bc

Malam Panas Berondong dan Mama Muda

book_age18+
478
FOLLOW
6.1K
READ
one-night stand
HE
age gap
dominant
sweet
bxg
bold
campus
city
like
intro-logo
Blurb

Celine menghabiskan malam seru bersama genk wanita metropolitannya di sebuah night club. Mereka bermain truth or dare dan minum hingga mabuk. Tanpa dia sangka bos pemilik night club memperhatikannya dan jatuh hati.

chap-preview
Free preview
Malam Panas
"Wow, she's so sexy!" gumam seorang pria muda sembari menjilat bibir bawahnya. Dari sebuah kursi di meja bartender, pria muda bernama Ares Holmes itu tampak mengepulkan vape beraroma kopi Arabica yang kuat. Dia mengamati permainan seru truth or dare para wanita berpenampilan menantang di sofa tak jauh darinya itu. Ada satu wanita yang menarik perhatiannya. Permainan itu membuat wanita bergaun pendek biru muda tadi harus menjalani hukuman berupa tantangan melakukan sexy dance di panggung. Kali ini, perhatian dari pria yang merupakan owner baru Heaven Seven Night Club itu hanya fokus pada Celine. Wanita berambut cokelat bergelombang dengan mata biru itu berusaha mengabaikan siulan-siulan nakal dan kata-kata tak pantas yang menggodanya. Celine tak mengetahui bahwa ada sepasang mata tak berkedip yang terus menatap liukan tubuh panas menggodanya dari seberang ruangan. Ares terlihat memberi kode kepada manager club miliknya untuk mendekat. "Awasi wanita yang berjoget di panggung itu, jangan sampai ada tamu mengganggunya! Dia incaran saya, paham?!" titah bos muda itu dengan tegas. Sedikit terkejut karena owner tempat dia bekerja tertarik dengan seorang wanita tamu night club. Akan tetapi, Dodik tidak banyak bertanya dan menyuruh anak buahnya menjaga Celine. Nyaris tengah malam, kelima wanita itu bangkit dari sofa usai membayar bill masing-masing. Semuanya agak mabuk sekalipun yakin bisa menyetir mobil pulang ke rumah sendiri. Tak terkecuali Celine, dia bertekad melangkah dengan lurus keluar dari night club yang masih ramai tamu tersebut. "Ehh, Ladies, kalian duluan deh! Gue mendadak pengin pipis. See you next time, ya!" ujar Celine cipika cipiki lalu melambaikan tangan melepas kepergian teman-teman dekatnya. Setibanya di toilet, dia mengumpat kasar ketika antrean di sana tampak mengular. Celine pun melangkah untuk mencari sebuah bilik toilet di lantai atas night club. Ternyata idenya tepat, di lantai dua memang ada toilet kosong. Ketika Celine melangkah keluar dari pintu toilet wanita, dia berpapasan dengan Ares yang memang sudah mengikutinya di lorong dan saling melemparkan sebersit senyuman. Celine memfokuskan pandangannya ke wajah pria di hadapannya. Dia tampak ragu-ragu menggelengkan kepala yang sudah pusing dan makin pening lagi hingga menjadi sempoyongan. Dengan sigap Ares menangkap tubuh ramping wanita setengah mabuk itu. "Jangan nekad pulang, kau bisa bermalam di sini. Ayo!" bujuk pemuda itu seraya merangkul bahu wanita incarannya. "Argh ... lepaskan, aku tak mengenalmu, Sir!" Celine menepis sepasang lengan kokoh yang melingkari bahu dan perut ratanya. Tubuh ramping yang hilang keseimbangan itu dipepet Ares ke dinding dan dia lumat bibirnya. Sementara Celine yang lama tak merasakan lagi perlakuan maskulin dan intens seperti itu karena dia lama menjanda, justru membalas ciuman ganas dari pria tak dikenal itu. Nampaknya alkohol membuat pikirannya tumpul dan tubuhnya menjadi sensitif. "Ikutlah aku pulang ke penthouse, Darling! Sebaiknya kita tuntaskan rasa yang mengganggu itu malam ini saja!" rayu Ares tak tahan lagi. Dia seperti hewan pemburu yang telah menandai mangsanya dan harus mendapatkan wanita cantik itu. Celine mendorong d**a bidang dengan otot berlekuk-lekuk di balik kain mahal pria itu, dia menolak, "No. Aku mau pulang saja, ini sudah malam!" "Dini hari ... dan tempat ini juga sudah mau tutup. Kau mabuk, sementara di luar sana gelap. Kemarikan kunci mobilmu, biar aku yang mengantarmu atau kau ikut saja dengan mobilku ... that would be better!" debat Ares. Dia pun membawa Celine keluar dari nightclub dikawal oleh selusin bodyguard. Diam-diam Celine memperhatikan juga para pengawal Ares yang bejibun jumlahnya. “Sepertinya dia bukan orang sembarangan!” batin wanita itu sembari menghirup aroma parfum mahal yang menguar dari d**a Ares. Aromanya sama dengan parfum favorit mendiang suami Celine dan membuatnya serasa melayang-layang ke alam mimpi. "Kita pulang ke tempatku saja, ya!" putus Ares tanpa mendapat protes dari Celine yang mabuk berat. Dia pun menjalankan mobil Honda Jazz putih milik Celine. Jalanan kota metropolitan itu sudah lengang karena waktu menunjukan pukul setengah dua dini hari. Ares pun tampak memacu kendaraan itu agak kencang sehingga mereka cepat tiba di bangunan pencakar langit di mana penthouse miliknya berada di lantai 30. Setibanya di sana, pria muda itu langsung mengguyur tubuhnya di bawah shower air dingin agar gelora yang serasa membakarnya bisa segera mereda. Namun, tetap tak bisa, pikirannya tertuju terus pada sosok yang memikatnya tadi. "Ada baiknya kuintip id card di dompetnya mumpung dia masih tidur. Jangan sampai aku menjalin hubungan dengan istri orang!" gumam Ares langsung meraih handuk yang ada di gantungan besi dan segera keluar dari kamar mandi. "What the f*ck!" umpat Ares ketika mengintip id card milik wanita yang bernama Celine Wright itu. “Jadi, dia janda … 14 tahun lebih tua dariku?!" Pemuda itu menengok ke wajah damai yang terlelap tanpa suara di bantal miliknya lalu kembali menatap kartu kecil biru muda dengan foto Celine yang ada di tangannya. Bimbang hatinya, kedua saudara kandung pemuda itu; Alex dan Taylor pasti akan menertawakannya bila tahu dia menjalin hubungan dengan tante-tante. Ares mendengkus kesal, tetapi tak lama kemudian terdengar suara desah lembut dari bibir ranum itu. "Beibeh ... ahh!" Perlahan Ares melarikan tangannya ke betis putih mulus Celine. Jantungnya sontak berdetak lebih kencang, pemuda itu menelan salivanya dengan kasar karena menahan hasrat yang sejak tadi mengusiknya. Dia pun beranjak naik ke atas tempat tidurnya dan membelai wajah cantik menawan yang saat ini ada di bawah tubuhnya. "Sayang untuk dilewatkan, bukan? Aku suka sama kamu, Miss. Kita berdua single, kenapa nggak dicoba saja untuk yang pertama kalinya?" Telapak tangan Ares kini mulai menyusup ke dalam kain mini dress biru setengah paha yang dikenakan Celine. Lembah di lipatan sempit itu terasa basah karena sentuhan jemarinya. Dia pun ingin segera melepas pakaian Celine. Dengan tekad bulat, akhirnya Ares menggulingkan Celine hingga telungkup agar bisa dibuka resleting yang terletak di punggung wanita itu. “Honey, kamu memang spesial!" gumam pemuda itu terkesima saat melihat tubuh polos Celine yang begitu putih dan mulus bak porselen. Ares pun mulai menyusuri tubuh polos Celine dengan bibir dan sapuan lembut lidahnya. Dia menggeliat karena rasa panas yang membakar tubuhnya dari setiap sentuhan mereka. "Ohh ... please!" desahnya mendambakan sesuatu yang lebih dari itu. Tanpa berpikir apa-apa lagi, Ares menindih tubuh berlekuk seksi itu sembari menghujani kulit mulus wanita cantik di bawahnya dengan ciuman. Dia menggesekkan organ intim mereka agar Celine siap untuk dimasuki oleh kejantanannya yang berukuran di atas rata-rata. Ares tak ingin wanita itu kesakitan. Isapan di pucuk buah d**a Celine membuatnya terbawa dalam pusaran gairah, dia membuka tungkai kaki naluriah. Kemudian Ares menyambutnya dengan hunjaman kuat sekali ke inti gairah kewanitaan Celine. Sensasi kenikmatan menguasai dirinya bak selimut hidup yang nyaman membuat pemuda itu lupa diri. Desakan kuat pada lipatan lembut Celine yang seolah tak berujung membuat tubuhnya bermandikan peluh. Panas, licin, dan terasa nikmat. Bibirnya terasa kebas juga panas karena diisap habis-habisan oleh Ares. "Ohh ... Honey, aku harus menjadikanmu sebagai wanitaku! Besok pagi kita harus bicara serius, aku tak menerima penolakan apa pun itu bentuknya!" ujar Ares penuh tekad sambil masih terus melanjutkan hentakan ritmis pinggulnya. Aroma parfum dan peluh yang bercampur membuat Ares mabuk, dia menyukainya dan ingin terus menyentuh tubuh Celine. Mereka bagaikan dua kutub magnet yang saling tarik menarik dan sulit berpisah. "Aku harus memastikan agar kamu nggak kabur ketika bangun nanti. Kita harus bicara dalam kondisi sama-sama sadar, Cantik!" gumam Ares di tepi daun telinga Celine. Dia melakukan percintaan bersama wanita itu berkali-kali sepanjang malam hingga menjelang fajar tiba dan keduanya jatuh tertidur karena kelelahan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Life of An (Completed)

read
1.1M
bc

Suami Jantanku

read
3.0K
bc

Gairah Liar Sugar Mommy

read
47.1K
bc

Sweet Sinner 21+

read
885.8K
bc

Naughty December 21+

read
509.0K
bc

Life of Mi (Completed)

read
1.0M
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook