bertemu lagi dengan Clarisa, sahabatnya. Eh, sudah menjadi mantan sahabatnya. Airin dan Clarisa, sudah bersahabat lama, jauh sebelum mereka mengenal Bayu Mahendra, kemudian menjadi kekasih Airin. Namun, siapa sangka ternyata Clarisa pun mencintai Bayu Mahendra, tanpa sepengetahuan Airin selama ini. “AAAA….. KALIAN SEMUANYA BRENGSEKK! KALIAN BAJINGANN TIDAK PUNYA PERASAAN!” teriak Airin meluapkan rasa marah dan kesalnya. “Woy… jangan berteriak di sampingku! Aku ini nggak tuli.” Suara seorang laki-laki yang tanpa Airin sadari, berada tepat di sampingnya. Airin pun refleks menoleh, lalu menatap aneh laki-laki itu. “Siapa sih loe? Ngapain juga loe deket-deket gue?” ketus Airin. Lelaki itu pun tersenyum tipis, lalu mendekatkan wajahnya ke arah Airin, membuat kaki Airin mundur beberapa langkah. Namun, punggungnya terbentur pagar jembatan, sehingga ia pun tak bisa bergerak lagi. Airin waspada dengan lelaki yang tak dikenalnya itu. “Aku seorang Malaikat Pencabut Nyawa, Cantik!” ujarnya, lalu tertawa lepas tanpa beban.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

BELENGGU

read
65.1K
bc

The CEO's Little Wife

read
630.2K
bc

After That Night

read
9.4K
bc

Hasrat Istri simpanan

read
9.1K
bc

Revenge

read
18.3K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
55.7K
bc

Istri Lumpuh Sang CEO

read
3.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook