bc

Karena Ku Sayang Kamu

book_age18+
15
FOLLOW
1K
READ
love after marriage
fated
sensitive
dare to love and hate
drama
sweet
lighthearted
city
office/work place
lies
like
intro-logo
Blurb

[ I'm not Virgin ]

Dandy melemparkan kembali hapenya padaku, kali ini layar hapenya menunjukkan sebuah pesan dari nomor yang belum Dandy simpan di kontak hapenya.

Seorang lelaki tiba-tiba mendapatkan pesan singkat seperti itu ?

Hmmmm, apa maksudnya itu ? Apa yang dia rasakan ?

Apakah kalian tahu apa yang kurasakan saat itu ?

Aku Dimpa Salaka usiaku kini 21 tahun, yang baru saja mendapatkan jabatan sedikit istimewa di tempatku bekerja tiba-tiba mendapatkan pesan singkat dari nomor yang tidak kukenal. Yang ternyata pesan itu dengan seketika sanggup merubah hidupku yang damai sejahtera.

“Aku pingin ketemu.“ hanya itu kata-kata yang bisa keluar dari mulut ku yang keluh. Jantungku berdegup tak beraturan dan sesungguhnya aku tidak tahu apa maksudnya itu.

Kenapa dia memilih aku ? Dan apakah betul aku akan merasakan guncangan dalam hidupku jika aku menanggapinya ? Aku hanya pernah mengatakan kepadanya "Karena Ku Sayang Kamu" aku tidak menyangka bahwa dia akan datang begitu saja,...

chap-preview
Free preview
Bab 1 | I'm not Virgin,
[I'm not Virgin ] Message Sent Finnaly, aku mengirim pesan singkat itu, setelah isi teks pesan itu berkali-kali aku hapus. Bimbang, aku menulisnya dengan cepat kemudian kuhapus, aku menulisnya lagi kemudian kuhapus lagi dan terakhir kali aku memilih membiarkan isi pesan itu, dan yah tidak kuhapus lagi dan sesegera mungkin aku memilih Next dan klik Sent. Legah, setelahnya kurasakan ada yang berdegup terlalu kencang di dadaku. Aku merasa kehilangan ketenangan, overthinking. Dan, naifnya aku menunggu pesan yang ku kirim itu segera berbalas. Gugup, aku masih terus menunggu dengan cemas apakah pesan itu betul-betul sudah terkirim ataukah masih berputar-putar di udara sana. Sementara kuperhatikan layar ponselku hampa saja,tidak ada notifikasi Message Delivered atau pemberitahuan apapun tentang pesan itu, hanya garis biru putus-putus berjalan dilayar monitor dengan sangat lambannya. Yah, sepertinya tanda proses pengiriman pesan sedang berjalan. Cukup lama dan teramat sangat lambat sekali. Aku pun berpikir sepertinya Tuhan tidak memberikan aku ijin Nya, seperrtinya betul aku telah menggangu dia. Sudahlah, lupakan saja. Tapi, bagaimana kalau pesan itu terkirim? Apakah akan baik-baik saja? Aaaahh, atau aku akan merasakan kecewa karena menaruh banyak harapan yang aku sendiri belum memahaminya. Yah aku sama sekali belum memahami apa yang kuharapkan setelah aku mengirimkan pesan itu, tiga kata itu. » I'm not Virgin " « Aaaaaah shiiiits ada apa denganku? *** +628133330455* [I'm not Virgin] Bekasi, 23 Desember 2006 23.59 wib Sebuah pesan masuk di kotak pesan ponsel Dandy, Dandy membukanya dan hanya melipat wajah polosnya ketika membuka dan membaca pesan singkat dari nomor yang tidak dia kenal, nomor yang cukup cantik dan pasti mahal harganya. Hanya itu yang muncul dipikiran Dandy, setelahnya Dandy mendiamkan ponselnya sesaat tapi Dandy merasa penasaran dengan isi dan siapa pengirim pesan singkat itu, Dandy tiba-tiba teringat kepada Dimpa teman akrabnya yang selalu memakai ponselnya untuk berkirim pesan. Dandy sudah pasti yakin bahwa pesan itu untuk Dimpa, jika melihat dari kebiasaan yang selalu dilakukan Dimpa. Dimpa yang terlalu ramah pada perempuan. “Tok tok tok, tok tok tok.” “Tok tok tok, tok tok tok.” “Dimpa!” “Tok tok tok, tok tok tok.” “Tok tok tok, tok tok tok.” “Diiiim, wis turu aaaaa…“ (Diiiim, sudah tidur kah?) “Diiiim tangi Dim…“ (Diiim bangun Dim,) Hmmm, tengah malam, Dandy temanku menggedor-gedor pintu kamar kosku. Tidurku memang belum cukup nyenyak jadi aku bisa mendengar suaranya yang setengah berbisik memanggil manggil namaku. Sebenarnya, Aku setengah malas mau bangun dari tidurku, lumayan lah meski tidak begitu nyenyak tidurku bisa dibilang lelap, buktinya? Aku sempat bermimpi tentang gadis nakal yang selalu saja datang disetiap tidurku, ga perduli tidur siang ataupun malam dia terus saja datang menggangguku Dasar! Kalau saja aku bisa melihat wajahnya, pasti kucari sampai ketemu dia di dunia nyata, sayangnya setiap kali bermimpi wajahnya selalu samar-samar saja. Dan karena itulah aku malas bangun, karena mimpiku buyar begitu saja sebelum sempat aku melihat wajah gadis nakal itu. “Ono opo kowe tenga wengi gedar- gedor ngganggu wong turu ae.“ (Ada apa kamu tengah malam gedor gedor, mengganggu orang tidur saja.) “Buka dulu tah pintu ne iki.“ Kepala Dandy sudah nyembul saja dari balik pintu yang hanya kubuka sedikit. Memang setengah terpaksa aku membukakan pintu kamar kosku, hanaya sekedar formalitas saja, bukan supaya Dandy bisa masuk seenaknya ke kamar kosku. Ndak biasanya juga Dandy tengah malam begini nyatroni aku. Biasanya kalau ada urusan penting dia datang padaku pagi-pagi sebelum berangkat kerja. Aku sempat mengernyitkan dahi berpikir keras“ada apa…“ “Nyooooh…“sungut Dandy menerobos paksa pintu kamar kosku. “Ndang beli o hape dewe kamu Dimm, lemburmu banyak ra iso tuku hape...“ Dandy ngasihkan hapenya padaku begitu saja ke dadaku, membuat aku bingung. Sambil dia langsung nyelonong masuk dan membanting tubuhnya di kasurku. Aku masih bingung sama omongan Dandy, hapenya dia masih ku bolak-balik saja, ada apa hape nya dikasihkan aku, perasaan aku ndak pernah ada janji sama orang. Ku sejajari Dandy yang sudah asyik rebahan di kasur lipatku sambil memegang remot tifi. Memang ada jadwal pertandingan bola liga favoritku dini hari ini. Tepatnya favoritku dan Dandy. “Sik tah bro, aku belum mudeng, ini maksud te apa?“ (Sebentar bro, aku belum paham, maksudnya apa ini?) Dandy hanya mencebikkan bibirnya saja, mendengarkan pertanyaanku yang ku ulang-ulang banyak kali. Hape Dandy yang ada di tanganku ini sudah ku teliti, di log panggilan tidak ada yang spesial di inbox juga tidak ada yang aku mengerti. Lalu apa maksudnya Dandy memberikan hape nya padaku. Aku ndak ambil pusing ku lempar lagi hape Dandy ini kepada dia. “Nyoooh aku ra mudeng. Brooo…“ kataku “Ckk, kowe iki, nyoooh “balas Dandy sambil melengos. +628133330455* [I'm not Virgin] Bekasi, 23 Desember 2006 23.59 wib Dandy melemparkan kembali hapenya padaku, kali ini layar hapenya menunjukkan sebuah pesan dari nomer yang belum Dandy simpan di kontak hapenya. Dandy melihat ke arah ku curiga, tapi aku yakin Dandy tau siapa pemilik nomer itu. Aku dan Dandy saling berpandangan, kita berdua menghela napas, Dandy menggeleng gelengkan kepala sambil melanjutkan menonton tifi. Sementara aku, hanya bisa terduduk bersandar di tembok kamar kosku. Sambil mengusap mukaku. Tangan kiriku masih bertugas menutup mulutku. Dan tangan kananku masih memegang hape Dandy yang layarnya masih lurus berhadapan dengan kedua mataku. “Tulalit Tulalit Nomer yang anda hubungi sedang diluar jangkauan.” “Tulalit Tulalit Nomer yang anda hubungi sedang diluar jangkauan.” “Tulalit Tulalit Nomer yang anda tuju tidak dapat dihubungi.” “Cik!“ “Istighfar Dimp…, istighfar…“ Yowis, aku menyerah nomer teleponnya tidak bisa kuhubungi, dan aku belum tahu siapa yang mengirim pesan itu buatku, sungguh aku tidak bisa mengingatnya. Aku malu lah harus bertanya kepada Gusti Alloh siapa pengirim pesan itu, tapi mau bagaimana lagi pada akhirnya aku harus bertanya juga pada Gusti Alloh, karena memang hanya Gusti Alloh saja yang Maha tahu dan yang bisa memberitahu. Dimpa tidak bisa tertidur pulas, ponsel Dandy digenggamnya terus hingga pagi menyelimuti tubuhnya yang menikmati pelukan guling usangnya. Dimpa kembali bermimpi, kini dtidur dengan gelisah, badannya mengguling kekanan kemudian ke kiri hingga Dandy yang harus menumpang tidur di kamar kos Dandy rela tidur tak nyenyak dan Dandy terpaksa harus menendang kaki Dimpa berkali-kali karena Dimpa menggangu tidurnya. “Kowe iki asline sopo toh? Kok hobi banget mampir nang mimpiku. Apakah kamu itu yang ngirim sms ke aku itu kah? Terus, maksudmu apa toh? Sumpah loh aku ndak ngerti, mbokyo ndak usah main petak umpet.” Dimpa bermimpi didatangi gadis nakal itu lagi, gadis nakal itu menggeliat menggoda di mimpinya yang selalu harus membuatnya mandi wajib setelah bermimpi dengannya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
12.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
95.0K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook