bc

Darryl Neal

book_age12+
100
FOLLOW
1K
READ
possessive
dominant
badboy
drama
comedy
bxg
city
highschool
first love
school
like
intro-logo
Blurb

Hitam dan putih, pria dengan iris mata abu-abu itu merasa hidupnya monoton saja. Ia merindukan warna-warni, yang dahulu ada saat bisa melihat senyum mama dan papanya.

Rokok dan alkohol, menjadi teman akrab pria itu. Sengaja ia berbuat kacau di mana pun by berada, semata-mata untuk menarik perhatian orang tuanya yang kini sibuk memperkaya diri.

Sebut saja ia Darryl, DARRYL NEAL. Ia tidak menginginkan segunung uang yang mama dan papanya transfer tiap bulan, tidak memerlukan fasilitas mewah yang selama ini menjadi alasan kedua orang tuanya menjadi Workaholic.

Pria malang ini hanya butuh kasih sayang, itu saja.

Gadis itu pun datang, membuat hari-hari Darryl penuh dengan merah, kuning, hijau dan biru. Ia membawa warna pelangi ke dalam monokromnya hidup Darryl. Namanya, ANASTASHA CLAUDY.

Kata orang, Darryl tampan dan beringas. Orang juga bilang, Darryl sangat kasar dan tidak memiliki hati. Selain suka adu jotos, Darryl juga suka Anastasha. Hobinya membuat onar, dan memporak-porandakan hati Anastasha.

chap-preview
Free preview
Bertemunya pria bara api dan gadis yang tidak pekaan
Namanya Anastasha Claudy, gadis cantik penuh pesona dengan tingkah polos yang seakan menghipnotis seorang Darryl. Darryl yang awalnya tak pernah sekalipun menghiraukan wanita, sekarang telah jatuh ke dalam pesona Anastasha. Tidak ada yang boleh menyentuh Anastashanya, dia tidak suka itu. Dia akan menghabisi pria yang mendekati Tasya. Pernah satu kali Anastsha memeluk teman lamanya yang sudah lama tidak bertemu, saat itu Darryl baru saja datang setelah memesan es krim coklat kesukaan Tasya. Dan pada akhirnya pria yang tidak tahu apa-apa itu di bawa ke Rumah Sakit setelah ditonjok habis-habisan oleh Darryl. Touch her, you will die. Itulah prinsip seorang Darryl.D Darryl berkata, “Gadis itu berbahaya, lebih bahaya dari nikotin dan tar. Bahkan gue lebih menyukainya daripada rokok.” Gadis itu membawa warna-warni pelangi ke dalam monokromnya hidup Darryl. Hitam putih pria itu, sirna begitu saja saat Anastasha menetap di kehidupannya. Sedang Anastasha pernah bilang, “Darryl, adalah pria yang tak pernah Anastasha temui sebelumnya. Pria itu berbeda, Darryl  mampu memorak-porandakan hati Tasya hanya dengan sekali tatap.” *** Sabtu pagi menjelang siang, murid SMA Taruna Bangsa sudah memenuhi sekitar lapangan basket, kebanyakan dari mereka adalah segerombolan cewek. Jika SMA lain, kantinlah tempat yang ramai saat istirahat, beda halnya di SMA Taruna. Lapangan adalah tempat paling indah untuk didatangi karena dihuni oleh manusia-manusia yang entah terbuat dari apa. Ketampanan mereka memang tidak bisa diragukan lagi, mereka adalah tim basket SMA Taruna Bangsa yang diketuai oleh Darryl Neal. Tim mereka sudah tidak asing lagi di telinga rakyat SMA Taruna Bangsa maupun SMA lain karena kerap kali menjuarai turnamen. Di tengah lapangan, Darryl sangat lihai memasukkan bola ke dalam ring. Walaupun sudah mahir, dia tak melupakan anggotanya. Dia akan mengoper bola dan memberikan kesempatan kepada pemain lawan untuk mencetak gol. So fair, right? “Udahan deh gue, pegel.” ujar Mike, cowok blasteran Amerika-Indonesia. “Haus, njir!” keluh Marcel. “Mike, Cel, lihat, noh, temen lo! Nggak ada capek-capeknya, njay!” seru Joshua ke arah Darryl yang kaus olahraganya sudah basah. “Si Darryl mah energinya nggak akan pernah habis, Jo,” celetuk Marcel diikuti ketawa garing mereka. “Kak Mike, ini minum buat Kakak. Haus, kan?” tawar adik kelas yang membawa sebotol air putih. “Dek, cuman Mike doang, nih, yang dikasih minum? Abang Marcel enggak?” Adik kelas itu hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil tersenyum. “Lo, mah, kebanyakan modus Cel, btw makasih, ya, minumannya!”  ujar Mike sambil ngewink kegenitan sambil tersenyum. Muka adik kelas itu menjadi kemerahan melihat senyum Mike, ia mengangguk dan berlalu dengan cepat. “Anj*ng! Drama banget lo, biasanya langsung ambil aja tanpa ngucapin makasih,” umpat Joshua yang sedari tadi melihat percakapan mereka. “Bosen ngejomblo gue.” Dari jauh, Darryl terlihat sudah lelah dan berjalan ke arah sahabatnya. “Weh, bisa capek juga, Bro?” tanya Mike sambil terkekeh. “Lo kira gue apaan?” tanya balik Darryl sensi. “Lah, lo kan makannya baterai ABC, udah pasti sehat, kuat dan tahan lama,” canda Joshua sedikit bernada,  membuat Marcel dan Mike tertawa. “Mau bonyok, lo?” Joshua berekspresi seolah takut pada Darryl, “Ampun bang jago, abang jago. Sorry bang jago!” “s****n!” Darryl berdecak sebal dan berlalu begitu saja menerobos kumpulan jenis manusia ribet yang pernah ia temui. *** Anastasha baru saja dari kantin, memakan es krimnya sambil berjalan ke taman sendirian. Sasha dan Melissa, dua temannya itu sudah menghilang sejak bel istirahat berbunyi. Mereka sempat mengajak Anastasha, tetapi gadis itu menolak karena masih menyalin tulisan Pak Slamet yang bak sandi rumput ke buku tulisnya. Taman memanglah tempat favorit Anastasha selama masuk SMA Taruna, ia agak tidak menyukai keramaian dan sedikit tertutup. Tasya adalah murid pindahan, dan sudah tiga hari menjadi murid baru di SMA Taruna. Duk! “Aduh!” ringis Anastasha saat merasakan dahinya terbentur sesuatu. Kenapa tiba-tiba tembok pindah ke sini? pikir Anastasha mengusap dahinya. Anastasha sedikit kaget saat melihat es krimnya sudah tak ada di genggamannya. Saat gadis itu mendongak, ia menutup mulut saking terkejutnya. Es krimnya kini telah berpindah tempat ke baju orang yang ia tabrak. “Maaf kak, Tasya enggak sengaja ...,” lirih Anastasha kemudian menunduk lagi, takut kena marah. “Lo pikir maaf lo bisa bikin baju gue bersih?!” bentak Darryl dengan rasa kesal yang tambah menjadi. Anastasha yang takut langsung mengambil tisu di sakunya, membersihkan baju Darryl pelan. “Tasya minta maaf, tadi enggak sengaja. Tasya enggak bohong, kok.” gumam Anastasha menatap mata Darryl, mata gadis itu kini berkaca-kaca. Sungguh, Anastasha paling takut dibentak. Darryl terenyuh melihat mata indah gadis di depannya, terbersit rasa tidak tega saat melihat mata itu sedikit lagi menumpahkan air mata. Darryl menarik tangan Anastasha menuju ruang ganti, kini Darryl dan Anastasha sedang duduk, gadis itu di kursi sedangkan Darryl di meja yang memang disediakan di ruangan itu. Anastasha masih membersihkan seragam Darryl atas perintah cowok itu, dan gadis itu tak berani menolak. Setelah dirasa cukup bersih, Darryl melepas seragamnya menyisakan tubuh bagian atas polosnya yang hanya bisa dilihat beberapa orang, termasuk Anastasha saat ini. Anastasha berdiri dan melotot, ingin rasanya ia mengumpati pria di hadapannya yang dengan santainya membuka seragam di depan mata. Anastasha malu sekarang, benar-benar malu. Ia menutup penglihatan menggunakan telapak tangannya, tingkahnya itu membuat Darryl tertawa pelan. Iya, Darryl tertawa. Sungguh kejadian langka. Apa itu? Dia ketawa? Memang apa yang lucu? Dasar menyebalkan! Gila! s***p! umpat Anastasha dalam hati. Tentu saja, mana mungkin ia mengatakan secara langsung, jika ia masih ingin hidup. “Kenapa ketawa? Enggak ada yang lucu ya, Kak. Pake baju sana, cepet!” perintah Anastasha memelototi Darryl dengan tujuan membuat pria itu takut, yang jatuhnya malah terlihat lucu dan menggemaskan di mata Darryl. “Ngelawan, hm? Berani sama gue?” desis Darryl pelan tepat di depan wajah Anastasha. Jangan tanya bagaimana reaksi Anastasha sekarang. Mata yang awalnya melotot, kini sudah terpejam dengan kedua tangan yang gemetar menahan d**a Darryl untuk memberikan jarak antara mereka. “Jauh-jauh, Kak ...,” pinta Anastasha gugup. “Kalo gue nggak mau, gimana dong?” sinis Darryl menyentuh dagu Anastasha. Anastasha gelisah, dia takut Darryl melakukan hal yang tidak-tidak padanya. Otaknya berpikir keras, memikirkan tindakan apa yang harus ia ambil untuk bebas dari manusia aneh di depannya ini. Dirasa tangan Darryl melonggar di pinggangnya, Tasya mendongak dan menatap Darryl dalam. Perlahan tapi pasti, ia menggenggam tangan Darryl yang masih bertengger di dagunya. Matanya masih setia menatap lelaki itu. Darryl terbawa suasana, pikirannya nge-blank. Ck, dasar cowok haus belaian! Sekarang saatnya melancarkan rencana utama, kabur. Anastasha berlari terbirit-b***t menuju pintu keluar, tak lama kepalanya muncul kembali di sisi pintu. “Kak, awas ada hantu! Tasya mau kabur, nih!” Setelah berteriak dan membuat Darryl terkejut, kepala itu kembali menghilang. Darryl tersadar dan mulai mencerna apa yang terjadi, tak lama dia tersenyum, Wanna play with me, Dear? Muncul sudah seringai yang menjadi ciri khas seorang Darryl. Menarik!

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Head Over Heels

read
15.9K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.5K
bc

(Bukan) Pemeran Utama

read
19.6K
bc

DENTA

read
17.1K
bc

Byantara-Aysha Kalau Cinta Bilang Saja!

read
284.8K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.0K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook