bc

It's My Dream, Not Her!

book_age16+
2
FOLLOW
1K
READ
second chance
playboy
sweet
bxg
multi-character
city
first love
secrets
love at the first sight
brutal
like
intro-logo
Blurb

Sebuah kisah cinta yang penuh dengan sakit hati dan momen-momen yang menggetarkan hati mengikuti Anya Ayudhisa dan Devano Ganendra sebagai dua orang yang menjalani hubungan toxic hingga kini.

Malam mencekam pada pameran tahunan, Devano dikejutkan dengan sikap aneh Anya yang sebelumnya belum pernah dilihatnya sama sekali selama menjalani hubungan tiga tahun terakhir.

Anya mendadak dingin ke pacar yang teramat dicintainya, Devano Ganendra. Sikap itu tiba-tiba keluar tepat pada malam pameran, yang seharusnya gadis itu bahagia karena menuju hari dimana pameran seniman favoritnya di gelar. Nahas, Devano Ganendra yang faktanya seorang buaya, bisa takut juga dengan sikap Anya pada malam itu. Apa yang terjadi dengan Devano?

chap-preview
Free preview
1. Ketakutan Pertama
Mencoba menahan diri meski sebenarnya tak kuasa. Isak tangisnya semakin keras, kala penderitaannya juga semakin lama semakin menggerogoti hatinya. Pacarnya aneh. Pacarnya lebih memilih gadis yang baru beberapa hari yang lalu dikenal, dibandingkan dirinya yang sudah menjalin hubungan tiga tahun lamanya. Sering kali mencoba untuk melampaui batas, namun apalah daya, ia hanyalah seorang gadis lemah yang gampang luluh setiap detiknya. Tak mudah berjuang seorang diri. Berjuang mempertahankan hubungan bertahun-tahun lamanya seorang diri, ditambah setiap hari selalu mendapatkan kecaman dari orang-orang terdekatnya. Menangisinya setiap malam hingga pagi, overthingking ke mana-mana, tak berani membentak, bahkan menegurnya meski cowok tak cukup satu gadis itu telah terang-terangan menyakitinya. Panik, marah, diam, setiap detiknya. Lebih tepatnya, toxic! *** Anya Ayudhisa, gadis itu mempunyai banyak kekurangan, namun juga mempunyai kelebihan, bahkan bisa dikatakan aneh. Kelebihan seorang Anya Ayudhisa, yakni suka mencari penyakit, atau dalam arti, tetap berpacaran meski hubungan yang ia jalani terang-terangan begitu toxic. Dan meski begitu, Anya sudah terbiasa, bahkan sampai dianggap gila oleh orang-orang terdekatnya. Gadis berwajah polos yang baru saja sukses sidang S2 itu, baru-baru ini juga mendapatkan peringatan keras lagi dari gadis selingkuhan pacarnya. Dan seperti biasa, Anya kikuk. Anya diam. Anya tak memberontak, dan tak bisa marah. Gadis itu menelan marahnya dalam-dalam, dan hanya mengangguk-angguk saja, kala di labrak habis-habisan oleh pacar lain dari pacar yang amat dicintainya. Dan hal itu terjadi, yang tak lain karena Anya tahu betul, jika melawan pacar lain pacarnya itu, pastinya Anya akan di balas balik lewat pacarnya, Devano. Maka dari itu Anya lebih memilih untuk diam dan akan terus menerus diam. Di tindas? Itu sudah menjadi makanan sehari-hari gadis itu. Setiap hari, pasti ada saja orang yang menindasnya, secara musuhnya ada di mana-mana. Lebih parah dan gilanya, musuhnya rata-rata adalah gadis yang bersangkutan dengan Devano. Anya lemah? Tidak! Hanya saja memilih untuk terlihat bodoh. Pikirannya sudah tidak mampu untuk berpikir jernih lagi, jika ada hal-hal yang telah menyangkut masalah percintaannya dengan Devano. Tak salah orang-orang terdekatnya menganggapnya aneh. Bahkan dari mereka ada yang kerap menyuruh Anya untuk pergi konsultasi ke seorang psikiater. Yang ada di otaknya hanyalah nama, Devano, Devano, dan Devano, pacar sialannya itu. Anya seperti telah di kunci oleh Devano. Gadis itu bak boneka Devano selama ini. Topic of discussion-soal Devano, Devano Ganendra, cowok itu tak hanya tampan, tinggi, nan mapan. Ia juga sangat mempesona dan pandai memikat. Wajahnya terlalu sempurna untuk setia pada satu gadis. Setiap para gadis yang melihatnya seakan-akan langsung terpanah, dan langsung ingin menjalin hubungan dengannya juga. Benar, cowok itu baik. Cowok itu asik. Cowok itu royal, bahkan satu circelnya juga royal dan sama humorisnya dengan Devano. Namun, minus dari seorang Devano adalah, gampangan! Cowok itu tak berperasaan meski kerap meluluhkan. Sehingga setiap gadis yang tertarik dengannya, pasti akan dikejarnya balik. Dan semakin menggumpal juga rasa sakit yang diberikannya kepada Anya. Anya, jangan harap hubungan toxic itu tak berkelanjutan. Hubungan tak sehat itu akan terus menerus berkelanjutan entah sampai kapan, secara keduanya sama-sama saling mempertahankan. Mempertahankan dalam hal? Benar, Anya dari awal begitu mempertahankan hubungan menjijikkan itu, yang tak lain karena terlanjur cinta mati dengan Devano. Namun anehnya juga, di sisi lain, Devano juga tak ingin melepaskan gadis itu sampai kapan pun, meski berselingkuh, meski kerap bermain di belakang Anya, namun jangan mengira Devano tak mencintai Anya. Bahkan cinta Devano ke Anya sangatlah besar. Hanya saja, Devano begitu gila dan kelewat batas dengan menghalalkan segala hal buruk dan menjijikkan yang membuat Anya sakit hati, yakni dengan berselingkuh-dengan alasan, hal keji yang dilakukannya selama ini itu hanya untuk mengisi waktu-waktu membosankannya saja. Istilahnya, Devano tak bisa menaruh hati ke gadis lain, selain Anya. Cinta dan hidupnya benar-benar hanya untuk Anya Ayudhisa, bukan para gadis-gadis itu. *** Malam ini, Anya bersama Devano tengah berkencan di sebuah acara pameran tahunan. Kedua sepasang kekasih itu bergandengan tangan-meremas jari jemari cukup erat satu sama lain. Tuk-tuk-tuk~ Terdengar suara langkah kaki beralaskan sepatu dan hak tinggi yang tampak sedang berjalan secara bersamaan. Mata yang tadinya ngantuk keduanya seakan kembali segar, kala disuguhi beberapa lukisan-lukisan indah nan aesthetic dari seniman terkenal. Anya begitu menyukai lukisan, meski tak begitu pandai melukis. Sedangkan Devano, cowok itu tahu, dan menunggu momen ini juga. Cowok itu langsung gerak cepat kala mengetahui acara pameran tahunan akan berlangsung pada malam ini. Devano tentu tak akan menyia-nyiakan momen ini, momen dimana Anya pasti akan sangat bahagia, dan sangat berterimakasih kepadanya. Bahkan kedua ujung bola mata gadis itu tak bisa berhenti berbinar-melihat lukisan-lukisan indah nan glamor itu. "Sayang, lihat deh. Ini, nggak salah, kan? Kenapa lukisan ini sa-" "Hussttt ...." Membungkam mulut Anya dengan satu jarinya. "Terkadang seseorang akan memberi pesan dengan melukis sebuah lukisan, Anya. Dan kamu tahu itu! Lukisan yang dibuat akan menampilkan makna pesan yang di sampaikan oleh si pelukis itu sendiri. Namun juga banyak pelukis yang menulis pesannya dalam lukisan yang tidak bisa dibaca oleh semua orang. Lukisan ini, seperti yang kamu lihat, lukisan ini memiliki banyak makna dibaliknya," terang Devano sangat lembut menjelaskan ke gadis itu. Anya mengernyitkan dahinya. "Kamu tahu makna dari lukisan ini?" Devano semakin meremas jari jemari Anya. Cowok itu menatap tulus mata Anya. "Gambar lukisan yang dilukis oleh Michelangelo Bounarotti ini memiliki bentuk simbol kekuatan dalam tradisi Kabbalah yang penuh misteri. Anya, kamu tahu Kabbalah?" "Tidak," jawabnya singkat-tak bisa melepaskan tatapan dalamnya dari Devano. "Gambar ini memiliki pesan unik, dan tak biasa yang ada dibaliknya. Pesan yang dibuat dalam lukisan ini dengan gambar David dan Goliath yang dilukis pada dinding membentuk simbol kekuatan yang mistis dalam tradisi Kabbalah," tambahnya tersenyum simpul. "Van ...," panggil Anya sedikit mendongak, karena cowok itu lebih tinggi darinya. "Euumm ...," deham Devano mengangkat satu alisnya. Seperti biasa, sikapnya mendadak sedikit manja kala Anya tiba-tiba memanggilnya dengan sebutan nama saja, bukan lagi sayang. "Aku mau pulang," ajak Anya bersuara datar. Di sini Devano sontak sangat heran. Ada apa sebenarnya dengan gadis itu? Bahkan acara pameran tahunan ini baru saja dimulai. Mereka berdua juga belum dapat setengah jalan saat melihat-lihat beberapa karya seniman terkenal. Namun Anya sudah mengajaknya untuk pulang jauh lebih awal, bahkan hal ini diluar kepala Devano. Devano menuruti ajakan gadis itu. Ia mengantarkan Anya pulang tanpa bertanya mengapa dan apa alasannya. Anya sedari tadi pun banyak diamnya-tak menghiraukan sepetik kata yang keluar dari mulut Devano. Hari ini tidak seperti hari sebelumnya. Devano bahkan telah dibuat takut oleh gadis itu. Apa yang terjadi dengan Anya sehingga mengabaikan Devano, cowok yang teramat dicintainya. *** Sampailah kedua sepasang kekasih itu. Tepat didepan gerbang rumah Anya. Devano, cowok itu segera turun untuk membukakan pintu mobil untuk Anya keluar. Namun di sini Devano masih saja gemetar diam. Cowok itu bukan tak mau bertanya, akan tetapi, Anya begitu menakutinya. Anya tak biasa membentuk raut wajah seperti itu. Mendadak Devano takut terhadapnya. Bertahun-tahun hubungan mereka terjalin, dan baru malam ini Anya membentuk raut wajah yang berhasil membuat Devano ketar-ketir berkeringat dingin seperti itu. "Good night, sleep soon and i love you, Baby!" Mengecup kening Anya. Ini pertama kali Devano hanya mengantarkan gadis itu sampai depan gerbang saja. Entah mengapa tiba-tiba ada keganjalan di hati Devano. Jarang-jarang jantungnya berdegup sangat kencang seperti ini-seakan-akan Anya pelaku dari jantungnya bisa berdetak tidak normal. Anya tak membalas pelukan Devano. Gadis itu hanya mendapatkan kecupan pada bagian bibir saja, kemudian masuk ke rumahnya tanpa mengeluarkan sepetik kata yang tersirat. Bahkan, malam ini adalah malam pertama Anya tak membalas pelukan Devano, dan sedari tadi mengabaikannya terus menerus di sepanjang perjalanan menuju pulang, membuat Devano ketar-ketir tak terkontrol. Setelah Anya masuk dan menutup gerbangnya kembali. Devano, cowok itu tak langsung pulang. Devano masih menatap panik ke arah punggung Anya yang tampak berjalan pelan dan bayangannya hampir menghilang-sampai ke lobi rumahnya. Kebiasaan ini sangat jarang dilakukan oleh Devano, bahkan tidak pernah.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
98.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.5K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook