bc

Lady Restia

book_age16+
21
FOLLOW
1K
READ
revenge
reincarnation/transmigration
second chance
brave
self-improved
tragedy
another world
rebirth/reborn
duke
villain
like
intro-logo
Blurb

Hanya karena nama karakter dalam novel sama, tanpa sebab Restia Wardani masuk ke dunia novel dan bertransmigasi ke tubuh Restia Adler De Freya. Pemain antagonis yang selalu mencelakai female lead.

Seolah sudah jatuh tertimpa tangga. Restia tau akhir hidup sang antagonis yang akan mati di tangan sang kaisar dan mirisnya ia adalah tunangan Restia sendiri.

Berusaha menyelamatkan diri?

Oh jelas tidak!

Kalau sulit kenapa nekat berjuang? Toh, ada kemungkinan Restia akan kembali ke dunianya setelah mati. Setidaknya itu yang ia tahu karena kebanyakan baca novel transmigasi.

Jadi Restia Wardani bertekad akan mengakhiri hidupnya lebih cepat dan memenuhi undangan interview di sebuah perusahaan yang sudah lama ia impikan.

Apakah usahanya berhasil?

chap-preview
Free preview
1. Percobaan Gagal
Hembusan angin menerpa kulit mulus terbalut baju putih menjuntai sebatas lutut. Rambut coklat bergelombang sepanjang pinggul ikut menari bersama tarian angin. Mata berwarna zamrud menatap gugus bintang yang tampak eksis berkelap-kelip di langit. Menampakan kilau memukau seperti lautan terpantul cahaya bulan. "Maaf, aku bukannya nggak betah tinggal di sini. Tapi.... ini bukan dunia ku. Ada impian yang harus aku capai di sana." Helaan nafas terdengar dalam dan berat, wanita cantik itu menaiki pagar pembatas yang berada di balkon rumahnya. Menunduk sayu sembari menatap dasar. "A-astaga! Kok tinggi banget sih!" "Sakit nggak ya kalau jatuh?" keluhnya tak sadar menggigit ujung jari. "Kalau nggak mati dan ternyata jadi cacat gimana?" Oh tidak! Kaki gadis itu mulai gemetar. Akhirnya ia berjongkok sambil berpegangan erat pada sela-sela pagar pembatas. "Ayolah! Bukannya kamu sudah bertekad?!" kekeuhnya kesal sambil memukul kepalanya sendiri. "Semangat!" Gadis itu kembali berdiri. Ada tekad kuat terpancar dari kedua matanya. Mengabaikan segala bentuk overthingking dan bersiap loncat. Namun, sebuah pekikan kuat menggema, "Nona Restiaaaaaaa!" Spontan gadis dengan nama Restia itu menoleh dan mendapati seorang wanita menatap cemas. Sayangnya keseimbangan kakinya kacau hingga ia terpeleset dan terhuyung. "Ma-mampus! Aku beneran jatuh...." batinnya. Ah, pada dasarnya Restia takut mati. Tapi demi masa depannya ia harus mati untuk terbebas dari dunia novel. Bagaimana situasi ini bisa terjadi? Baiklah, mari kita simak kilas balik gadis dengan nama lengkap Restia Alder De Freya atau dalam dunia nyata ia disebut Restia Wardani, si gadis biasa yang seharusnya akan interview keesokan harinya sebelum terlempar ke dunia novel. ---###--- Sepetak ruang dengan beberapa bekas makanan ringan tercecer di lantai. Baju kotor yang tampak menggunung dan buku novel yang berserakan di meja. Dari pada kosan, ruangan ini lebih mirip gudang. Orang yang melihat akan mengira kosan ini telah dimasuki maling. Nyatanya? Memang pemiliknya saja yang malas berbenah. Ia pernah berujar begini. "Rumah ku adalah sarang ku. Namanya sarang harus yang paling nyaman dan suasana inilah yang ternyaman versi ku." Memang agak aneh otaknya. Mungkin itu pengaruh dari menganggur kurang lebih satu tahun setelah wisuda. Membuat otaknya agak berpindah sedikit dari posisi normal karena sangking stressnya belum dapat pekerjaan. Restia adalah lulusan jurusan Tata Boga di salah satu universitas bergengsi. Yah, kalau ditelaah lagi, buat apa universitas bagus kalau tidak punya orang dalam? Ijazah mu akan sia-sia! Mau bukti nyata? Restia Wardani-lah orangnya. Setelah wisuda ia memutuskan untuk tidak pulang kampung dan mencari kerja di kota. Alih-alih dapat pekerjaan Restia justru menganggur cukup lama. Selama ini ia hidup dengan gaji part time menjaga stand jajanan di sebuah even. "Hah, kalau kayak gini terus mending aku pulang kampung aja deh. Lumayan beras nggak bayar," ujarnya lesu memandang sebuah website salah satu perusahaan. Itu adalah perusahaan terakhir yang ia lamar setelah semua lamarannya ditolak. Kebetulan ada lowongan yang membutuhkan jurusannya di bagian reset dan pengembangan. Restia benar-benar menaruh harapan pada JIS Group. Ada yang bilang perusahaan itu tidak pernah menerapkan nepotisme. Tapi, sudah lewat seminggu dan Restia belum dapat email maupun chat dari pihak perusahaan. "Kayaknya gagal lagi deh," keluhnya seraya merebahkan diri ke kasur. Tring! Sebuah notifikasi terdengar. Gadis itu sengaja mengabaikan. Ia sibuk dengan deretan rencana yang masih semrawut di pikiran. "Open BO aja kali ya," usulnya putus asa. "Hemmm, nggak deh dosa. Ah! Buka kuliner sendiri aja kali ya? Tapi nggak ada modal." "Tsk! Gini amat hidup. Sekolah dari SD sampai kuliah bayar mahal. Eh pas lulus susah cari kerja. Nasib jadi orang kecil mah susah," gerutunya sambil menyaut handphone. Ia teringat tagihan listriknya belum dibayar. "Eh...." "Ini apa?" "Eh..., masak sih...." Sejurus kemudian gadis itu loncat-loncat kegirangan setelah sadar dirinya mendapat chat seperti ini, "Selamat siang Restia Wardani. Selamat anda lulus seleksi tertulis. Untuk tahap berikutnya akan dilaksanakan interview besok tanggal 19 September 2022. Mohon hadir tepat waktu dengan pakaian rapih dan sopan. Ditunggu kehadirannya, Salam hangat, HRD JIS Group." Restia berhenti. Menajamkan pandangan untuk sekali lagi memastikan. Mungkin saja ini hanya khayalannya saja kan. Namun berulang kali dilihat itu adalah chat resmi dari pihak JIS Group. "Aaaaaaa! Mak anak mu lulus seleksi." Teriakmya kegirangan. Sudah pasti menggegerkan penghuni kosan yang lain. Bagaimana Restia tidak senang? JIS Group adalah perusahaan senior yang memproduksi berbagai makanan siap saji. Tidak usah dipertanyakan gajinya dan yang penting tahap interview hanyalah formalitas. Calon karyawan 80% sudah dipastikan akan diterima. "Oke, kendalikan diri mu Restia. Kamu harus berpenampilan elegan besok. Ayo cari baju yang cocok!" usulnya lalu beranjak. Hanya saja, baju formalnya semua kotor. Restia hanya bisa memandang datar tumpukan baju menggunung. "s**t!" "Nggak apa-apa. Ayo beli baju baru!" ujarnya semangat. Tidak lama Restia telah sampai di pusat perbelanjaan. Menghabiskan kurang lebih sepuluh menit mengendarai motor. "Coba kita liat. Aku butuh kemeja putih blazer hitam sama celana hitam." Gumamnya sembari melirik catatan di handphone. Setelah ketiga barang itu digenggam Restia berniat pulang. Namun perhatiannya disita setelah melewati papan diskon besar yang terpampang di Gramedia. "Sialan! Aku paling nggak bisa ngelewatin diskon novel!" Restia pun tergiur dan meluncur tanpa hambatan ke gerai buku itu. Memilih beberapa novel sambil tersenyum bahagia. Baginya novel adalah self reward yang paling bagus. Restia bisa seharian menghabiskan waktu untuk membaca. Oh! Tentu saja itu berlaku untuk novel saja. Kenyataannya Restia benci buku mata pelajaran. Walau kadang ia harus terpaksa membacanya ketika kuliah dulu. "Eh, novel Matahari Eraslan masih ada ternyata. Kirain udah nggak terbit lagi." Gumam Restia, itu adalah novel dewasa yang mengangkat kisah cinta seorang Kaisar negeri Eraslan dan gadis tawanan perang. Cukup menarik karena banyak plot twis yang tersedia. Salah satu novel yang diakui Restia. Terlebih ada namanya dalam novel itu. Yah, walaupun namanya milik pemeran antagonis sih. "Itu Matahari Eraslan ya?" Saut suara baritone. Spontan Restia langsung menoleh. Mendapati laki-laki tampan berpostur jangkung. "I-iya." "Mau kamu ambil?" "Enggak, aku udah punya." "Kalau gitu buat aku boleh? Punya ku ketumpahan kopi jadi nggak bisa dibaca lagi." "Ah, sayang banget. Iya sok atuh ambil aja." Serah Restia pada laki-laki itu. Tatapan matanya terasa sendu memandang buku lumayan tebal itu. Jarang sekali ada laki-laki gemar baca novel. Membangkitkan minat Restia untuk bertanya. "Kamu suka baca novel?" "Ha? Emh..., iya, akhir-akhir ini." "Hemm, kamu udah baca Matahari Eraslan sampai selesai?" Pria itu hanya mengangguk sambil melihat-lihat keadaan buku. "Menurut mu gimana alur buku ini? Menarik banget nggak sih? Banyak plot twis. Aku pikir bakal sad ending ternyata happy ending." "Oh ya? Menurut ku sad ending tuh." Restia langsung menoleh. Apa jangan-jangan dia menentang hubungan male lead dan female lead? "Kenapa sad ending? Kan mereka bisa bersama." Laki-laki itu terkekeh singkat, "kayaknya kita beda ship ya? Aku lebih suka Restia dari pada Aurora." "Walaupun Restia jahat?" "Menurut ku Restia bukan jahat. Dia cuma ingin mengejar apa yang harus jadi miliknya." Apaan sih nih orang? Dari sekian banyak penggemar Restia yakin cuma dia yang mendukung pemeran antagonis dan male lead bersama. "Tapi menurut ku caranya salah. Emang dengan meracuni female lead, Kaisar bakal terima dia? Walaupun Restia tobat pun aku tetep nggak bisa maafin." ujar Restia. Laki-laki itu tidak berkomentar lagi. Ia justru pamit pergi setelah melirik jam di tangan. "Baru kali ini nemu orang aneh." geleng-geleng Restia. Sepanjang jalan Restia masih memikirkan dimana letak bagusnya Restia Alder D. Freya sampai laki-laki tadi membelanya. Hingga suara klakson menyadarkan. Tapi sialnya saat Restia sadar yang ia dapati justru truk pengangkut paku bumi meluncur dari arah kiri. Lalu... BRAK! Restia terpental jauh. Darah merembas membasahi aspal jalan. Sejurus dengan itu pandangannya memburam ketika banyak orang berbondong-bondong lari ke arahnya. "Padahal besok aku harus interview." Batinnya seraya menutup mata. Agak ketar-ketir sebenarnya buat nih cerita. Soalnya aku tuh nggak tauuu gaya kerajaan barat. Hiks! Modal nekat aja ini mah.... Kalau ada kesalahan tradisi atau sejarah dll. Koreksi ya gess? Bantu lope & komen Lope sekebon ??

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Suami untuk Dokter Mama

read
18.8K
bc

Ay Lub Yu, BOS! (Spin Off MY EX BOSS)

read
263.8K
bc

Bukan Cinta Pertama

read
52.6K
bc

Love Match (Indonesia)

read
173.4K
bc

Pesona Mantan Istri Presdir

read
14.3K
bc

KUBELI KESOMBONGAN IPARKU

read
46.2K
bc

Pengganti

read
301.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook