bc

Ternyata Pasien Gilaku Pewaris Kaya Raya

book_age18+
55
FOLLOW
1K
READ
HE
goodgirl
doctor
heir/heiress
drama
bxg
detective
office/work place
like
intro-logo
Blurb

Bagaimana rasanya jatuh cinta pada pasien gangguan jiwa?

Itu yang dirasakan Daniel Lucas dokter spesialis jiwa. Dia datang ke negara kelahirannya, Prosperia untuk mencari keadilan atas kematian ayahnya. Daniel juga ingin mencari Clara satu-satunya teman masa kecilnya yang mau berteman dengan Daniel.

Di tempat barunya, Daniel jatuh cinta pada Nadin William pasiennya di rumah sakit jiwa.

Nadin pura-pura Skizofrenia agar terbebas dari jerat hukum atas kejahatan yang dilakukan. Dia Bersandiwara karena ingin membalaskan dendam pada satu orang lagi yang menghancurkan kehidupannya dengan cara yang sadis hingga membuatnya trauma dan membenci pria. Selain itu Nadin juga ingin merebut kembali kekayaan mendiang kedua orang tuanya.

Begitu besar cinta Daniel sehingga bertekad untuk membawa Nadin kembali pada kehidupan normal. Dia mengabaikan peringatan kalau Nadin berbahaya untuknya, Daniel tidak tahu akan berhadapan dengan sosok lain. Siapakah dia?

Akankah Daniel mampu menghilangkan trauma Nadin?

Atau malah justru Nadin yang memanfaatkan cinta Daniel?

Apakah Nadin adalah Clara sahabat masa kecil Daniel?

chap-preview
Free preview
PROLOG
Mengandung Unsur 21+ Harap bijak memilih bacaan * * * Daniel Lucas memutuskan kembali ke negara kelahirannya untuk mencari keadilan dan membalaskan dendam pada pembunuh Ayahnya, Lucas Benedict. Sudah lama Daniel merencanakan hal itu tetapi dia terpaksa menunda keinginannya karena harus menyelesaikan pendidikannya dan bekerja sebagai dokter spesialis jiwa, di negara Meadowbrook. Bertahun-tahun Daniel hanya fokus dengan pendidikan dan kariernya. Tidak ada satupun perempuan yang membuat Daniel jatuh cinta. Dia tidak pernah menjalin hubungan asmara dengan wanita manapun meskipun banyak sekali wanita yang mengejarnya. Tidak pernah ada yang menyangka di balik fisiknya yang sempurna serta kecerdasan dan kepribadian yang mengagumkan, Daniel pernah menjalani kehidupan yang sangat menyakitkan ketika masih kecil. Ayahnya adalah seorang penegak hukum yang jujur dan adil, banyak orang jahat dari kalangan atas yang membencinya. Saat perjalanan dinas Lucas meninggal dengan cara yang tidak wajar. Jenifer istri Lucas dibantu mertua dan adik iparnya untuk menemukan siapa dalang dibalik kematian Lucas, hanya saja kekuatan mereka tidak sebanding dengan para musuh Lucas yang memang jahat dan kotor. Keluarga Daniel yang sudah berhasil mengumpulkan berbagai bukti dan mendapatkan nama pembunuhnya tetapi mereka tidak mendapatkan keadilan hukum. Jennifer yang sangat mencintai Lucas akhirnya depresi dan gantung diri, Daniel kecil menemukan jasad ibunya tergantung di kamar. Daniel yang masih berusia sembilan tahun harus melawan kesedihan dan rasa traumanya. Daniel kehilangan semangat hidup. Dia banyak mengurung diri dan enggan untuk bergaul. Di masa sulitnya itu dia hanya memiliki satu teman perempuan bernama Clara. Hanya gadis kecil itu yang mau berteman dengan Daniel yang pemurung dan lebih banyak diam. Saat Daniel mulai membuka diri untuk berteman dengan Clara, dia harus pindah ke rumah neneknya di negara Meadowbrook. Clara sangat marah sekaligus sedih saat mengetahui Daniel akan pindah ke negara yang jauh dan entah kapan akan kembali, saat hari kepergiannya Daniel menunggu Clara untuk pamit namun gadis kecil itu tidak menemui Daniel. Daniel yang tidak tahu di mana rumah Clara, pergi dengan rasa kecewa. Setelah dua puluh tiga tahun Daniel berhasil mendapatkan izin untuk kembali ke negara Prosperia dari nenek dan paman yang merawatnya. Selain untuk mencari keadilan Daniel juga berniat untuk mencari teman masa kecilnya itu. # Daniel duduk di atas tempat tidur berukuran Queen, pandangannya mengitari kamar tidur berdesain simple dengan warna earth tone yang sudah dia tempati. Pikirannya mengenang masa lalu. Ketukan pintu membuyarkan lamunannya, dia menghapus air yang menggenang di sudut matanya. Seseorang masuk ke dalam kamar setelah Daniel mengizinkannya. “Niel,kamu melupakan ini.” Nenek Anna memberikan sweater berwarna navy yang dia rajut sendiri untuk cucu satu-satunya. “Maaf, hampir saja aku meninggalkannya. Terima kasih nek.” Daniel tersenyum hangat. Nenek Anna duduk di sisi Daniel, lalu mengelus lengan kekar cucunya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Kemudian Daniel berbaring menjadikan paha neneknya sebagai bantal. “Aku pasti sangat merindukan nenek.” Daniel mencium tangan nenek Anna yang sudah keriput. “Apa tidak sebaiknya nenek ikut bersamamu? atau kamu batalkan saja rencanamu.” Daniel membuang nafas berat, dia hanya menatap nenek yang sudah merawatnya dengan penuh kasih sayang. “Lepaskan masa lalu, berdamailah dengan diri. Kalau mengikuti amarah sejujurnya aku pun marah dan tidak bisa menerima semua yang terjadi pada keluarga kita, tetapi memilih mengikhlaskan semuanya jauh lebih baik. Aku fokus untuk membesarkanmu, satu-satunya peninggalan anakku. Aku dulu selalu berdoa dan berusaha agar bisa merawatmu agar kamu bisa kembali bahagia dan menjadi laki-laki yang penuh cinta kasih.” Nenek Anna meneteskan air mata. “Terima kasih nenek, karena nenek dan paman aku bisa memiliki semangat hidup lagi. Sampai aku bisa mewujudkan cita-citaku menjadi dokter jiwa.” Daniel bangkit dari posisinya, dia memeluk sang nenek dan menghapus bulir air yang membasahi pipi keriput neneknya. “Tetaplah di sini nak, masa depanmu masih sangat panjang. Tak ada gunanya kembali ke masa lalu, Bimantara terlalu berbahaya. Dulu, segala upaya telah kami lakukan untuk mendapat keadilan, tetapi semua sia-sia. Aku tidak mau kau bernasib sama seperti ayahmu.” ucap nenek Anna dengan nada bergetar. “Maaf nek, kali ini aku tidak menjadi anak yang penurut. Aku tidak bisa hanya diam, aku harus membalas semua yang mereka lakukan, aku akan melakukan segala cara.” ucap Daniel penuh keyakinan. Dia sudah merencanakan ini sejak lama tetapi nenek dan pamannya selalu mencegahnya untuk kembali ke negara kelahirannya. Akhirnya ia memiliki alasan setelah pengajuan lamaran kerjanya diterima di negara sana. “Ya sudah jaga dirimu baik-baik, gunakan cara yang benar jangan melawan kejahatan dengan kelicikan. Nanti, di sana kau harus mencari kekasih dan menikah agar aku segera punya cicit.” Nenek Anna menjepit hidung mancung Daniel, mereka menikmati waktu bersama yang tersisa. "Aku sangat menyayangi nenek, aku janji akan menjaga diriku dan segera kembali ketika semuanya sudah selesai." Daniel tersenyum. Dia menggenggam erat paspor dan tiket pesawat yang akan digunakan untuk besok ke negara tujuannya, Prosperia. Dia menarik nafas kemudian menghembuskannya, lalu dia memasukkan paspor dan tiket ke dalam tasnya. Anna tidak bisa lagi menahan Daniel, hanya doa yang bisa diberikan untuk mengiringi kepergian cucunya ke negeri yang sangat jauh dari tempat tinggal mereka. Negeri di mana kekejaman terjadi pada kedua orang tua Daniel dan semua luka tercipta di negeri itu. Disisi lain, di negara Prosperia. Nadin C William, gadis cantik pasien rumah sakit jiwa yang sudah dirawat selama dua bulan berhasil membuat kekacauan dan melukai perawat laki-laki. “Keluarkan aku dari sini bodoh! Arrrrgghhhh persetan kalian semua.” dia berteriak di balik jendela jeruji besi. Sejak kemarin Nadin ditempatkan di ruang isolasi karena perilaku agresifnya sampai melukai orang lain. Sudah dua hari dia dikurung di ruangan isolasi yang kosong yang hanya ada tempat tidur di sana. Dia merindukan kamar perawatannya yang lengkap dengan fasilitas berbeda dengan kamar perawatan pasien lain. ”Sial!! Aku salah strategi. Ternyata terkurung di rumah sakit jiwa lebih parah daripada harus di penjara. Bodoh kamu Nadin, bodoh!” batin Nadin dia kesal dengan dirinya sendiri. Nadin terpaksa harus berpura-pura gangguan jiwa agar terbebas dari jeratan hukum akibat dari pembunuhan berantai yang sudah dilakukannya. Dia berhasil mengelabui banyak orang termasuk penegak hukum kalau dirinya gangguan jiwa, kejahatan yang dilakukannya disimpulkan karena Skizofrenia yang diidapnya. Dia harus melakukan itu agar tidak dipenjara karena dia harus melakukan balas dendam lagi pada satu orang yang sudah merusak kehidupannya secara sadis dan merebut harta kedua orang tuanya. Kepiawaian aktingnya berhasil menipu semua sehingga dia bebas dari jerat hukum dan harus menjalani pengobatan di Rumah Sakit Jiwa MH. Hospital. Nadin merasa kesal pada dirinya sendiri karena sudah salah strategi. Dia berpikir kalau bisa dengan mudah melarikan diri dari rumah sakit jiwa dibanding di dalam penjara. Sudah berbagai cara dia lakukan untuk melarikan diri namun upayanya selalu gagal, hingga saat ini dia masih terkurung di rumah sakit jiwa dan harus berakting gangguan jiwa. ”Tuhan aku sudah lelah berpura-pura. Aku tidak mau jadi orang gila sungguhan. Andai saja ada orang yang bisa menyelamatkan aku dari sini.” Nadin berharap. # Di negara Prosperia, Daniel tinggal di rumah milik kedua orang tuanya yang masih dirawat oleh tukang kebun dan pembantu kepercayaan keluarga Daniel. Rumahnya masih sama seperti dulu, tidak ada yang berubah. Baik dari penataan furnitur, hingga warna cat putih tulang yang masih sama. Hanya saja ada beberapa barang elektronik yang disesuaikan dengan zamannya. Selama ini hanya paman yang mengunjungi rumah ini, ketika sedang dalam perjalanan bisnis di negara ini. Sejak kemarin Daniel bekerja di rumah sakit jiwa MH Hospital. Dia masih mempelajari berbagai hal tentang rumah sakit yang sudah berdiri selama empat puluh tahun itu, dia juga mengobservasi pasien-pasien di sana. Dokter muda itu berhasil mencuri hati para suster karena sikap ramah dan ketampanannya, kehadiran Daniel menjadi hiburan cuci mata di tengah lelahnya tugas merawat para pasien gangguan jiwa. Daniel juga memiliki sifat rendah hati, dia memperlakukan semua orang tanpa memandang status, sebagaimana dia ingin diperlakukan. “Cukup melelahkan, hari ini.” Daniel meregangkan tubuhnya, menarik nafas dalam-dalam menghirup udara segar di taman rumah sakit yang terawat. Di sana ada beberapa pohon rindang dan bunga-bunga, serta rerumputan hijau yang bisa membuat pikiran Daniel tenang. Sayup-sayup dia mendengar suara wanita bernyanyi dengan lembut dan merdu. Kakinya melangkah mendekati sumber suara. Selama beberapa saat dia terpesona melihat sosok yang sedang bernyanyi. Perempuan muda yang memakai baju pasien rumah sakit jiwa, sedang duduk di kursi putih panjang besi. Gadis itu memeluk kedua lututnya sambil mengayunkan tubuhnya pelan. Wajah gadis itu berbentuk oval dengan hidung mancung, bibir sensual dan mata biru cerah seperti laut yang menyejukkan. Daniel duduk di sisinya. Pasien itu tidak mempedulikan Daniel. Setelah beberapa saat, gadis itu menoleh dengan tatapan kosong dan mata yang sayu namun bibirnya terus bernyanyi pelan. Daniel tersenyum mengagumi kecantikan gadis itu, hatinya berdebar tak biasa. Semakin dia melihatnya, semakin dia ingin terus menatapnya. Daniel merapikan helaian rambut panjang yang jatuh di pipi gadis itu, kemudian diselipkan di telinganya. “Kamu sangat cantik.” puji Daniel yang tentu diabaikan oleh gadis itu. Daniel merasakan detak jantungnya berdebar cepat, perasaan itu aneh baginya. Dia tidak pernah merasakan terhadap perempuan lain, apalagi pasien-pasiennya selama ini. “Apakah aku jatuh cinta?” tanya Danielle pada dirinya sendiri. Bersambung…..

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Her Triplet Alphas

read
7.0M
bc

The Heartless Alpha

read
1.5M
bc

My Professor Is My Alpha Mate

read
461.6K
bc

The Guardian Wolf and her Alpha Mate

read
494.6K
bc

The Perfect Luna

read
4.0M
bc

The Billionaire CEO's Runaway Wife

read
599.9K
bc

Their Bullied and Broken Mate

read
462.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook