bc

Menikahi Sahabat Mantan

book_age18+
1.1K
FOLLOW
8.7K
READ
love-triangle
HE
drama
city
lies
secrets
like
intro-logo
Blurb

Spin off Dikejar Dokter Tampan.

Berniat menghentikan desakan orang tua yang terus memaksa hingga mengancam agar segera menikah, membuat Laura dan dokter Reza harus menjalani pernikahan kontrak yang sungguh menyiksa. Reza yang masih menyimpan luka patah hati pada sahabat Laura, tak bisa diajak bekerja sama.

Setiap hari Reza selalu membanding-bandingkan Laura dengan Liora, membuat Laura jengah. Suatu waktu mereka tak sengaja tidur bersama dan itu membuat Laura menyerah dan mulai belajar mencintai Reza. Namun, Reza tetap tak bisa melupakan Liora.

Apakah Laura berhasil menghapus jejak sang mantan?

Apakah Reza akan luluh karena perhatian Laura dan mulai mencintai istrinya tersebut?

Ig @nuna_yu2022

Fb Nuna Yu

Tiktok @nuna_yuu

chap-preview
Free preview
Menikahlah denganku!
“Aku sedang hamil. Bahkan aku tidak tahu siapa papanya. Aku harap kamu mengerti dan mundur teratur. Katakan pada Mama kamu kalau kamu tidak cocok denganku!” Reza mengangkat salah satu alisnya, menatap heran gadis dengan tampilan pucat di hadapannya dan merasa geli dengan tingkahnya. Bukan apa-apa? Itu karena Reza mengetahui persis siapa gadis itu. Bisa-bisanya dia berdandan seperti orang sakit dan berpura-pura hamil di depannya. “Apa yang dia lakukan di sini?” tanya Reza dalam hati. Laura yang sejak tadi menunduk ketika mulai duduk di kursi di dalam sebuah restoran yang sudah direservasi oleh mamanya, tidak mau repot menatap wajah laki-laki yang akan menjadi jodohnya yang ke sekian. Sebab sudah berpuluh-puluh laki-laki yang dijodohkan oleh mamanya padanya dan semuanya ia perlakukan dengan aneka tingkah laku yang membuat pasangannya lari darinya. Laura sudah bertekad tidak akan pernah menerima keinginan sang mama untuk menjodohkannya dengan laki-laki pilihannya dan satu-satunya cara agar calon jodohnya pergi dari kehidupannya tanpa harus repot membina hubungan dengannya adalah dengan cara ekstrem seperti yang dia lakukan sekarang. Namun, kali ini Laura merasa heran karena setelah beberapa menit dirinya mengatakan hal aneh tentang kondisinya, laki-laki yang sedang duduk di hadapannya, tidak merespon ucapannya sama sekali. Padahal Laura sudah jelas-jelas mengatakan bahwa dirinya sedang hamil saat ini. Sebagai laki-laki normal tentu saja harusnya dia sudah pergi dari hadapannya dan membuangnya begitu saja sehingga ia terlepas dari perjodohan sialan ini. “Apa kamu sedang syuting drama?” Masih dalam posisi menunduk, Laura mengernyitkan kedua alisnya, merasa heran dan sibuk menerka suara siapa gerangan yang sedang menyapanya. Sepertinya ia kenal, tapi siapa kira-kira? Laura lalu mencoba mendongakkan kepalanya pelan-pelan dan syok bukan main ketika mengetahui siapa teman kencannya hari ini. “Dokter Reza ... kamu dokter Reza ‘kan?” Reza mengangguk pelan, mengamini ucapan Laura lalu balik bertanya. “Dan kamu Laura ‘kan?” Laura membelalak lebar. “Astaga, kenapa kamu bisa ada di sini?” “Justru aku yang harus bertanya. Kenapa kamu bisa ada di mejaku?” Laura menyipitkan matanya sambil menatap serius Reza. “Tunggu, tunggu, tunggu! Ada yang aneh di sini. Jangan bilang kamu adalah anak Tante Mira?” tebak Laura. “Dan jangan katakan kamu anaknya Tante Dena, Laura?” “Astaga!? Jadi, kita benar-benar dijodohkan ceritanya?” seru Laura tidak habis pikir dengan kebetulan ini. Reza pun tidak pernah menyangka kalau salah satu wanita yang dijodohkan dengannya adalah Laura, sahabat Liora, wanita yang sangat ia cintai. Wanita yang sudah menikah dengan sahabatnya sendiri, yaitu Frans. Wanita yang hingga kini belum bisa ia lupakan meskipun sedang hamil 7 bulan saat ini. “Dunia begitu sempit, ya! Bisa-bisanya kita berdua terlibat perjodohan tidak masuk akal begini,” seloroh Reza geleng kepala. “Jangan katakan kalau kamu melakukan hal yang sama denganku pada semua wanita yang dijodohkan denganmu, Dokter Reza!” tebak Laura masih belum percaya pasangan kencannya adalah Reza. Laura mengenal Reza lewat cerita Liora, sahabatnya. Meski baru beberapa kali berjumpa, Laura tahu persis siapa Reza yang merupakan mantan kekasih Liora. Reza begitu mencintai sahabatnya dan patah hati kala Liora menikah dengan sahabatnya sendiri, yaitu Frans. Sejak Liora menikah, Reza terus menghindar, tak ingin mengatur jadwal yang sama di rumah sakit, padahal mereka sama-sama berprofesi sebagai dokter kandungan. Artinya, hingga sekarang Reza belum juga bisa move on dari Liora. Reza mengangguk pelan. “Persis yang kamu lakukan saat ini, tapi dalam versi yang berbeda. Aku benar-benar lelah mengikuti perjodohan yang digagas oleh mamaku selama berbulan-bulan. Mama tak henti-hentinya menjodohkanku dengan aneka wanita, anak dari teman-temannya serta para relasinya.” “Gila! Mamaku juga begitu, Dokter Reza. Jangan-jangan mama kita berteman lagi!” duga Laura. “Kemungkinan begitu. Kalaupun tidak berteman, mama kamu dan mamaku pasti terkait dan pasti ada hubungan satu sama lain. Entah itu hubungan bisnis atau teman sesama sosialita.” “Ya, ampun! Sulit dipercaya ada kebetulan seperti ini,” seru Laura tak percaya. Laura lalu mengeluarkan bedak dan lipstiknya, kemudian dengan santai membenahi riasan wajahnya, tak lupa memoles bibirnya dengan lipstik berwarna terang. Seketika wajah Laura tampak berseri dan cantik rupawan, membuat Reza sedikit terpana. Reza benar-benar tidak menyangka, Laura tidak jaim padanya. Seketika Reza langsung membandingkan Laura dengan Liora. “Dia benar-benar berbeda dengan Liora. Dia tidak malu mengeluarkan bedak dan lipstiknya di depanku. Padahal aku termasuk laki-laki asing baginya karena aku hanya beberapa kali bertemu dengannya dan tidak pernah bertegur sapa.” Reza membatin dalam hatinya. “Jadi begini yang kamu lakukan pada setiap pasangan kencan kamu?” tanya Reza penasaran. Laura mengangguk beberapa kali. “Ini salah satunya. Aku pernah memakai pakaian aneh serta memasang jerawat palsu di seluruh wajahku hingga membuat pasangan kencanku kabur dan tak sudi menemuiku lagi,” jelas Laura santai. “Seekstrem itu?” “Ya, kurang lebih begitu. Kalau kamu? Gimana cara kamu mengusir pasangan kencan kamu?” Laura balik bertanya. “Aku nggak seekstrem kamu. Aku hanya bersikap dingin dan menganggap mereka tidak ada setiap kali kencan sehingga mereka memutuskan pergi dan mengadu pada mama mereka kalau aku benar-benar nggak asyik. Mamaku juga tidak bisa protes akan hal itu.” Reza menerangkan. Yang ia lakukan hanyalah duduk diam di kursinya, mengakses internet, bahkan tak ragu memasang earphone di telinganya, membuat pasangan kencannya jadi kesal padanya lalu pergi meninggalkannya. “Ah, gitu? Mama kita benar-benar, ya! Padahal kita belum tua-tua amat, kan? Usia 27 itu belum terlalu tua untuk mencari kekasih sendiri. Mamaku benar-benar bawel dan cerewet. Setiap hari mama meneror dan mengancamku,” keluh Laura. Laura jujur mengatakan kelakuan mamanya pada Reza karena yakin dokter tampan ini mendapatkan perlakuan yang sama dari mamanya. “Apa ancamannya?” tanya Reza penasaran. “Apa kamu tahu kalau aku memiliki bisnis sendiri? Aku memiliki salon dan toko tas branded yang sangat besar di dalam mall dan ....” “Kamu seorang pengusaha, ya?” potong Reza. “Iya. Parahnya, mama berniat menghancurkan bisnisku kalau aku tidak menuruti kata-katanya.” Reza menghela nafas panjang, merasa senasib sepenanggungan dengan Laura. “Aku kurang lebih sama kayak kamu. Mama juga mengancam membuat onar di RS tempatku bekerja serta menghentikan profesiku sebagai seorang dokter kandungan dan memaksaku untuk menggantikan papa sebagai CEO di perusahaan.” “Mama kita benar-benar sudah gila,” ceplos Laura geleng kepala, merasa tak habis pikir dengan kelakuan absurd sang mama. Reza lagi-lagi menghela nafas panjang, benar-benar merasa lelah menghadapi sikap mamanya. Sampai kapan kira-kira ia harus mengikuti kencan menyebalkan seperti ini. “Aku benar-benar gerah, Dokter Reza. Aku benar-benar capek dengan semua ini. Sudah berbulan-bulan aku mengikuti kencan buta dan itu benar-benar membuatku kehilangan banyak waktu untuk berbisnis. Ditambah lagi aku juga capek harus pura-pura buluk, pura-pura jelek, pura-pura jerawatan, bahkan pura-pura hamil di depan para lelaki yang dijodohkan mama untukku,” rutuk Laura sebal. “Ya, mau bagaimana lagi? Mama kita memiliki sifat yang sama. Sama-sama suka memaksakan kehendaknya.” Reza menguraikan. Laura menarik nafas panjang lalu tersenyum pada Reza sambil mengulurkan tangannya, bersiap pamit dari hadapan dokter tampan tersebut. “Kamu benar. Yang bisa kita lakukan hanya berjuang. Kalo gitu aku pamit. Good luck, Dokter Reza. Semoga kamu tetap bisa mengelabui dan mengusir calon jodoh yang disodorkan oleh mamamu dan segera menemukan tambatan hati kamu berdasarkan keinginanmu sendiri.” Dokter Reza menyambut tangan Laura, kemudian menganggukkan kepalanya, mengamini semua perkataan Laura. “Good luck juga untuk kamu, Laura. Semoga kamu menemukan pasangan yang kamu cintai hingga kamu berhenti mengikuti kencan gila seperti ini.” Laura tersenyum lembut, kemudian melambaikan tangannya pada Reza, bersiap untuk melakukan trik berikutnya di kencan selanjutnya minggu depan. Reza menatap kepergian Laura dengan perasaan yang tidak bisa ia deskripsikan. Semuanya bercampur aduk hingga tiba-tiba muncul sebuah ide di dalam kepalanya. “Apa tidak sebaiknya aku menikah kontrak saja dengannya sehingga mama berhenti memintaku untuk berkencan dengan anak-anak sahabatnya?” batin Reza. Dan ketika ide itu tercetus di otak Reza, seketika kakinya mulai melangkah menyusul Laura lalu tanpa aba-aba Reza segera meraih lengan Laura, menghentikan langkahnya, membuat Laura berbalik ke arahnya, kemudian berbisik di telinganya. “Menikahlah denganku, Laura! Mari kita hentikan kegilaan orang tua kita!” Bersambung ...

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.8K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.5K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.7K
bc

My Secret Little Wife

read
96.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook