bc

ISTRI BURUK RUPA

book_age16+
8.6K
FOLLOW
79.4K
READ
dark
drama
tragedy
sweet
serious
like
intro-logo
Blurb

Airin, wanita berwajah buruk rupa akibat tragedi kebakaran yang membuat dia kehilangan keluarganya. Dia dinikahi oleh pria bernama Irfan, dan mengira bahwa sang suami mencintainya dengan tulus tanpa memandang rupa. Nyatanya, semua hanya kepura-puraan belaka. Irfan hanya memanfaatkan dirinya, hingga mengkhianati pernikahan mereka. Saat Airin mengetahui sifat asli sang suami, dia memutuskan untuk membalas dendam dengan cantik. Dengan kekuatan harta miliknya, akhirnya dia bisa berubah dari itik buruk rupa menjadi bidadari cantik jelita. Apa yang akan dilakukannya kemudian?

chap-preview
Free preview
Kau Bilang Menerimaku Apa Adanya
Bab 1 "Dek, ingat kalau keluar pakek masker, kalau perlu pakek cadar saja," ucap Irfan pada Airin, istrinya. "Iya, Mas," jawab Airin seraya mengangguk. Dia mengambil masker yang sudah banyak tersedia di atas meja. Airin tahu, suaminya menyuruhnya memakai masker bukan demi kesehatannya, apalagi karena takut wajahnya dilirik pria lain. Semua itu karena dia tidak ingin para tetangga melihat wajahnya yang buruk. Benar, luka bakar membuat sebagian wajahnya itu terlihat seram jika dilihat oleh orang lain. "Mas, apa Mas malu jika para tetangga melihat wajahku?" tanya Airin setiap kali suaminya menyuruhnya memakai masker. "Bukan begitu, Dek. Mas cuma gak mau kamu sedih kalau mereka bicara buruk tentang wajahmu," jawab Irfan, yang selalu berhasil membuat Airin merasa lega. Di tempat tinggal mereka yang dulu, para tetangga memang suka berkata nyinyir padanya, tanpa peduli itu menyakiti hatinya. "Kamu itu beruntung, Airin, ada orang yang mau menikah sama kamu. Sudah ganteng, kaya lagi," kata para tetangganya dulu sebelum mereka pindah ke kota lain. "Iya, siapa tahu nanti suamimu mau membiayai operasi plastik untukmu," sahut tetangga yang lain. Airin hanya tersenyum mendengar perkataan mereka, berharap semua yang mereka katakan akan benar-benar suaminya lakukan. Nyatanya, jangankan menyarankan untuk merawat diri atau melakukan operasi plastik, Irfan bahkan menentang keras dia melakukan hal itu. Mungkin karena biayanya terlalu mahal, pikir Airin. "Jangan dengarkan omongan orang, yang penting Mas menerima kamu apa adanya," ucap Irfan. Lamunan Airin buyar ketika mendengar suara tukang sayur dari depan rumahnya. Dia segera memakai maskernya dan keluar untuk membeli beberapa keperluan dapur di tukang sayur yang selalu lewat di sepanjang jalan kompleks perumahan mewah itu. "Non Airin, kenapa cuma ke depan rumah saja harus pakai masker?" sapa tetangga barunya yang sama-sama sedang memilih sayur. "Mungkin takut kena wajahnya matahari, Buk," sahut tetangga yang lain. "Iya juga, istri pengusaha besar kayak Pak Irfan memang harus terlihat cantik dan sempurna di mana saja," timpal yang lain. Airin hanya diam saja mendengar omongan para tetangga. Dia cepat-cepat memilih apa yang dia butuhkan, lalu segera membayar dan langsung masuk kembali ke dalam rumah. Gawainya tiba-tiba berdering begitu dia meletakkan sayur yang dibawanya ke atas meja dapur. "Bagaimana kabarmu hari ini, Airin?" tanya suara di seberang telepon begitu Airin mengangkatnya. "Baik, Bell," jawab Airin. "Bagaimana? Apa suamimu sudah mengijinkanmu operasi?" "Belum, " jawab Airin lirih sambil membuang napas. "Kamu itu bodoh, Airin," ucap Bella, mantan asisten Papanya dulu sebelum meninggal dalam kebakaran. Dia selalu menelpon Airin untuk mengetahui keadaannya, karena sudah diamanahkan oleh mendiang Papa Airin untuk menjaganya. "Kamu itu punya harta, punya segalanya. Kenapa justru menyembunyikannya dari suamimu? Kalau mau, kau bisa melakukan operasi plastik dalam sekejap untuk bisa tampil cantik lagi," lanjutnya. "Aku mau tahu apakah suamiku benar-benar menikahiku dengan tulus, Bell," jawab Airin. "Tapi kamu juga harus melakukannya demi dirimu sendiri, Airin." Airin diam sesaat, lalu teringat sesuatu. "Begini saja, Bell. Aku akan melakukan operasi untuk kejutan untuknya di hari ulang tahun pernikahan kami," ucap Airin kemudian. "Bagus lah, aku akan segera mencarikan dokter profesional yang terbaik untukmu," jawab Bella kemudian. Airin segera menutup telepon, saat melihat suaminya keluar dari kamarnya. "Mau ke mana, Mas?" tanya Airin saat melihat Irfan berdandan begitu rapi. Wangi parfum mahal memenuhi ruangan. Irfan tak langsung menjawab pertanyaan istrinya, justru memperhatikan penampilannya sekali lagi di depan cermin. "Mas mau pergi ke acara pertemuan besar para pengusaha," jawabnya kemudian setelah memastikan penampilannya rapi. "Loh, Mas ke sana sendirian?" tanya Airin lagi. Irfan melirik Airin sesaat, lalu membuang napas. "Iya, Mas ke sana sendirian," jawabnya. "Biasanya kan semua orang mengajak istrinya ...." "Sini sebentar, Dek," panggil Irfan. Dia menarik tangan istrinya, lalu menghadapkannya ke depan cermin. Airin perlahan mengangkat wajahnya, melihat dirinya sendiri di dalam cermin itu. "Kamu yakin mau ikut Mas ke acara itu, Dek? tanyanya. Airin menunduk mendengar ucapan suaminya. Benar, dia tidak ingin suaminya malu dengan wajahnya yang seperti itu. "Sudah, Mas mau berangkat dulu," ucap Irfan kemudian. Airin hanya bisa mengangguk mendengar ucapan suaminya. Dia mengantarkan keberangkatan suaminya sampai ke depan pintu, lalu masuk kembali ke dalam rumah. Tiba-tiba pandangannya jatuh pada beberapa buah map di atas meja. Airin mengerutkan kening, sambil memeriksa berkas-berkas itu. Ah, ini berkas penting yang seharusnya suaminya bawa. Pasti ketinggalan, pikirnya. Airin cepat-cepat mengambil masker dan memesan taksi online. Pasti suaminya akan sangat berterima kasih saat dia mengantarkan berkas penting yang ketinggalan itu. Sesampainya di depan gedung pertemuan, Airin segera masuk ke dalam, dan seketika dihentikan oleh petugas keamanan. "Maaf Nona, ada keperluan apa?" tanya petugas itu pada Airin. "Saya Airin, istrinya Pak Irfan Setiawan. Saya mau mengantarkan berkas suami saya yang ketinggalan," jawab Airin. Wajah petugas itu sedikit bingung, lalu memperhatikan Airin. "Maaf Nona, tapi Nona Airin ada di dalam bersama Pak Irfan," ucapnya kemudian. Mata Airin seketika membulat karena terkejut. Dia cepat-cepat masuk ke dalam tanpa mempedulikan petugas itu mencegahnya. Benar saja, begitu dia sampai di ruangan yang penuh dengan para tamu undangan, tampak suaminya sedang memperkenalkan seorang wanita di depan rekan-rekan kerjanya. Wanita cantik itu tampak tersenyum sambil bergelayut manja di lengan suaminya. Airin seketika mengepalkan tangannya. Siapa wanita itu? Kenapa suaminya memperkenalkan wanita itu sebagai dirinya? Ternyata begini kelakuanmu, Mas! Apanya yang menerimaku apa adanya? jerit Airin dalam hati. Airin menggertakkan rahang, mencoba menahan emosi yang memuncak. Dia membayangkan saat itu juga dirinya melangkah maju menembus kerumunan tamu undangan. Suaminya akan sangat terkejut melihat dia tiba-tiba datang ke tempat itu. Dengan penuh emosi dia menampar suaminya, lalu menampar wanita yang saat itu sedang bersama suaminya. Diambilnya jus yang ada di atas meja, lalu disiramkannya ke muka keduanya sambil melontarkan berbagai macam cacian. Dijambaknya rambut panjang wanita itu, dan mereka akhirnya berkelahi tanpa memperdulikan para tamu di sekeliling mereka. Airin tersadar dari lamunan. Tidak, dengan berbuat seperti itu dia justru akan merendahkan dirinya sendiri. Dia akan membalas mereka dengan caranya sendiri. Mereka tidak tahu, siapa Airin yang sebenarnya. Airin akan membuat mereka menyesal! Airin membuang napas, lalu menatap suaminya yang masih berbincang dengan koleganya sambil merangkul pinggang ramping wanita cantik itu. Airin mengambil gawainya, lalu mengambil foto mereka berdua dari kejauhan. Dia segera mengirimkan foto itu pada Bella. Gawainya seketika berdering, dan Airin segera mengangkatnya. "Apa ini, Airin?" suara Bella langsung melengking memengkakkan telinganya. "Akan kuceritakan nanti," jawab Airin mencoba untuk bersikap tenang, meskipun hatinya bergemuruh. "Selidiki siapa wanita itu, lalu segera beri tahu aku." . . .

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.5K
bc

My Secret Little Wife

read
98.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook