bc

RAHIM SEWAAN OM CEO TAMPAN

book_age18+
5.3K
FOLLOW
36.5K
READ
contract marriage
HE
arrogant
boss
drama
bxg
city
like
intro-logo
Blurb

"Saya bisa memberikan Anda seorang bayi, Om?" ucap Serra nekat.

Ethan menatap heran Serra. "Apa kamu sudah gila?"

"Saya mendengar pembicaraan Anda dengan mama Anda. Beliau butuh cucu, kan? Saya bisa memberikannya cucu, tapi bantu saya membayar operasi ayah."

Serra Anastasia, gadis berusia 18 tahun yang baru saja tama SMA, terpaksa menyewakan rahimnya demi biaya operasi Bypass jantung sang ayah pada seorang om tampan yang bernama Ethan di sebuah klub malam.

Ethan Alexander, seorang CEO berusia 38 tahun, pernah mengalami patah hati sehingga memutuskan untuk melajang selamanya. Namun, desakan sang mama yang terus menuntut seorang cucu padanya, membuatnya menerima penawaran gadis asing yang tak sengaja ia temui di klub malam.

Bagaimanakah, kisah mereka selanjutnya?

chap-preview
Free preview
Saya Bisa Memberikan Om Seorang Bayi
“Saya bisa memberikan Om seorang bayi.” Ethan memandangi gadis muda berpakaian seksi yang lebih pantas menjadi anaknya dengan tatapan heran. Dengan entengnya, dia menawarkan bayi padanya. “Apa kamu sudah tidak waras?” desis Ethan dingin. Ia datang ke klub untuk membuang penat, malah bertemu seorang gadis gila. Namun, gadis itu bukannya gentar malah memegangi tangannya, menyeret Ethan ke tempat yang cukup sepi di klub malam tersebut, kemudian mengatupkan kedua tangannya, kembali meminta hal absurd padanya. “Saya mendengar percakapan Om di telepon tadi. Mama Om menginginkan cucu, kan? Saya bisa memberikannya untuk Om asal Om mau membantu saya membayar biaya operasi jantung ayah saya.” Ethan menyimak perkataan Serra sambil menatapnya dari atas ke bawah. Gadis mungil itu begitu muda dan seksi. Apa dia sedang menjual dirinya? “Pergilah! Aku tak punya waktu meladeni gadis sinting sepertimu.” Serra tak patah arang. Ia sudah membuang harga dirinya demi kelangsungan hidup sang ayah yang membutuhkan biaya besar untuk operasi Bypass jantungnya. Jika tidak dioperasi, nyawa ayahnya akan melayang. Karena itulah Serra berada di sana, berniat menjual dirinya pada laki-laki hidung belang hingga ia tak sengaja bertemu om tampan yang sejak melangkahkan kakinya ke dalam klub tampak begitu kesal. Sampai akhirnya Serra tahu apa yang membuat om tampan itu gerah dan akhirnya memberanikan diri menawari pria tersebut seorang bayi. Serra berlutut di kaki Ethan lalu kembali memelas. “Tolong bantu saya, Om! Ayah saya akan meninggal jika tidak dioperasi. Saya tak punya uang sama sekali karena saya belum bekerja. Saya baru menyelesaikan pendidikan SMA saya. Saya rela menjual diri saya malam ini pada siapa saja asal saya mendapatkan uang 150 juta. Saya juga rela menyewakan rahim saya," isak Serra berlinangan air mata. Ethan terhenyak mendengar penuturan Serra. Apa benar ayahnya harus dioperasi? Ini bukan modus saja, kan? “Apa kamu serius ingin menyewakan rahim kamu?” “Iya, Om. Apa pun akan saya lakukan asal ayah saya selamat. Ini kali pertama saya ke klub malam, berharap ada yang bisa membeli saya 150 juta. Saya bahkan rela menjual keperawanan saya demi kelangsungan hidup ayah saya.” Serra menjelaskan kondisinya dengan deraian air mata. Ethan tertegun. Apa gadis itu dikirim semesta untuknya? Dirinya yang tak mau terlibat romansa dengan wanita mana pun lagi pasca ditinggal pergi sang kekasih sepuluh tahun lalu, tiba-tiba diminta sang mama agar segera menikah supaya bisa mendapatkan seorang penerus. Tebersit niat gila di hati Ethan untuk menyewa rahim gadis itu agar mendapatkan keturunan. Apa ia harus merealisasikan keinginan gilanya itu? “Aku memang butuh anak karena mamaku terus mendesak ingin punya cucu dariku. Tapi apa kamu serius mau melahirkan anakku?” Ethan mengonfirmasi. Serra mengangguk setuju. “Saya mau, Om. Nikahi saya dan saya akan memberikan Om seorang anak! Setelah melahirkan saya akan pergi.” Ethan mendengus kesal. “Aku memang pengen punya anak, tapi tak mau punya istri.” Serra dilema mendengar ucapan laki-laki itu. Bagaimana mungkin ia hamil tanpa suami? “Nikahi saya tanpa harus mengadakan pesta atau semacamnya! Sembunyikan saya agar tidak diketahui orang lain. Saya tak mau berzina, Om.” Serra menekankan. Ethan mencibir sinis. “Sok suci kamu! Padahal kamu juga mau jual diri di sini.” “Saya memang masih suci, Om. Saya terpaksa melakukan ini karena nyawa ayah saya di ujung tanduk. Saya mohon nikahi saya dan saya akan pergi setelah melahirkan anak Om.” Serra membujuk laki-laki dewasa itu agar mau menerima penawarannya. Ethan memikirkan usul gadis muda yang sedang berlutut memegangi kakinya. Kesempatan seperti itu tak akan datang dua kali. Mana ada gadis yang mau melahirkan anak dan menyerahkan padanya tanpa menuntut menjadi suami sesungguhnya. Ethan juga sadar usianya tak lagi muda. Dua tahun lagi ia akan genap berusia 40 tahun. Wajar juga mamanya terus mendesaknya agar menikah dan punya anak. Masalahnya, sakit hatinya akan pengkhianatan kekasihnya masih begitu membekas, membuat pria itu mati rasa pada lawan jenisnya. Kini, ada jalan dari semesta untuknya agar memiliki keturunan tanpa harus membina rumah tangga. Sepertinya ia tak bisa melepas penawaran itu begitu saja. “Apa kamu yakin masih perawan?” tanya Ethan sambil memegangi dagu Serra menghadapnya. Gadis cantik itu mengangguk. “Om bisa buktikan saja sendiri nanti kalau saya tidak berbohong.” “Bagus! Bukan apa-apa, aku tak ingin anakku lahir dari rahim wanita nakal. Kalau di malam pertama nanti kamu terbukti tidak perawan, maka perjanjian kita batal. Apa kamu tetap mau melanjutkannya?” Serra menatap lamat-lamat mata om tampan di depannya, berusaha meyakinkan kalau ia memang gadis perawan. “Saya mau, Om. Saya tak punya pilihan di sini. Besok saya harus segera mendapatkan uang operasi ayah saya. Kalau tidak, ayah saya tak akan bisa bertahan.” Ethan menghela nafas panjang. Tampaknya ia harus segera menikahi wanita itu besok dan membuktikan apa dia masih perawan atau tidak sebelum membayar biaya operasi jantung yang diminta oleh gadis itu. “Oke, sekarang kamu berdiri! Aku bukan Tuhan yang wajib kamu sembah,” titah Ethan dingin. Serra menuruti kata-kata Ethan, lalu bertanya, "Apa itu artinya, Om setuju dan menerima tawaran saya?" Ethan menatap tajam Serra lalu mengajaknya ke ruangan khusus yang selalu ia sewa jika ia ingin mabuk-mabukan sampai pagi. “Duduk, aku akan menghubungi sekretarisku sekarang juga! Kita harus membuat perjanjian hitam di atas putih yang isinya aku berhak mengambil hak asuh anakku setelah bayi itu lahir. Aku akan memberimu waktu dua bulan untuk menyusuinya. Setelah itu aku akan menceraikanmu. Apa kamu keberatan akan hal itu?” Serra menggeleng pelan. Persetan dengan semua itu. Yang ia butuhkan sekarang adalah uang. Ia harus segera membayar biaya operasi ayahnya besok. “Saya tidak keberatan. Yang penting ayah saya selamat.” Ethan kagum melihat cinta kasih gadis itu pada sang ayah hingga rela menjual harga dirinya. Laki-laki dewasa itu berharap gadis itu memang suci seperti yang dikatakannya sehingga ia bisa langsung membayar uang operasi dan melanjutkan perjanjian sampai bayinya lahir ke dunia. “Oke, besok kita menikah secara hukum dan negara lalu melaksanakan ritual pengantin kita. Setelah aku tahu kalau kamu masih suci, aku akan langsung meminta sekretarisku membayar lunas biaya operasi ayahmu. Apa kamu setuju?”

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
12.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.8K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
96.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.5K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook