bc

Say Yes To Hijrah!

book_age12+
195
FOLLOW
1.0K
READ
contract marriage
family
love after marriage
arranged marriage
inspirational
dare to love and hate
drama
sweet
brilliant
genius
like
intro-logo
Blurb

Ini kisah seorang perempuan yang beradaptasi buruk dengan orang terdekatnya maka ia pun bertumbuh dewasa dengan tidak baik, Humaira namanya gadis remaja yang masih labil membuat hijrahnya masih goyah.

Orang terdekatnya bahkan keluarganya pun selalu melarang Humaira untuk memakai pakaian sesuai syari'at islam dengan alasan terlalu berlebihan, terlalu fanatik dan hanya ikut-ikut orang arab saja, loh bukan nya islam memang mengajarkan seperti itu? jelas hijrah nya akan goyah dia tidak mendapat dukungan dari siapapun.

Hingga datang seorang laki-laki untuk membimbing nya terus di jalan Allah dan Allah menghadirkan lagi sosok perempuan untuk menjadi sahabat hijrahnya. Ujian tidak berhenti begitu saja ujian demi ujian Allah berikan untuk menaikan derajat Humaira di mata Allah.

Sayang sekali hijrahnya kini karena laki-laki yang ia cintai, apakah Humaira akan terus hijrah karena laki-laki itu? apakah Humaira bukan niat berhijrah untuk Allah?

chap-preview
Free preview
Prolog
بــــــــــــــسم اللّــــــــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم "Kemarilah maka akan aku ceritakan kisah perjalanan hijrahku" •┈┈••••○○❁❁○○••••┈┈• "Allah, sembuhkan hati Humaira. Bukankah Engkau as-syifa? mengapa Engkau membiarkan hati hamba terluka begitu parah?" "Humaira berhijrah! Humaira rela meninggalkan semuanya karena hijrah, Humaira meninggalkan pakaian Humaira karena hijrah, Humaira rela tidak terlihat cantik lagi karena hijrah, Humaira tidak punya teman karena hijrah, Humaira memakai baju besar karena hijrah, Humaira tidak terlihat modis lagi karena hijrah, Humaira meninggalkan Rara karena hijrah! tapi mengapa hijrah itu menyakiti?" teriak Humaira menangis histeris. "Untuk apa semuanya Humaira pertahankan kalau harapan Humaira tidak ada satupun yang menjadi kenyataan? Humaira berusaha menyenangkan hatiMu tapi mengapa Engkau tidak memberi kesenangan untuk Humaira?" "Untuk apa semua ini untuk apa! percuma semua ini percuma! ternyata benar, kesenangan akan mudah didapatkan ketika hidup bebas! tanpa aturan agama. Toh, orang tua Humaira tidak pernah meminta Humaira untuk berhijrah." "Humaira akan kembali menjadi Rara! tidak ada hijrah! cukup semua cukup!" teriak Humaira. Humaira melempar slingbag hitam bertulisan "muslimah" ke tanah yang berlapis rerumputan. Humaira diam sejenak lalu tangannya perlahan menyentuh peniti yang mengaitkan kerudungnya. Ia perlahan membuka kaitan penitinya, setelah berhasil ia perlahan membuka kain yang menutupi kepalanya. Namun, den "Allah, sembuhkan hati Humaira. Bukankah Engkau As-Syifa? mengapa Engkau membiarkan hati hamba terluka begitu parah?" "Humaira berhijrah! Humaira rela meninggalkan semuanya karena hijrah, Humaira meninggalkan pakaian Humaira karena hijrah, Humaira rela tidak terlihat cantik lagi karena hijrah, Humaira tidak punya teman karena hijrah, Humaira memakai baju besar karena hijrah, Humaira tidak terlihat modis lagi karena hijrah, Humaira meninggalkan Rara karena hijrah! tapi mengapa hijrah itu menyakiti?" teriak Humaira menangis histeris. "Untuk apa semuanya Humaira pertahankan kalau harapan Humaira tidak ada satupun yang menjadi kenyataan? Humaira berusaha menyenangkan hatiMu tapi mengapa Engkau tidak memberi kesenangan untuk Humaira?" "Untuk apa semua ini untuk apa! percuma semua ini percuma! ternyata benar, kesenangan akan mudah didapatkan ketika hidup bebas! tanpa aturan agama. Toh, orang tua Humaira tidak pernah meminta Humaira untuk berhijrah." "Humaira akan kembali menjadi Rara! tidak ada hijrah! cukup semua cukup!" teriak Humaira. Humaira melempar slingbag hitam bertulisan ‘muslimah' ke tanah yang berlapis rerumputan. Humaira diam sejenak lalu tangannya perlahan menyentuh peniti yang mengaitkan kerudungnya. Ia perlahan membuka kaitan penitinya, setelah berhasil ia perlahan membuka kain yang menutupi kepalanya. Namun, dengan cepat seseorang di belakang Humaira menahan kain suci tersebut dan tetap menutupi kepala Humaira. Alhamdulillah sekali tidak ada satu helai rambut pun yang terpampang karena seseorang itu sangat sigap dan tepat waktu menahannya sehingga tidak ada aurat yang terlihat karena Humaira pun mengenakan ciput ninja. "Astaghfirullahal adzim Humaira apa yang anti lakukan?" tanya Faqih yang baru saja menahan kerudung Humaira yang akan terlepas dan melihatkan aurat Humaira. "Kenapa Faqih menghalangi Humaira? biiarkan Faqih, biar Allah tahu bahwa Humaira tidak main-main atas ucapan Humaira. Allah mengecewakan Humaira Faqih padahal Humaira sudah berusaha mendekatkan diri Humaira dengan Allah, padahal Humaira sudah berusaha mencintai Allah, padahal Humaira sudah melibatkan semuanya untuk Allah. Tapi apa? apa yang Allah beri? hanya rasa sakit!" ucap Humaira penuh penekanan. "Istighfar Humaira istighfar!" "Untuk apa Faqih untuk apa! beru tahu Humaira untuk apa semua ini!" teriak Humaira histeris. "Untuk kita sendiri! Allah tidak pernah memaksa hamba-Nya untuk menyembah-Nya. Allah tidak pernah memaksa hamba-Nya untuk berbuat baik, untuk mengamalkan sunnah Rasul, untuk shalat, untuk puasa, untuk taat pada agama, untuk menuruti perintah-Nya Allah tidak pernah memaksa itu. Agama islam tidak mengajarkan untuk memaksakan kehendak. Jika Humaira shalat, mengaji dan berbuat kebaikan lainnya untuk siapa? untuk Allah? untuk baginda Nabi? untuk orang tua Humaira? ketika Humaira menuruti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya apakah nanti di akhirat yang memasuki surga orang lain? apakah Allah yang masuk surga? Humaira sendiri bukan? dan sebaliknya, ketika Humaira berbuat keburukan dan melakukan larangan-Nya yang rugi siapa? yang masuk neraka siapa? Humaira sendiri bukan? kita yang butuh Allah bukan Allah yang butuh kita! anti mengancam Allah? astaghfirullah Humaira, adzab Allah pedih. Siksa-Nya itu fakta, neraka-Nya itu nyata. Istighfar Humaira istighfar," jelas Faqih panjang lebar dengan tegas agar Humaira mengerti atas ucapannya. "Hanya karena atas dasar cinta anti seperti ini? rela membuka aurat anti? anti mengancam seperti ini kepada Allah dan anti melakukannya, anti membuka aurat anti kembali? apakah perlakuan anti merugikan Allah? tidak! perlakuan anti merugikan diri sendiri, merugikan orang tua anti, merugikan ayah anti." Humaira Azzahra namanya, gadis remaja yang masih menginjak kelas dua belas di salah satu sekolah menengah atas di Jakarta. Lingkungan sekitar selalu membawanya ke pergaulan bebas bahkan orang tuanya pun tidak pernah melarang Humaira yang memakai pakaian terbuka. Teman-temannya selalu memanggil Humaira dengan sebutan Rara. Humaira bukanlah seorang gadis hits di sekolahnya, bukan seorang gadis yang terkenal kepintarannya, bukan seorang gadis yang terkenal modis, bukan seorang gadis dambaan guru, bukan seorang gadis yang selalu memenangi lomba apapun. Melainkan, ia seorang bad girl. Tidak ada hal lain yang bisa ia banggakan selain kecantikannya. Anak jaman sekarang menjulukinya ssebagai ‘pentol sekolah' yang artinya seorang murid penguasa sekolahannya yang selalu di takuti oleh murid lain. Umurnya kini 18 tahun, ia mulai tumbuh dewasa dan mempunyai pola pikirnya sendiri tanpa harus mengikuti ajaran orang lain. Namun, saat ia mulai memperbaiki diri ia tidak mendapat dukungan dari orang tuanya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dua Cincin CEO

read
231.4K
bc

Mrs. Fashionable vs Mr. Farmer

read
421.8K
bc

Married By Accident

read
224.2K
bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

Playboy Tanggung Dan Cewek Gesrek

read
462.6K
bc

Satu Jam Saja

read
593.4K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
54.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook