“Apa ini mas?” tanya Lian dengan kening yang mengernyit dan menatap suaminya. “Hasil medical check up dan beberapa tes untuk tindakan Vasektomi, satu bulan lagi.” Saga menjawab dengan begitu santainya seolah ini hanya persoalan flu. Lian dan Saga sudah menikah selama lima tahun. Awalnya mereka sepakat menunda momongan. Namun di tahun kelima, Saga tiba-tiba memutuskan untuk tidak pernah jadi ayah dengan suatu tindakan medis satu bulan lagi. Sebaliknya, Lian tiba-tiba justru ingin memiliki anak. Saga tetap keras dengan pendiriannya dan Lian tidak bisa mengubah itu. Akhirnya ia memutuskan untuk menyusun misi mendapatkan benih dari suaminya sebelum segala kemungkinan tertutup selamanya.
Perceraian Iyas dengan mas Win membuat hidup perempuan itu kacau. Hingga waktu yang perlahan menyembuhkan setiap luka dan sedikit banyak mengubah hidup Iyas. Kini Iyas memutuskan membuka toko bunga setelah bangun dari mimpi buruknya. Tapi apalah takdir berkata, setelah bertahun-tahun susah payah menghindari semua yang berhubungan dengan mas Win, justru Iyas malah bertemu orang yang paling dekat dengan sumber rasa sakitnya, Bhaga. Seharusnya, Iyas punya sejuta alasan untuk membenci lelaki satu ini. Sebab lelaki ini adalah adik seorang yang membuatnya hancur berkeping-keping. Tetapi lelaki ini juga yang membuatnya merasa selalu baik-baik saja dan layak untuk dicintai.
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.